Jumat, 30 Agustus 2019

Pengantar




Pengantar


Sesungguhnya segala puji dan syukur hanya untuk Allooh. Kami memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya, dan memohon ampun kepada-Nya. 
Kami juga berlindung kepada-Nya dari keburukan jiwa-jiwa kami dan dari kejelekan amal-amal perbuatan kami. 
Barang siapa yang di beri petunjuk oleh Allooh maka tidak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang di sesatkan oleh-Nya maka tidak ada seorang pun yang dapat memberikan petunjuk kepadanya.
Kami bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak untuk di sembah selain Allooh, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. 
Kami juga bersaksi bahwa Muhammad bin ‘Abdillah adalah hamba dan utusan-Nya. 
Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad, keluargnya, para sahabatnya, dan orang-orang yang senantiasa berusaha mengikutinya hingga Hari Kiamat kelak.

Allooh Shubhaanahu wa ta’ala berfirman, yang artinya:

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allooh sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islaam.
(Surat 3. ALI 'IMRON - Ayat 102)
“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allooh menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allooh memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. 
"Dan bertaqwalah kepada Allooh yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. 
"Sesungguhnya Allooh selalu menjaga dan mengawasi kamu.
(Surat 4. AN NISAA' - Ayat 1)

Amma ba’du;
Sesungguhnya sebenar-benarnya perkataan adalah Firman Allooh, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam, dan seburuk-buruk perkara adalah perkara yang baru dalam masalah agama. 
"Sesungguhnya setiap perkara yang baru dalam agama adalah Bid’ah, dan setiap Bid’ah adalah Sesat, dan setiap kesesatan ujung-ujungnya adalah Neraka.
Arba'in An-Nawawi adalah kitab kumpulan hadits yang sangat terkenal. 
Berisi hadits-hadits yang sangat mendasar bagi pembentukan pemahaman seseorang akan hakekat Dienul Islaam. 
Maka sudah semestinya bagi setiap muslim untuk mempelajarinya dengan pemahaman yang benar. 
Terdorong untuk membantu saudaranya dalam memahami hadits-hadits tersebut, penulis bersama ikhwan mahasiswa mengadakan dauroh kitab Arba’in, untuk memudahkan peserta dauroh, penulis terpanggil untuk membuat ringkasan syarah. 
Penulis memandang bahwa syarah Syaikh Sholeh Alu Syaikh sangat bermanfa'at, karena beliau menyampaikan penjelasan dengan mendahulukan hal-hal yang sangat mendasar sebagai landasan untuk memahami Dienul Islaam lebih lanjut. 
Di samping bahwa syarah tersebut beliau sampaikan dalam forum dauroh yang di adakan di negaranya baru-baru ini. 
Maka di harap lebih sesuai dengan kebutuhan umat dewasa ini.
Karena ringkasan ini di susun dalam waqtu yang sangat singkat, maka tentu saja banyak kekurangan. Maka penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

            ___/|\___
            ¨¨¨˜°♥°˜¨¨¨
Walloohu Alam.