Senin, 19 Agustus 2019

Syahadat


Syahadat:

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Syahadat berasal dari kata bahasa Arab yaitu syahida (شهد) yang artinya "ia telah menyaksikan"
Kalimat itu dalam syariat Islaam adalah sebuah pernyata'an kepercaya'an sekaligus pengakuan akan ke Esaan Tuhan (Allah) dan Muhammad sebagai RosulNya.

Kalimat:

Syahadat di sebut juga dengan Syahadatain karena terdiri dari 2 kalimat (Dalam bahasa arab Syahadatain berarti 2 kalimat Syahadat).
Kalimat pertama merupakan syahadah at-tauhid, dan kalimat kedua merupakan syahadah ar-Rosul.
Kedua kalimat syahadat itu adalah:
  • Kalimat pertama:
Syahadat1.gif
"Ašhadu ʾal lāa ilāha illa l-Looh
Artinya:
"Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allooh
  • Kalimat kedua:
Syahadat2.gif
"Wa ʾašhadu ʾanna muḥammadar Rosūlu l-Looh
Artinya:
"Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah Rosul (utusan) Allooh.

Makna syahadat:

Seorang muslim hanya mempercayai Allooh sebagai satu-satunya Allooh dan tiada Tuhan yang lain selain Allooh. 
Allooh adalah Tuhan dalam arti sesuatu yang menjadi motivasi atau menjadi tujuan seseorang.
Dengan mengikrarkan kalimat pertama, seorang muslim memantapkan diri untuk menjadikan hanya
Allooh sebagai tujuan, motivasi, dan jalan hidup.
Dengan mengikrarkan kalimat ini seorang muslim memantapkan diri untuk meyakini ajaran Allooh yang di sampaikan melalui seorang 'Rosul Allooh,' Muhammad.

Makna Laa Ilaaha Illallallooh:

Kalimat Laa Ilaaha Illallooh sebenarnya mengandung dua makna, yaitu makna penolakan dan bantahan terhadap segala bentuk sesembahan (baik dewa maupun ilah) selain Allooh, dan makna penegasan bahwa gelar Tuhan, Ilah, Dewa atau sesembahan hanyalah milik Allooh.
Berdasarkan ayat ini, maka mengilmui makna Syahadat Tauhid adalah wajib dan mesti di dahulukan daripada rukun-rukun Islaam yang lain.
Di samping itu
Rosulullooh pun menyatakan:
"Barang siapa yang mengucapkan 
Laa Ilaaha Illallooh dengan ikhlas maka akan masuk ke dalam surga.
Yang di maksud dengan Ikhlash di sini adalah memahami, mengamalkan dan mendakwahkan kalimat tersebut sebelum yang lainnya, karena di dalamnya terkandung Tauhid yang karenanya Allooh menciptakan alam.
Rosulullooh (Muhammad) tinggal selama 13 tahun di Makkah mengajak orang-orang dengan perkata'an dia "Katakan Laa Ilaaha Illallooh" maka orang kafir pun menjawab "Beribadah kepada sesembahan yang satu, kami tidak pernah mendengar hal yang demikian dari orang tua kami".
Orang 
Suku Quraisy di zaman Nabi sangat paham makna kalimat tersebut, dan barang siapa yang mengucapkannya tidak akan menyeru/berdo'a kepada selain Allooh.

Kandungan syahadat:

  • Ikrar
Ikrar adalah pernyata'an seorang muslim mengenai keyakinannya,ketika seseorang mengucapkan kalimat syahadah, maka ia memiliki kewajiban untuk menegakkan dan memperjuangkan apa yang ia ikrarkan.
  • Sumpah:
Syahadat juga bermakna sumpah,seseorang yang bersumpah, berarti dia bersedia menerima akibat dan risiko apapun dalam mengamalkan sumpahnya tersebut.
Seorang muslim harus siap dan bertanggung jawab dalam tegaknya
Islaam dan penegakan ajaran Islaam.
  • Janji:
Syahadat juga bermakna janji.
Artinya, setiap muslim adalah orang-orang yang berserah kepada
Allooh dan berjanji setia untuk mendengar dan ta'at dalam segala ke ada'an terhadap semua perintah Allooh beserta segala pesan yang di sampaikan oleh Allooh melalui pengutusan Muhammad.
  • Persaksian:
Syahadat juga bermakna penyaksian.
Artinya, bahwa setiap muslim menjadi saksi atas pernyata'an ikrar, sumpah dan janji yang di nyatakannya.
Dalam hal ini adalah kesaksiannya terhadap keesaan
Allooh dan terhadap keRosulan Nabi Muhammad

Syarat syahadat:

Syarat syahadat adalah sesuatu yang tanpa keberada'annya maka yang di syaratkannya itu batal.
Apabila seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat tanpa memenuhi syarat-syaratnya, bisa di katakan syahadatnya tidak sah.
Syarat syahadat ada tujuh,[7] yaitu:
  • Pengetahuan:
Seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang syahadatnya.
Orang yang bersangkutan wajib memahami isi dari dua kalimat yang di nyatakan serta bersedia menerima konsekuensi ucapannya.
  • Ke Yakinan:
Seseorang yang bersyahadat mesti mengetahui dengan sempurna makna dari syahadat tanpa sedikitpun ragu terhadap makna tersebut.
  • Ke Ikhlashan:
Ikhlas berarti bersihnya hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna syahadat. Ucapan syahadat yang bercampur dengan riya atau kecenderungan tertentu tidak akan diterima oleh Allah.
  • Ke Jujuran:
Kejujuran adalah kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Pernyataan syahadat harus dinyatakan dengan lisan, diyakini dalam hati, lalu diaktualisasikan dalam amal perbuatan.
  • Ke Cinta'an:
Kecinta'an berarti mencintai Allooh dan Muhammad serta orang-orang yang beriman.
Cinta juga harus di sertai dengan amarah yaitu kemarahan terhadap segala sesuatu yang bertentangan dengan syahadat, atau dengan kata lain, semua ilmu dan amal yang menyalahi sunnah
Rosulullooh.
  • Penerima'an:
Penerima'an berarti penerima'an hati terhadap segala sesuatu yang datang dari Allooh dan Rosul-Nya, dan hal ini harus membuahkan keta'atan dan ibadah kepada Allooh, dengan jalan meyakini bahwa tak ada yang dapat menunjuki dan menyelamatkannya kecuali ajaran yang datang dari syari'at Islaam.
Bagi seorang muslim tidak ada pilihan lain kecuali 
Al Qur'an dan sunnah Rosul.
  • Ketundukan:
Ketundukan yaitu tunduk dan menyerahkan diri kepada Allooh dan Muhammad secara lahiriyah.
Seorang muslim yang bersyahadat harus mengamalkan semua perintah
Allooh dan meninggalkan semua larangan Allooh.
Perbeda'an antara penerima'an dengan ketundukan adalah bahwa penerima'an di lakukan dengan hati, sedangkan ketundukan di lakukan dengan fisik.
Oleh karena itu, setiap orang yang bersyahadat tidak harus di saksikan amirnya dan selalu siap melaksanakan ajaran
Islaam dalam kehidupannya.

Asas dari Tauhid dan Islaam:

Laa Ilaaha Illallooh adalah asas dari Tauhid dan Islaam.
Ibnu Rajab, seorang Ulama' besar, mengatakan:
"Al ilaah adalah yang di ta'ati dan tidak di maksiati, di agungkan dan di besarkan di cinta, di cintai, di takuti, dan di mintai pertolongan harapan.
 Itu semua tak boleh di palingkan sedikit pun kepada selain
Allooh.
Kalimat Laa Ilaaha Illallooh bermanfa'at bagi orang yang mengucapkannya selama tidak membatalkannya dengan aktivitas kesyirikan.

Makna syahadat bagi Muslim:

Bagi penganut agama Islaam, kedua kalimat syahadat memiliki makna sebagai berikut:
  1. Pintu masuk ke dalam Islaam dan pembeda dari umat lain
  2. Intisari ajaran Islaam
  3. Dasar-dasar perubahan
  4. Hakikah dakwah para Rosul
  5. Mendapat ganjaran besar

Perkara yang membatalkan:

Syekh Naim Yasin mengumpulkan berbagai perkata'an atau perbuatan yang bisa membatalkan syahadat menjadi empat macam:
  1. Segala macam yang mengandung pengingkaran terhadap Rububiyah Allooh atau percerca'an terhadap-Nya, seperti:
    • meyakini bahwa pencipta dan pengatur alam ini adalah selain Allooh
    • meyakini bahwa Allooh-lah yang menciptakan semua makhluk lalu Dia membiarkan mereka, tidak mengatur urusan mereka dan menjaga mereka.
  2. Segala macam yang mengandung pencerca'an terhadap nama-nama Alloohsifat-sifat-Nya, seperti:
    • menafikan bahwa Allooh SWT memiliki kesempurna'an, kekuasa'an atas segala sesuatu, pendengaran atau penglihatan-Nya.
    • pengakuan seseorang bahwa Allooh memiliki anakistri atau Allooh tidur, mengantuk, lengah, mati.
  3. Segala macam yang mengandung pencerca'an terhadap uluhiyah-Nya, seperti:
    • meyakini bahwa ada sesuatu selain Allooh yang berhak diibadahi
    • meyakini bahwa ada sesuatu selain Allooh yang memiliki hak membuat syari’at tanpa seidzin Allooh
    • meyakini bahwa ada sesuatu selain Allooh yang memiliki haq menghalalkan yang di haramkan, atau mengharamkan yang di halalkan oleh syari’at,
    • mengubah batasan-batasan syari’at
    • ta'at atau berwala kepada oang-orang kafir atau thghut (sembahan-sembahan selain Allooh).




    • dll
  4. Segala macam yang mengandung pengingkaran terhadap risalah (Rosulullooh) atau pencerca'an terhadap para sahabatnya, seperti:
    • mencerca kejujuran, amanah, iffah, keshalehan akalnya, dll
    • melakukan penghina'an terhadapnya
    • mengingkari berita-berita ghaib yang datang darinya, seperti:
      • pengingkaran terhadap hari kebangkitan, perhitungan, shiroth, surga, neraka atau lainnya.
    • mengingkari sesuatu dari ayat-ayat Al Qur’an
    • ridho kepada kekufuran dan tidak Ridho kepada Islaam.
Ke empat macam tersebut meliputi perkata'an, perbuatan maupun keyakinan dan seluruhnya bisa membatalkan dua kalimat syahadat dan mengeluarkan si pelakunya dari Islaam.

Referensi:

  1. ^ "Pentingnya Dua Kalimat Syahadat".
  2. ^ Al Manar (site admin) (13 Desember 2012). "Syahadatain dan Revolusi Diri".
  3. ^ "Tahukah Antum Makna Syahadat Laa Ilaaha Illallaah".
  4. ^ Hadits riwayat Imam Ahmad dengan sanad yang shohih.
  5. ^ Al Hasan Al Bashri rahimahullooh pernah di beritahukan bahwa orang-orang mengatakan:”Barang siapa mengucapkan Laa Ilaha Illallooh maka dia akan masuk surga.
    Lalu dia rahimahullooh mengatakan:
    ”Barang siapa menunaikan haq kalimat tersebut dan juga kewajibannya, maka dia akan masuk surga.
    Wahab bin Munabbih telah di tanyakan:
    ”Bukankah kunci surga adalah
    Laa iIaha Illallooh?”
    Dia menjawab:
    ”Iya betul.
    Namun, setiap kunci itu pasti punya gerigi,jika kamu memasukinya dengan kunci yang memiliki gerigi, pintu tersebut akan terbuka.,jika tidak demikian, pintu tersebut tidak akan terbuka.
    Dia rahimahullooh mengisyaratkan bahwa gerigi tersebut adalah syarat-syarat kalimat
    Laa Ilaha Illallooh.
    (Lihat Fiqhul Ad’iyyah wal Adzkar I/179-180)
  6. ^ Apakah mereka di ciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan?
    Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?
    Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).

    (Ath-Thur: 35-36)
  7. ^ "Syahadat yang diterima Allah SWT".
  8. ^ "Pentingnya Dua Kalimat Syahadat (Syahadatain)".
  9. ^ “Rosulullooh bersabda kepada Muadz bin Jabal sa'at mengutusnya ke penduduk Yaman:
    “Kamu akan datang kepada kaum ahli kitab.
    "Jika kamu telah sampai kepada mereka, ajaklah mereka agar bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allooh dan Muhammad utusan Allooh.
    Jika mereka menta'atimu dalam hal itu, beritakan kepada mereka bahwa
    Allooh telah mewajibkan kepada mereka lima sholat setiap siang dan malam.
    Jika mereka menta'atimu dalam hal itu beritakan kepada mereka bahwa
    Allooh telah mewajibkan sedekah (zakat) yang di ambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan di kembalikan kepada orang-orang miskin.
    Jika mereka menta'atimu dalam hal itu hati-hatilah kamu terhadap kemulia'an harta mereka dan waspadalah terhadap doanya orang yang di zdolimi, sebab antaranya dan
    Allooh tidak ada dinding pembatas.
    (HR. Bukhori Muslim)

    Walloohu A'lam
    ___/|\___
    ¨¨¨˜°♥°˜¨¨¨