Sabtu, 31 Agustus 2019

Pengertian Hadits






Pengertian Hadits


Hadits adalah segala perkata'an (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang di jadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islaam. 
Hadits di jadikan sumber hukum dalam agama Islaam selain Al-Qur'an, Ijma dan Qiyas, di mana dalam hal ini, kedudukan hadits merupakan sumber hukum ke dua setelah Al-Qur'an.
Ada banyak Ulama' periwayat hadits, namun yang sering di jadikan referensi hadits-haditsnya ada tujuh ulama, yakni Imam Bukhori, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam Turmudzi, Imam Ahmad, Imam Nasa'i, dan Imam Ibnu Majah.
Ada bermacam-macam hadits, seperti yang di uraikan di bawah ini.
·         Hadits yang di lihat dari banyak sedikitnya perawi
o    Hadits Mutawatir
o    Hadits Ahad
§  Hadits Shohih
§  Hadits Hasan
§  Hadits Dho'if
·         Menurut Macam Periwayatannya
o    Hadits yang bersambung sanadnya (hadits Marfu' atau Maushul)
o    Hadits yang terputus sanadnya
§  Hadits Mu'allaq
§  Hadits Mursal
§  Hadits Mudallas
§  Hadits Munqothi
§  Hadits Mu'dhol
·         Hadits-hadits dho'if di sebabkan oleh cacat perawi
o    Hadits Maudhu'
o    Hadits Matruk
o    Hadits Mungkar
o    Hadits Mu'allal
o    Hadits Mudhthorib
o    Hadits Maqlub
o    Hadits Munqalib
o    Hadits Mudraj
o    Hadits Syadz
·         Beberapa pengertian dalam ilmu hadits
·         Beberapa kitab hadits yang masyhur / populer
 

I. Hadits yang di lihat dari banyak sedikitnya Perawi

I.A. Hadits Mutawatir

Yaitu hadits yang di riwayatkan oleh sekelompok orang dari beberapa sanad yang tidak mungkin sepakat untuk berdusta. 
Berita itu mengenai hal-hal yang dapat di capai oleh panca indera. Dan berita itu di terima dari sejumlah orang yang semacam itu juga. 
Berdasarkan itu, maka ada beberapa syarat yang harus di penuhi agar suatu hadits bisa di katakan sebagai hadits Mutawatir:
1.    Isi hadits itu harus hal-hal yang dapat di capai oleh panca indera.
2.    Orang yang menceritakannya harus sejumlah orang yang menurut ada kebiasaan, tidak mungkin berdusta. Sifatnya Qath'iy.
3.    Pemberita-pemberita itu terdapat pada semua generasi yang sama.
 

I.B. Hadits Ahad

Yaitu hadits yang di riwayatkan oleh seorang atau lebih tetapi tidak mencapai tingkat mutawatir. 
Sifatnya atau tingkatannya adalah "zhonniy". 
Sebelumnya para Ulama' membagi hadits Ahad menjadi dua macam, yakni hadits Shohih dan hadits Dho'if. 
Namun Imam At Turmudzy kemudian membagi hadits Ahad ini menjadi tiga macam, yaitu:

I.B.1. Hadits Shohih

Menurut Ibnu Sholah, hadits shohih ialah hadits yang bersambung sanadnya. 
Ia di riwayatkan oleh orang yang adil lagi dhobit (kuat ingatannya) hingga akhirnya tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadits lain yang lebih shohih) dan tidak mu'allal (tidak cacat). 
Jadi hadits Shohih itu memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
1.    Kandungan isinya tidak bertentangan dengan Al-Qur'an.
2.    Harus bersambung sanadnya
3.    Di riwayatkan oleh orang / perawi yang adil.
4.    Di riwayatkan oleh orang yang dhobit (kuat ingatannya)
5.    Tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadits lain yang lebih shohih)
6.    Tidak cacat walaupun tersembunyi.

I.B.2. Hadits Hasan

Ialah hadits yang banyak sumbernya atau jalannya dan di kalangan perawinya tidak ada yang di sangka dusta dan tidak syadz.

I.B.3. Hadits Dho'if

Ialah hadits yang tidak bersambung sanadnya dan di riwayatkan oleh orang yang tidak adil dan tidak dhobit, syadz dan cacat.
 

II. Menurut Macam Periwayatannya

II.A. Hadits yang bersambung sanadnya

Hadits ini adalah hadits yang bersambung sanadnya hingga Nabi Muhammad SAW. Hadits ini di sebut hadits Marfu' atau Maushul.
 

II.B. Hadits yang terputus sanadnya

II.B.1. Hadits Mu'allaq

Hadits ini di sebut juga hadits yang tergantung, yaitu hadits yang permula'an sanadnya di buang oleh seorang atau lebih hingga akhir sanadnya, yang berarti termasuk hadits dho'if.

II.B.2. Hadits Mursal

Di sebut juga hadits yang di kirim yaitu hadits yang di riwayatkan oleh para tabi'in dari Nabi Muhammad SAW tanpa menyebutkan sahabat tempat menerima hadits itu.

II.B.3. Hadits Mudallas

Di sebut juga hadits yang di sembunyikan cacatnya. Yaitu hadits yang di riwayatkan oleh sanad yang memberikan kesan seolah-olah tidak ada cacatnya, padahal sebenarnya ada, baik dalam sanad ataupun pada gurunya.
Jadi hadits Mudallas ini ialah hadits yang di tutup-tutupi kelemahan sanadnya.

II.B.4. Hadits Munqathi

Di sebut juga hadits yang terputus yaitu hadits yang gugur atau hilang seorang atau dua orang perawi selain sahabat dan tabi'in.

II.B.5. Hadits Mu'dhol

Di sebut juga hadits yang terputus sanadnya yaitu hadits yang di riwayatkan oleh para tabi'it dan tabi'in dari Nabi Muhammad SAW atau dari Sahabat tanpa menyebutkan tabi'in yang menjadi sanadnya. 
Kesemuanya itu di nilai dari ciri hadits Shohih tersebut di atas adalah termasuk hadits-hadits dho'if.
 

III. Hadits-hadits dho'if di sebabkan oleh cacat perawi

III.A. Hadits Maudhu'

Yang berarti yang di larang, yaitu hadits dalam sanadnya terdapat perawi yang berdusta atau di tuduh dusta. 
Jadi hadits itu adalah hasil karangannya sendiri bahkan tidak pantas disebut hadits.

III.B. Hadits Matruk

Yang berarti hadits yang di tinggalkan, yaitu hadits yang hanya di riwayatkan oleh seorang perawi saja sedangkan perawi itu di tuduh berdusta.

III.C. Hadits Mungkar

Yaitu hadits yang hanya di riwayatkan oleh seorang perawi yang lemah yang bertentangan dengan hadits yang di riwayatkan oleh perawi yang terpercaya / jujur.

III.D. Hadits Mu'allal

Artinya hadits yang di nilai sakit atau cacat yaitu hadits yang di dalamnya terdapat cacat yang tersembunyi. 
Menurut Ibnu Hajar Al Atsqalani bahwa hadis Mu'allal ialah hadits yang nampaknya baik tetapi setelah di selidiki ternyata ada cacatnya. 
Hadits ini biasa di sebut juga dengan hadits Ma'lul (yang di cacati) atau di sebut juga hadits Mu'tal (hadits sakit atau cacat).

III.E. Hadits Mudhthorib

Artinya hadits yang kacau yaitu hadits yang di riwayatkan oleh seorang perawi dari beberapa sanad dengan matan (isi) kacau atau tidak sama dan kontradiksi dengan yang di kompromikan.

III.F. Hadits Maqlub

Artinya hadits yang terbalik yaitu hadits yang di riwayatkan oleh perawi yang dalamnya tertukar dengan mendahulukan yang belakang atau sebaliknya baik berupa sanad (silsilah) maupun matan (isi).

III.G. Hadits Munqolib

Yaitu hadits yang terbalik sebagian lafalnya hingga pengertiannya berubah.

III.H. Hadits Mudraj

Yaitu hadits yang di riwayatkan oleh seorang perawi yang di dalamnya terdapat tambahan yang bukan hadits, baik keterangan tambahan dari perawi sendiri atau lainnya.

III.I. Hadits Syadz

Hadits yang jarang yaitu hadits yang di riwayatkan oleh perawi yang tsiqah (terpercaya) yang bertentangan dengan hadits lain yang di riwayatkan dari perawi-perawi (periwayat / pembawa) yang terpercaya pula. 
Demikian menurut sebagian Ulama Hijaz sehingga hadits syadz jarang di hapal ulama hadits, sedang yang banyak di hapal Ulama hadits di sebut juga hadits Mahfudz.
 

IV. Beberapa pengertian (istilah) dalam ilmu hadits

IV.A. Muttafaq 'Alaih

Yaitu hadits yang di riwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim dari sumber sahabat yang sama, atau di kenal juga dengan Hadits Bukhori - Muslim.

IV.B. As Sab'ah

As Sab'ah berarti tujuh perawi, yaitu:
1.    Imam Ahmad
2.    Imam Bukhori
3.    Imam Muslim
4.    Imam Abu Daud
5.    Imam Tirmidzi
6.    Imam Nasa'i
7.    Imam Ibnu Majah

IV.C. As Sittah

Yaitu enam perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam Ahmad bin Hanbal.

IV.D. Al Khamsah

Yaitu lima perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam Bukhori dan Imam Muslim.

IV.E. Al Arba'ah

Yaitu empat perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam Ahmad, Imam Bukhori dan Imam Muslim.

IV.F. Ats tsalatsah

Yaitu tiga perawi yang tersebut pada As Sab'ah, kecuali Imam Ahmad, Imam Bukhori, Imam Muslim dan Ibnu Majah.

IV.G. Perawi

Yaitu orang yang meriwayatkan hadits.

IV.H. Sanad

Sanad berarti sandaran yaitu jalan matan dari Nabi Muhammad SAW sampai kepada orang yang mengeluarkan (mukhrij) hadits itu atau mudawwin (orang yang menghimpun atau membukukan) hadits. 
Sanad biasa di sebut juga dengan Isnad berarti penyandaran. 
Pada dasarnya orang atau Ulama yang menjadi sanad hadits itu adalah perawi juga.

IV.I. Matan

Matan ialah isi hadits baik berupa sabda Nabi Muhammad SAW, maupun berupa perbuatan Nabi Muhammad SAW yang di ceritakan oleh sahabat atau berupa taqrirnya.
 

V. Beberapa kitab hadits yang masyhur / populer

1.    Shohih Bukhori
2.    Shohih Muslim
3.    Riyadhus Sholihin

            ___/|\___
            ¨¨¨˜°♥°˜¨¨¨
Walloohu Alam.