Hadits Ke-38
"Rosulullooh shololloohu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa Allooh shubhanahu wa ta’ala berfirman;
“Barang siapa memusuhi wali-Ku, maka Aku mengumumkan perang terhadapnya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa-apa yang Aku wajibkan kepadanya, dan hamba-Ku itu tetap mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya.
Bila Aku mencintainya, Aku akan menjadi pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk menggenggam, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta pasti Aku beri, jika ia meminta perlindungan, niscaya Aku lindungi.
(HR. Bukhori)[1]
Wali Allooh
Wali Allooh adalah setiap mu'min yang bertakwa. Karena ke Iimanan dan ketakwa'an bertingkat-tingkat demikian juga wali Allooh. Semakin tinggi ke Iimanan dan ketaqwa'an maka semakin tinggi pula kedudukan perwaliannya.
Memusuhi Wali Alloh
Memusuhi wali Allooh artinya membencinya. Membenci Wali Allooh hukumnya terbagi dua seperti telah di jelaskan pada pembahasan membenci saudara muslim.
Kebersamaan Allooh
Wali Alloh akan meraih kebersamaan dengan-Nya. Artinya Allooh akan senantiasa menjaga pendengaran, penglihatan dan seluruh tindak tanduknya pada sesuatu yang diridhoi-Nya. Di samping itu Allooh akan senantiasa mengabulkan doa dan permintaannya yang terkait dengan urusan dunia atau urusan akhirat. Bukanlah kebersama'an Allooh berarti Zat-Nya menyatu dengan dirinya. Karena kebesaran dan keagungan Zat Allooh mustahil untuk menyatu pada Zat makhluk yang sangat kecil dan hina.
___/|\___
¨¨¨˜°♥°˜¨¨¨
Walloohu A’lam.