Senin, 07 Oktober 2019

Renungan Islaam BBR77




Renungan Islaam BBR77; 
Manusia hanyalah pengendara di atas punggung usianya.

Di gulung hari demi hari, bulan, dan tahun tanpa terasa.

Nafas kita terus berjalan seiring jalannya Waqtu, setia menuntun kita ke pintu kematian…

Sebenarnya dunialah yang makin kita jauhi dan liang quburlah yang makin kita dekati.

Satu hari berlalu, berarti satu hari pula berkurang umur kita.

Umur kita yang tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita.

Karena itu,jika hari berlalu tapi tiada Kebaikan dan Kebajikan yang kita lakukan maka akan keringlah bathin kita.

Jangan tertipu dengan usia muda, karena syarat untuk mati tidaklah harus tua.

Jangan terperdaya dengan badan sehat, karena syarat untuk mati tidak pula harus sakit.

Teruslah berbuat baik... berkata baik...!

Kritisi semua yang tidak baik.

Walau tak banyak orang yang mengenalimu, tapi kebaikan dan kebajikan yang kita lakukanlah yang akan menuntun kita pada kebahagia’an, dan akan di kenang oleh mereka yang kita tinggalkan...

*Setiap Manusia ada Bahagiannya*

JANGAN KITA KELUHKAN MASALAH YANG MENIMPA...

karena… setiap sesuatu ada sebab dan hikmahnya…ajarkan diri agar menjadi seorang yang meridhoi ketentuanNya…

Ingatlah…setiap Manusia mempunyai kebahagia’an mereka tersendiri…baik yang susah atau pun yang senang…

Makanya…hadirkan lah diri selalu dengan sang Maha pencipta…

PELAJARILAH CARA TERBAIK MENJADI INSAN YANG SHOLEH WA MUSLIH:

*Masa Silam*

Masa silamku mengajar aku bertatih melawan goda’an,

Masa silamku membuat aku kenal diri ini,

Masa silamku membuat aku kenal arti sahabat, teman dan lawan,

Masa silamku menjadikan aku cukup dewasa ketika ini,

Masa silamku adalah guru terbaikku.

Masa silam adalah tempat paling jauh bagi Manusia.

Kau, aku dan kita semua bukan semulia junjungan besar yang maksum dari dosa,
Pasti pernah terpalit calar hitam di masa silam nan lalu....

*ALLOOH bersama kita *

Jangan pernah kita merasa putus asa…,karena ujian ALLOOH itu untuk ke Iimaanan kita terhadapnya…

Berbanggalah karena dengan ujian itulah tanda Allooh sayang kepada kita…

Jika merasa sendiri…
ALLOOH telah berpesan kepada kita bahwa...

sesunguhnya Dia bersama dengan hambanya…

mengapa kita ragu lagi…

sedangkan surat CINTAnya untuk kita telah DIA utuskan kepada kekasihnya,,
dan kini,

surat cinta itu ada pada kita..
maka bukalah…
Menadah tangan dengan Niat bermunajat dan mengadu padaNya satu kehebatan dikau telah lakukan…

Sujud merendah diri kepada Nya 1 perhambaan dikau kepadaNya…
Dikau mengagumi ke cantikan, ke indahan yang di ciptakanNya…
Katakan SHUBHANALLOOH pada setiap inci yang dikau perlihatkan...


semuanya dari pada DIA…
siapakah DIA…?

ALLOOH…ALLOOH…ALLOOH…

DIA yang menurunkan AL-QUR’AN kepada MUHAMMAD untuk di jadikan panduan hidup setiap ummatnya…

AL-QUR’AN yang suci…

Di ajarkan kita berbagai bentuk syari’at, akhlaq, muamalat..

semuanya indah...

ALLOOHU AKBAR…

Jadi mengadulah setiap masalah mu kepadaNya...

DIA maha mendengar...

DIA maha pengasih…

menangisah kepadanya...

sahabat.. jadi keluhkan permasalahan mu…

ujian yang di datangkan penuh dengan hikmah dariNya..


UNTUK…

menguji ke Iimaananmu kepada ALLOOHU ROBBI...

*Kadang-Kadang*

✿◠‿◠♥
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi komen…
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam menegur…
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi nasehat…
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memprotes…
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam persetujuan…

tapi…

Biarlah DIAM kita mereka faham artinya…
Biarlah DIAM kita mereka terkesan maknanya…
Biarlah DIAM kita mereka maklum maksudnya…
Biarlah DIAM kita mereka terima tujuannya…

Karena…

DIAM kita mungkin di salah tafsirkan…
DIAM kita mungkin mengundang prasangka…
DIAM kita mungkin di salah terjemahkan…
DIAM kita mungkin tidak membawa apa-apa maksudnya…

Maka…

Jika kita merasakan DIAM itu terbaik…
Seharusnya kita DIAM…
Namun seandainya DIAM kita bukanlah sesuatu yang bijak…
Berkatalah sehingga mereka DIAM…

✿◠‿◠♥

*Peringatan Untuk Kita*

Ada orang study SEDIKIT, tapi dapat BANYAK = ANUGERAH
ada orang 'study' BANYAK, tapi dapat SEDIKIT = UJIAN

~ILMU akan melekat pada HATI yang bersih~

-Waqtu exam cmne, study lah kuat mana pun, kewajiban FARDHU AIN jangan di tinggal…

-SHOLAT jangan di lengah-lengahkan..

-Jangan pula, dalam mencari keBERKATan belajar, kita membuat perkara yang DIA murka..

Timbul pula persoalan, kenapa ada orang TIDAK SHOLAT,tapi dia CEMERLANG dalam akademik?
Jawabannya: ISTIDROJ (nikmat kesenangan,kejaya’an,kekaya’an dan kemewahan di berikan oleh Allooh kepada Manusia yang mana tidak di RidhoiNYA, untuk menyesatkannya lagi).

"Ya Allooh,penuhilah dada kami dengan cahaya Iimaan dan ilmu…

*RENUNGKAN*

"LIFE MUST GOES ON !!!...
EVEN THOUGH WHATEVER HAPPEN...
WE MUST FACE IT...
DUGA’AN ITU DATANGNYA DARI ALLOOH...
SO, ALLOOH KNOWS WHAT IS THE BEST FOR US"...


Aku meminta kepada ALLOOH setangkai bunga segar, DIA beri kaktus berduri…
Aku minta kupu-kupu, di beriNya ulat berbulu…
Aku sedih & kecewa…

Namun kemudian, kaktus itu brbunga indah sekali…dan ulat itu pun menjadi kupu-kupu yang sangat cantik…
Itulah jalan ALLOOH, indah pada masaNya!...

ALLOOH tidak memberi apa yang kita harapkn… tapi, Dia memberi apa yang kita perlukan…
Kadang kala kita selalu merasa sedih dan kecewa…
Akan tetapi, jauh di atas sana, Dia sedang mengatur yang terbaik dalam kehidupan kita…

~*:: Bercinta Sampai Ke Syurga ::*~

Orang-orang Yang Di Do’akan Oleh Para Malaikat

Inilah orang - orang yang di do’akan oleh para Malaikat :

1. Orang yang tidur dalam ke ada’an bersuci.
Rosulullooh SAW bersabda;
"Barang siapa yang tidur dalam ke ada’an suci, maka Malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya.
”Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdo’a;
“Ya Allooh, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam ke ada’an suci".
(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini di shohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waqtu sholat.
Rosulullooh SAW bersabda;
"Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu sholat, selama ia berada dalam ke ada’an suci, kecuali para Malaikat akan mendo’akannya;
“Ya Allooh, ampunilah ia…
“Ya Allooh sayangilah ia…
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairoh ra, Shohih Muslim no. 469)

3. Orang - orang yang berada di shof barisan depan di dalam sholat berjama’ah.
Rosulullooh SAW bersabda;
"Sesungguhnya Allooh dan para Malaikat-Nya bersholawat kepada (orang - orang) yang berada pada shof - shof terdepan.
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib ra., hadits ini di shohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang - orang yang menyambung shof pada sholat berjama’ah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shof).
Rosulullooh SAW bersabda;
"Sesungguhnya Allooh dan para Malaikat selalu bersholawat kepada orang - orang yang menyambung shof - shof"
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini di shohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targhib watTarhib I/272)

5. Para Malaikat mengucapkan “Aamiin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rosulullooh SAW bersabda;
"Jika seorang Imam membaca “Ghoiril maghdhuubi ‘alaihim waladh dhooliinn…
Maka ucapkanlah oleh kalian “Aamiin…
Karena barang siapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan Malaikat, maka ia akan di ampuni dosanya yang masa lalu"
(Imam Bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairoh ra, Shohih Bukhori no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat sholatnya setelah melakukan sholat.
Rosulullooh SAW bersabda;
"Para Malaikat akan selalu bersholawat kepada salah satu di antara kalian selama ia ada di dalam tempat sholat di mana ia melakukan sholat, selama ia belum batal wudhu’nya.
Para Malaikat berkata;
“Ya Allooh ampunilah dan sayangilah ia…
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairoh, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshohihkan hadits ini)

7. Orang - orang yang melakukan sholat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah.
Rosulullooh SAW bersabda;
"Para Malaikat berkumpul pada sa’at sholat shubuh lalu para Malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan Malaikat pada siang hari tetap tinggal.
Kemudian mereka berkumpul lagi pada waqtu sholat ‘ashar dan Malaikat yang di tugaskan pada siang hari (hingga sholat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan Malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allooh bertanya kepada mereka;
“Bagaimana kalian meninggalkan hambaku…?
Mereka menjawab;
“Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan sholat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan sholat, maka ampunilah mereka pada hari Qiamat"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairoh ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini di shohihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendo’akan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang di do’akan.
Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’"
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang - orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 Malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata;
“Ya Allooh, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’.
Dan lainnya berkata;
“Ya Allooh, hancurkanlah harta orang yang pelit’"
(Imam Bukhori dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairoh ra., Shohih Bukhori no. 1442 dan Shohih Muslim no. 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
Rosulullooh SAW bersabda;
"Sesungguhnya Allooh dan para Malaikat-Nya bersholawat kepada orang - orang yang sedang makan sahur"
(Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thobroni, meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini di shohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rosulullooh SAW bersabda;
"Tidaklah seorang Mu’min menjenguk saudaranya kecuali Allooh akan mengutus 70.000 Malaikat untuknya yang akan bersholawat kepadanya di waqtu siang kapan saja hingga sore dan di waqtu malam kapan saja hingga shubuh"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Tholib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shohih")

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Rosulullooh SAW bersabda;
"Ke utama’an seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan ke utama’anku atas seorang yang paling rendah di antara kalian.
“Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bersholawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain"
(Di riwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra, di shohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shohih At Tirmidzi II/343)


Sisa Umur Kita

Tiba-tiba saja terfikir suatu hal, yaitu umur Manusia.
Saya bertanya pada diri saya sendiri, bagaimana kalo saya tahu bahwa umur saya hanya sampai umur 25 tahun, atau 35 tahun, atau 5 hari lagi…
Saya terpikir banyak hal yang akan saya lakukan…
Saya tertarik untuk berbagi kisah ini pada saudara2 pembaca blog ini…
Semoga kita bisa diskusi dan mendapat banyak manfa’at.

Jika anda tahu sisa umur anda tinggal 1 tahun, apa saja yang akan anda lakukan untuk mengisi sisa umur itu…?

Mungkin sebagian akan menjawab:

“Bersenang-senang,jalan-jalan ke tempat indah yang belum di datangi,makan sepuasnya setiap hari,segera nikah,dll…

Mungkin sebagian orang yang lain memilih:

Memperbanyak ibadah sholat dan berdzikir
Memperbanyak sedekah
Memperbanyak silaturahim
Bekerja lebih giat
Memberikan haq keluarga dan orang-orang di sekitarnya
dll…

Kenapa dua kelompok kegiatan tersebut begitu berbeda dan seolah bertolak belakang?

Saudaraku…, salah satu hikmah besar di rahasiakannya bilangan umur kita adalah agar kita tidak tahu kapan kita mati.
Ketika kita tidak tahu kapan kita akan mati, pada dasarnya kita akan merasa setiap sa’at bisa jadi ajal kita, maka kita akan selalu berhati-hati dengan tindakan kita.
Kita tidak akan tahu kapan kita akan mati…
Apakah sa’at remaja…?
Ataukah sa’at kita sudah tua…?
Dan kita tidak tahu kapan pastinya kita akan mati…
Apakah hari ini…?
Atau besok…?
Dan kita tidak tahu bagaimana kita akan mati…
Apakah sa’at tidur…?
Apakah sa’at berkendara’an…?
Ataukah ketika kita sedang membaca Al Qur’an…?

Seandainya ALLOOH menghendaki semua Manusia mengetahui kapan ia mati, di mana ia mati, dan kapan ia mati, akankah kehidupan dunia ini di hiasi kebaikan demi kebaikan…?
Saya rasa tidak.

Kemungkinan yang bisa kita bayangkan:
Sedikit Manusia selalu menghiasi umur dengan ibadah
lebih banyak Manusia terus menerus berbuat dosa hingga akhir hayatnya,jauh lebih banyak lagi Manusia terus berbuat dosa hingga sedikit sisa umurnya ia berthaubat.

Saya rasa jenis ketiga akan mendominasi isi dunia,orang-orang seperti ini selalu berfikir bahwa masih ada waqtu untuk berthaubat.
Dalam kondisi seperti ini, bisa jadi dunia ini di dominasi kejahatan dan kriminalitas, maksiat, hedonis, dan sejenisnya.

Maka segala puji bagi ALLOOH Yang Maha Sempurna perhitungannya.
ALLOOH sangat memahami betapa Manusia senantiasa berada antara kecenderungan yang baik dan yang buruk (QS Asy-Syams: 8), maka ia menyelamatkan Manusia dari fitrahnya tersebut, dengan jalan menjadikan umur sebagai hal ghaib yang tidak di ketahui Manusia. untuk apa…?
Agar Manusia selalu berhati-hati dalam hidupnya, dan agar Manusia selalu berada dalam kebaikan.


Cemaskan 5 hal ini;
Di ambil dari nasehat Hasan Basri yang mengajak kita untuk merenungi 5 hal yang paling pantas untuk selalu kita cemaskan. antara lain:

1. Ibadah kita;
Adakah ibadah kita selama ini cukup pantas untuk di terima Allooh SWT…?
Ataukah jangan-jangan sholat yang begitu banyak kita kerjakan itu hanyalah gerakan tanpa makna…?
Dan ataukah puasa dan amal kita hanyalah penghias hasrat semata….?
Bukankah misi hidup Manusia di dunia adalah beribadah pada ALLOOH…?
Lalu apa gunanya kita jika semua ibadah kita tidak di terima oleh ALLOOH…?
Selayaknya kita selalu meminta pada ALLOOH untuk memperbaiki ibadah kita dan terus menjaga Niat kita hanya untukNya.

2. Dosa-dosa kita;
Sudah berapa banyak dosa yang kita lakukan selama kita hidup…?
Segala yang besar berasal dari yang kecil, kadang kita tertipu oleh dosa-dosa kecil.
Merasa dosa kecil tidaklah terlalu besar dampaknya,padahal semua yang besar berasal dari yang kecil.
Bagaimana jika ibadah kita yang pas-pasan senantiasa di kikis oleh dosa yang membesar…?

Semoga ALLOOH senantiasa menjaga kita dari dosa kecil dan besar.

3. Surga dan Neraka;
Surga dan neraka adalah konsekuensi dan keniscaya’an hidup Manusia setelah hari perhitungan.
Hanya ada dua tempat itulah tempat kita kembali nanti.

Sudahkah kita tahu betapa dasyatnya siksa neraka…?
Dan sudahkah kita yaqin akan kenikmatan surge…?

Sudahkah kita pantas memasuki surge…?
Dan sudahkah kita yaqin bisa terhindar dari siksa neraka…?

Semoga tempat kembali kita adalah tempat terbaik di sisi ALLOOH SWT…

4. Masa lalu dan masa depan;
Masa lalu adalah pelajaran berharga yang harus kita ingat baik-baik, sedangkan masa depan adalah sesuatu yang tidak pernah kita ketahui.
Untuk itu, setiap hari kita di ingatkan oleh ALLOOH melalui setiap sholat kita untuk senantiasa di berikan petunjuk menapaki jalan yang lurus.

5. Keridhoan Allooh atas semua tindakan kita;
Dari semua hal yang kita lakukan dahulu, sekarang maupun yang akan datang, adakah kita yaqin bahwa semua itu mendatangkan ridho ALLOOH…?
Ataukah hanya hal sekedarnya yang tidak ada nilainya, atau bahkan membawa murka ALLOOH…?
Kita perlu senantiasa memperhatikan apa yang sedang dan kita lakukan, bisa jadi hal kecil yang kita lakukan dapat membawa nilai besar di sisi ALLOOH, baik itu nilai kebaikan, maupun nilai keburukan.

Sedikit renungan semoga bermanfa’at;

Menolong diri sendiri dengan “menolong” ALLOOH:

Teringat sebuah ayat motivasi luar biasa:
“Wahai orang-orang yang beriman!
“Jika kamu menolong (Agama) ALLOOH, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
(QS Muhammad: 7)

“Adakah yang merasa berat menjalankan amanah…?
“Adakah yang merasa terlalu lelah untuk melangkah…?

adakah yang ragu pada pertolongan ALLAH?
Jika kita membaca ayat di atas lalu mempertanyakan;
“Apakah benar semua orang yang menolong Agama ALLOOH akan di tolongNya…?”
Maka kita perlu mengingat kembali kisah-kisah sarat Mujizat yang telah membuktikan betapa luar biasa ALLOOH membantu hambaNya yang berjuang untuk Agamanya, sebagian di antaranya:

- Musa as, sa’at ALLOOH membukakan jalan keluar ketika beliau bersama Umat di kejar bala tentara fir’aun, di sa’at ada kekhawatiran akan keselamatan umatnya, di sa’at itulah ALLOOH menurunkan bantuan luar biasa yang tidak pernah terjadi sebelum dan sesudahnya, ALLOOH membelah lautan merah untuk jalan dan akhirnya beliau as beserta Umatnya selamat.
Sedangkan fir’aun dan pasukannya yang terus mengejar akhirnya di timpa air laut.

- Ibrohim as, di sa’at ALLOOH menyelamatkan beliau dari siksa’an api yang siap memanggang beliau.

- Muhammad saw, di sa’at para Malaikat turun ke bumi dan menjadi bagian dari pasukan mujahid melawan kaum quraisy. Pasukan muslim yang hanya 314 orang berhasil menumbangkan kesombongan kaum kafir yang berjumlah seribu orang dengan semua tokoh kaum musyrikin.

- Yunus as, yang di selamatkan ALLOOH dari perut ikan paus.

Dan begitu banyak kisah lain yang menjadi bukti nyata betapa ALLOOH menurunkan bantuanNya pada hamba-hambaNya yang berjuang membela AgamaNya.
Ke ikhlasan dan totalitas perjuangan mereka telah menyentuh kehendak ALLOOH untuk menurunkan bantuanNya.
Sungguh, tiada keraguan atas apa yang di janjikan ALLOOH pada Umat Manusia.

Pertanya’annya kemudian adalah:
Masihkah kita ragu…?
Masihkah kita enggan…?
Sudahkah kita menunaikan kehormatan hidup kita sebagai pembela (Agama) ALLOOH…?

Semoga kita senantiasa di istiqomahkan dalam jalan kebenaran.
“Aamiin…

Siapapun kita yang menjalani aktivitas da’wah Ilallooh…

Siapapun kita yang senantiasa menjalani rutinitas hidup untuk mencari keridloan ALLOOH…

Siapapun kita yang senantiasa berjuang untuk pertemuannya dengan ALLOOH…

Katakan;
”BISMILLAHI ALLOOHU AKBAR !
Lalu biarkan ALLOOH membantu kita dengan kuasaNya.

Sabar Menyikapi Musibah;

Seorang Ulama mendapat ujian hebat dalam hidupnya.
Sa’at itu beberapa saudara mengunjungi beliau untuk menghibur.
Dalam kesempatan tersebut, dengan tenang beliau berkata:
“Aku telah membuat obat dengan 6 resep”.
Yang lain lalu bertanya…?
“Apa itu?”
Beliau menjawab:

1. Percaya pada ALLOOH
2. Aku tahu segala sesuatu yang di taqdirkan pasti terjadi
3. Kesabaran adalah hal terbaik yang musti di lakukan oleh orang yang sedang dalam ujian ALLOOH.
4. Bila aku tidak dapat bersikap sabar, apalagi yang bisa aku lakukan, karena kesedihan tidak akan pernah bisa menolong diriku.
5. Bisa jadi aku tertimpa sesuatu yang lebih buruk dari ini.
6. Dari waqtu ke waqtu aku hanya menikmati kegembira’an.

SHUBHANALLOOH…

Betapa indahnya urusan kaum Muslim itu.
Jika ia mendapat nikmat ia besyukur, itu terbaik baginya.
Jika di timpa musibah ia bersabar, itu yang terbaik baginya.

Saudaraku, selalu ada hikmah di balik musibah dan selalu ada balasan dari tiap kesabaran.
Mari senantiasa berbaik sangka pada ALLOOH, karena sungguh, ALLOOH lah yang paling mencintai kita.
CintaNya tidak hanya lewat suka dan tawa kita, tapi juga lewat musibah dan bencana.
Dan yaqinlah, ALLOOH yang menguasai segalanya tidak akan zdolim pada UmatNya.

“Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak di aniaya.
 ( QS. 23:62 )

“Karena sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
( QS 94: 5-6 )

Sahabat Abi Hurairoh ra berkata, bahwa Rosulullooh saw telah bersabda:
“Allooh swt telah berfirman:
“Aku adalah tergantung dalam zhan (prasangka) hamba-Ku kepada-Ku…
“Sesungguh-nya Aku selalu beserta hamba-Ku selagi dia berdzikir kepada-Ku.
(HR. Bukhori dan Muslim).


Segala puji bagi ALLOOH, semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar.

Selalu Ada Kemudahan;

Setiap Manusia pasti mempunyai masalah,sering kali kita di hadapkan dengan ujian hidup.
Ada yang begitu berat untuk di hadapi, ada yang begitu ringan untuk di selesaikan.
Tapi satu hal yang perlu kita sadari, semua orang pasti mendapatkan ujian…
Semua orang menghadapi masalahnya masing-masing.
Yang membedakan antara satu dengan yang lain adalah seberapa cerdas menyikapinya…?
Seberapa siap menghadapinya…?
Dan seberapa cantik menyelesaikannya…?

Mari merenungi isyarat dari ALLOOH;

“Apakah kamu mengira kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu sebagaimana orang-orang terdahulu sebelum kamu…?
Mereka di timpa oleh malapetaka dan kesengsara’an, serta di goncangkan sehingga berkatanya Rosul dan orang-orang beriman bersamanya:
”Bilakah datangnya pertolongan ALLOOH…?
“Ingatlah, sesungguhnya pertolongan ALLOOH itu amat dekat.
(QS. 2:214)

Saudaraku, mari kuatkan keyaqinan kita terhadap pertolongan ALLOOH.
Dan dengan ijinNya, pancaran cahaya akan membantu kita menjalani semua ujian dengan berkah, hingga semua masalah dapat berakhir dengan indah.

Mari kembali merenungi ayat cinta dariNya.

“Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak di aniaya.
( QS. 23:62 )

“Karena sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
( QS 94: 5-6 )

“…Barang siapa bertaqwa kepada ALLOOH niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
“Dan memberinya rizki dari arah yang tiada di sangka-sangkanya.
“Dan barang siapa yang bertawakal kepada ALLOOH niscaya ALLOOH akan mencukupkannya…”
( QS 65: 2-3 )

Tidakkah kita melihat pertolongan yang di janjikan ALLOOH pada seluruh UmatNya?

Ada 5 tipe Manusia yang hidupnya selalu menderita:

Manusia yang mengira bahwa hidup ini selalu mulus.
Manusia yang mengira bahwa dia akan selalu menghadapi peristiwa yang di harapkan.
Manusia yang mengira bahwa dia akan selalu di cintai orang lain.
Manusia yang terlalu mencintai sesuatu.
Manusia yang tidak bergantung pada ALLOOH SWT.

Untuk itu, jika kita ingin hidup bahagia, kita harus mempunyai kesiapan:


Siap menjalani hidup yang berliku-liku, penuh hambatan dan gangguan.
Siap menjalani peristiwa yang tidak di harapkan.
Siap di benci orang.
Siap untuk tidak terlalu mencintai benda atau Manusia lainnya.
Siap menggantungkan semua hanya pada ALLOOH SWT saja.

Walloohu Alam.

     _______/|\______
  ¨¨¨¨¨¨¨˜°°˜¨¨¨¨¨¨
    SALAAM SILIWANGI