Hadits Ke-18
TAKWALLOH
Makna takwalloh (takwa kepada Alloh) adalah membuat perisai antara dirinya dengan azab dan murka Alloh, baik di dunia ataupun di akhirat. Dan perisai yang paling asasi adalah menegakkan tauhidulloh.
Perintah untuk bertakwa ditujukan kepada 3 sasaran, yaitu:
1.
Ditujukan kepada seluruh manusia, maka takwa di sini
maknanya adalah menunaikan tauhid dan membersihkan dari syirik.
2.
Ditujukan kepada kaum mukminin, maka takwa di sini
maknanya adalah melaksanakan ketaatan kepada Alloh berdasarkan petunjuk Alloh
dan meninggalkan kemaksiatan kepada Alloh berdasarkan petunjuk Alloh.
3.
Ditujukan kepada seseorang yang sudah bertakwa, maka
perintah takwa di sini maknanya adalah perintah untuk melestarikan
ketakwaannya.
Ruang
lingkup Takwalloh meliputi seluruh tempat dan waktu, artinya di manapun dan
kapan pun berada serta dalam kondisi apapun terkena kewajiban takwalloh. Dengan
demikian, sifat takwalloh berbeda-beda sesuai dengan tempat, waktu dan
keadaannya. Kebajikan Menghapus Keburukan
Kebajikan adalah sesuatu yang mendatangkan pahala, dan keburukan adalah sesuatu yang mendatangkan dosa atau siksa. Kebajikan yang dapat menghapus keburukan ada 2 tingkatan, yaitu:
1.
Melakukan kebajikan dengan niat untuk menghapus
keburukan. Jika melakukan kebajikan dengan niat menghapus keburukan maka sudah
terkandung di dalamnya penyesalan dan taubat atas kejelekannya.
2.
Melakukan kebajikan tanpa adanya niat menghapus
keburukan. Kebajikan seperti ini secara umum akan menghapuskan kejelekannya
sesuai dengan kadarnya masing-masing. Derajat yang ke-2 ini lebih rendah
dibanding derajat yang pertama.
HUSNUL
KHULUQHusnul Khuluq adalah banyak berderma, tidak menyakiti dan berwajah ceria. Inilah tafsir Husnul Khuluq kepada sesama manusia. Seseorang mendapatkan Husnul Khuluq secara thobi’í atau hasil usaha. Seseorang yang melakukan Husnul Khuluq sebagai hasil dari jerih payahnya lebih besar pahalanya dibanding dengan yang melakukan karena sudah tabiatnya. Karena kaidah menyatakan, “Jika sesuatu diwajibkan oleh syariat maka yang lebih mendapatkan kesulitan dalam pelaksanaannya lebih besar pahalanya. Berbeda dengan apabila sesuatu itu disunahkan, maka tidak secara otomatis yang lebih mendapatkan kesulitan lebih besar pahalanya.”
___/|\___
¨¨¨˜°♥°˜¨¨¨
Walloohu A’lam.