Jumat, 13 September 2019

12.Kisah Nabi Ayyub As




Kisah Nabi Ayyub As.
A. PENDAHULUAN
Ayyub (Bahasa Arab أیوب ) (sekitar 1540-1420 SM) adalah seorang Nabi yang di tugaskan berda’wah kepada Bani Isro’il dan Kaum Amoria (Aramin) di Haran, Syam,ia di angkat menjadi Nabi pada tahun 1500 SM dan Namanya disebut kan sebanyak 4 kali di dalam Al-Qur’an,ia
mempunyai 26 anak dan wafat di Huran, Syam.
Ayub di kisahkan sebagai seorang Nabi yang paling sabar ketika mendapat kan coba’an dari Tuhan, bahkan bisa di katakan bahwa kesabarannya berada di ambang puncak kesabaran,sering orang mengagumi kesabaran kepada Ayub.
Misalnya, di katakan: seperti sabarnya Ayyub,jadi, Ayyub menjadi simbol
kesabaran dan cermin kesabaran atau teladan kesabaran pada setiap
bahasa, pada setiap Agama, dan pada setiap budaya. Allooh telah memujinya dalam kitab-Nya yang berbunyi:
“Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar,Dialah sebaihbaik hamba.
“Sesungguhnya dia amat ta’at (kepada Tuhannya).
(QS. Shod: 44)”

B. KISAH NABI AYYUB;
1. Para Malaikat Memuji Nabi Ayuub
Berkata salah seorang Malaikat kepada kawan-kawannya yang lagi
berkumpul berbincang-bincang tentang tingkah-laku makhluk Allooh, jenis Manusia di atas bumi :
“Aku tidak melihat seorang Manusia yang hidup di atas bumi Allooh yang lebih baik dari hamba Allooh Ayyub”.
“Ia adalah seorang Mu’min sejati ahli ibadah yang tekun,dari rezeqi yang luas dan harta kekaya’an yang di berikan oleh Allooh kepadanya, ia mengenepikan sebahagian untuk menolong orang-orang yang memerlukan para fakir miskin.
Hari-harinya terisi penuh dengan ibadah, sujud kepada Allooh dan bersyukur atas segala nikmat dan kurnia yang di berikan kepadanya.
Para kawanan Malaikat yang mendengarkan kata-kata pujian dan sanjungan untuk diri Ayyub mengakui kebenaran itu bahkan masing-masing menambahkan lagi dengan menyebut beberapa sifat dan tabi’at yang lain yang ada pada diri Ayyub.
Percakapan para Malaikat yang memuji-muji Ayyub itu di dengar oleh
Iblis yang sedang berada tidak jauh dari tempat mereka berkumpul. Iblis
merasa panas hati dan jengkel mendengar kata-kata pujian bagi
seseorang dari keturunan Adam yang ia telah bersumpah akan
di sesat kan ketika ia di keluarkan dari syurga kerananya,ia tidak rela
melihat seorang dari anak cucu anak Nabi Adam menjadi seorang
Mu’min yang baik, ahli ibadah yang tekun dan melakukan amal sholeh
sesuai dengan perintah dan petunjuk Allooh.
Pergilah Iblis mendatangi Ayyub untuk menyatakan sendiri sampai sejauh mana kebenaran kata-kata pujian para Malaikat itu kepada diri Ayyub.
Ternyata memang benar Ayyub patut mendapat segala pujian itu,ia
mendatangi Ayyub bergelimpangan dalam kenikmat an duniawi,
tenggelam dalam kekaya’an yang tidak ternilai besarnya, mengepalai
keluarga yang besar yang hidup rukun, damai dan bakti,ia mendapati
Ayyub tidak silau matanya oleh kekaya’an yang ia miliki dan tidak
tergoyahkan imannya oleh kenikmatan duniawinya.
Siang dan malam ia sentiasa menemui Ayyub berada di mihrabnya melakukan solat , sujud dan tasyakur kepada Allooh atas segala pemberian-Nya.
Mulutnya tidak berhenti menyebut nama Allooh berzdikir, bertashbih dan bertahmid, Ayyub di temuinya sebagai seorang yang penuh kasih sayang terhadap sesame makhluk Allooh yang lemah, yang lapar di berinya makan, yang telanjang di berinya pakaian, yang bodoh di ajar dan di pimpin dan yang salah di tegur.
2. Iblis Menggoda Nabi Ayyub;
Iblis gagal dalam usahanya membujuk Ayyub,telinga Ayyub pekak
terhadap segala bisikannya dan fitnahannya dan hatinya yang sudah
penuh dengan Iimaan dan taqwa tidak ada tempat lagi bagi bibit -bibit
kesesatan yang di taburkan oleh Iblis.
Cinta dan ta’atnya kepada Allooh merupakan benteng yang ampuh terhadap serangan Iblis dengan peluru kebohongan dan pemutar-balikan kebenaran yang semuanya mental tidak mendapatkan sasaran pada diri Ayyub.
Akan tetapi Iblis bukanlah Iblis jika ia berputus asa dan kegagalannya
memujuk Ayyub secara langsung,ia pergi menghadapi kepada Allooh
untuk menghasut .
Ia berkata :
” Wahai Tuhan, sesungguhnya Ayyub yang menyembah dan memuji-muji-Mu, bertashbih dan bertahmid menyebut nama-Mu, ia tidak berbuat demikian seikhlas dan setulus hatinya karena cinta dan ta’at pada-Mu,ia melakukan itu semua dan berlaku sebagai hamba yang sholeh tekun beribadah kepada-Mu hanya karena takut akan kehilangan semua kenikmat an duniawi yang telah Engkau kurniakan.
Kepadanya ia takut ,jika ia tidak berbuat demikian ,bahwa engkau akan
mencabut daripadanya segala nikmat yang telah ia perolehnya berupa
puluhan ribu hewan ternakan, beribu-ribu hektar tanah ladang, berpuluh_puluh hamba sahaya dan pembantu serta keluarga dan putera-puteri yang sholeh dan bakti,tidakkah semuanya itu patut di syukuri untuk tidak terlepas dari pemilikannya dan habis terkena musibah?
Di samping itu Ayyub masih mengharapkan agar kekaya’annya bertambah menjadi berlipat ganda,untuk tujuan dan maksud itulah Ayyub mendekat kan diri kepada-Mu dengan ibadah dan amal-amal sholehnya dan andai kata ia terkena musibah dan kehilangan semua yang ia miliki, nescaya ia akan mengubah sikapnya dan akan melalaikan kewajibannya beribadah kepada-Mu.
Allooh berfirman kepada Iblis :
”Sesungguhnya Ayyub adalah seorang hamba-Ku yang sangat ta’at kepada-Ku, ia seorang Mu’min sejati, apa yang ia lakukan untuk mendekati dirinya kepada-Ku adalah semata-mata di dorong oleh Iimaan yang teguh dan ta’at yang bulat kepada-Ku.
Iimaan dan taqwa yang telah meresap di dalam lubuk hatinya serta menguasai seluruh jiwa raganya tidak akan tergoyah oleh perubahan ke ada’an duniawinya.
Cintanya kepada-Ku yang telah menjiwai amal ibadah dan kebajikannya tidak akan menurun dan menjadi kurang, musibah apa pun yang akan melanda dalam dirinya dan harta kekaya’annya,ia yaqin seyaqin-yaqinnya bahwa apa yang ia miliki adalah pemberian-Ku yang
sewaqtu-waqtu dapat Aku cabut daripadanya atau menjadikannya
bertambah berlipat ganda,ia bersih dari semua tuduhan dan prasangkamu.
Engkau memang tidak rela melihat hamba-hamba-Ku anak
cucu Adam berada di atas jalan yang benar, lurus dan tidak tersesat . Dan untuk menguji keteguhan hati Ayyub dan kebulat an Iimaannya kepada-Ku dan kepada taqdir-Ku, Aku izinkan engkau untuk mencoba menggodanya serta memalingkannya daripada-Ku.
Kerahkanlah pembantu_pembantumu menggoda Ayyub melalui harta kekaya’annya dan keluarganya.
Coba binasakanlah harta kekaya’annya dan cerai beraikanlah keluarganya yang rukun dan bahagia itu dan lihatlah sampai di mana kebolehanmu menyesatkan dan merusakkan Iimaan hamba-Ku
Ayyub itu.
Di kumpulkanlah oleh Iblis Syaithon-Syaithon, pembantunya, diberit ahukan bahwa ia telah mendapat kan izdin dari Tuhan untuk mengganyang ayyub, merusak aqidah dan Iimaannya dan memalingkannya dari Tuhannya yang ia sembah dengan sepenuh hati dan keyaqinan,jalannya ialah dengan memusnahkan harta kekaya’annya sehingga ia menjadi seorang yang papa dan miskin, mencerai-beraikan keluarganya sehingga ia menjadi sebatang kara tidak berkeluarga, Iblis berseru kepada pembantu-pembantunya itu agar melaksanakan tugas penyesatan Ayyub sebaik-baiknya dengan segala daya dan siasat apa saja yang mereka dapat lakukan.
Dengan berbagai cara gangguan, akhirnya berhasillah kawanan Syaithon itu menghancurkan-luluhkan kekaya’an Ayyub, yang di mulai dengan hewan-hewan ternakannya yang bergelimpangan mati satu persatu sehingga habis sama sekali, kemudian di susul ladang-ladang dan kebun_kebun tanamannya yang rusak menjadi kering dan gedung-gedungnya yang terbakar habis di makan api, sehingga dalam waqtu yang sangat singkat sekali Ayyub yang kaya-raya tiba-tiba menjadi seorang papa miskin tidak memiliki selain hatinya yang penuh Iiman dan taqwa serta jiwanya yang besar.
Setelah berhasil menghabiskan kekaya’an dan harta milik Ayyub
datanglah Iblis kepadanya menyerupai sebagai seorang tua yang
tampak bijaksana dan berpengalaman dan berkata:
“Sesungguhnya musibah yang menimpa dirimu sangat dahsyat sekali sehingga dalam waqtu yang begitu sempit telah habis semua kekayaanmu dan hilang semua harta kekaya’an milikmu.
Kawan-kawanmu merasa sedih sedang musuh-musuhmu bersenang hati dan gembira melihat penderita’an yang engkau alami akibat musibah yang susul-menyusul melanda kekaya’an dan harta milikmu. Mereka bertanya-tanya, gerangan apakah yang menyebabkan Ayyub tertimpa musibah yang hebat itu yang menjadikannya dalam sekelip mata kehilangan semua harta miliknya.
Sementara orang dari mereka berkat a bahawa mungkin karena Ayyub
tidak ikhlash dalam ibadah dan semua amal kebajikannya dan ada yang
berkata bahwa andaikan Allooh, Tuhan Ayyub, benar-benar berkuasa,
nescaya Dia dapat menyelamat kan Ayyub dari malapetaka, mengingat
bahawa ia telah menggunakan seluruh waqunya beribadah dan berzdikir,tidak pernah melanggar perintah-Nya .
Seorang lain menggunjing dengan mengatakan bahwa mungkin amal ibadah Ayyub tidak di terima oleh Tuhan, karena ia tidak melakukan itu dari hati yang bersih dan sifat ria dan ingin di puji dan banyak lagi cerita-cerita orang tentang kejadian yang sangat menyedihkan itu.
Akupun menaruh simpati kepadamu, hai Ayyub dan turut bersedih hati dan berduka cita atas nasib yang buruk yang engkau telah alami.
Iblis yang menyerupai sebagai orang tua itu – mengakhiri kat a-kat a
hasut annya seraya memperhat ikan wajah Ayyub yang tetap tenang
berseri-seri tidak menampakkan tanda-tanda kesedihan atau sesalan
yang ingin di timbulkan oleh Iblis dengan kat a-kat a racunnya itu.
Ayyub berkata kepadanya :
“Ketahuilah bahwa apa yang aku telah miliki berupa harta benda, gedung-gedung, tanah ladang dan haiwan ternakan serta lain-lainnya semuanya itu adalah barangan titipan Allooh yang di mint a-Nya kembali setelah aku cukup menikmat inya dan memanfa’atkannya sepanjang masa atau ibarat barang pinjaman yang di minta kembali oleh tuannya jika sa’at nya telah tiba,maka segala syukur dan puji bagi Allooh yang telah memberikan kurnia-Nya kepadaku dan mencabutnya kembali pula dari siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya pula dari siapa saja yang Dia suka.
Dia adalah yang Maha Kuasa mengangkat darjat seseorang atau menurunkannya menurut kehendak-Nya. kami sebagai hamba-hamba makhluk-Nya yang lemah patut berserah diri kepada-Nya dan menerima segala qodho’ dan taqdir-Nya yang kadang kala kami belum dapat mengerti dan menangkap hikmah yang terkandung dalam qodho’ dan taqdir-Nya itu.
Selesai mengucapkan kata-kata jawabnya kepada Iblis yang sedang
duduk tercenggang di depannya, menyungkurlah Ayyub bersujud kepada Allooh memohon ampun atas segala dosa dan keteguhan iman serta kesabaran atas segala coba’an dan ujian-Nya.
3. Iblis Gagal Menggoda Nabi Ayyub;
Iblis segera meninggalkan rumah Ayyub dengan rasa kecewa bahwa
racun hasutannya tidak termakan oleh hati hamba Allooh yang bernama
Ayyub itu,akan tetapi Iblis tidak akan pernah berputus asa melaksanakan sumpah yang ia telah nyatakan di hadapan Allooh dan
malaikat -Nya bahwa ia akan berusaha menyesatkan Bani Adam di
mana saja mereka berada,ia merencanakan melanjut kan usaha
gangguan dan goda’annya kepada Ayyub lewat penghancuran
keluarganya yang sedang hidup rukun, damai dan saling hidup cinta
mencintai dan harga menghargai, Iblis datang lagi menghadap kepada
Tuhan dan meminta izdin meneruskan usahanya mencuba Ayyub.
Berkata ia kepada Tuhan:
“Wahai Tuhan, Ayyub tidak termakan oleh hasutanku dan sedikit pun tidak goyah Iimaan dan aqidahnya kepada-Mu meskipun ia sudah kehilangan semua kekayaannya dan kembali hidup papa dan
miskin karena ia masih mempunyai putera-putera yang cekap yang
dapat ia andalkan untuk mengembalikan semua yang hilang itu dan
menjadi sandaran serta tumpuan hidupnya di hari tuanya.
Menurut perkira’anku, Ayyub tidak akan bertahan jika musibah yang mengenai harta kekaya’annya mengenai keluarganya pula, apa lagi bila ia sangat sayang dan mencintai, maka izdinkanlah aku mencoba kesabarannya dan keteguhannya kali ini melalui goda’an yang akan aku lakukan terhadap keluarganya dan putera-puteranya yang ia sangat sayang dan cint ai it u.
Allooh meluluskan perminta’an Iblis itu dan berfirman:
“Aku mengizinkan engkau mencoba sekali lagi menggoyahkan hati Ayyub yang penuh Iimaan,tawakkal dan kesabaran itu dengan caramu yang lain, namun ketahuilah bahwa engkau tidak akan berhasil mencapai tujuanmu melemahkan Iimaan Ayyub dan menipiskan kepercayaannya kepada-Ku.
Iblis lalu pergi bersama pembantu-pembantunya menuju tempat tinggal
putera-putera Ayyub di suatu gedung yang penuh dengan sarana_sarana kemewahan dan kemegahan, lalu di goyangkanlah gedung itu hingga roboh berantakan menjatuhi dan menimbuni seluruh penghuninya.
Kemudian cepat -cepatlah pergi Iblis mengunjungi Ayyub di rumahnya,
menyerupai sebagai seorang dari kawan-kawan Ayyub, yang datang
menyampaikan takziah dan menyatakan turut berduka cita atas musibah
yang menimpa puteranya.
Ia berkata kepada Ayyub dalam takziahnya:
“Hai Ayyub, sudahkah engkau melihat putera-puteramu yang mati
tertimbun di bawah runtuhan gedung yang roboh akibat gempa bumi?
Kiranya, wahai Ayyub, Tuhan tidak menerima ibadahmu selama ini dan
tidak melindungimu sebagai imbalan bagi amal sholehmu dan sujud
ruku’mu siang dan malam.
Mendengar kata-kata Iblis itu, menangislah Ayyub tersedu-sedu seraya
berucap:
“Alloohlah yang memberi dan Dia pulalah yang mengambil kembali.
“Segala puji bagi-Nya,Tuhan yang Maha Pemberi dan Maha Pencabut .
Iblis keluar meninggalkan Ayyub dalam ke ada’an bersujud munajat
dengan rasa jengkel dan marah kepada dirinya sendiri karena telah gagal untuk kedua kalinya memujuk dan menghasut Ayyub,ia pergi menghadap Tuhan dan berkata:
“Wahai Tuhan, Ayyub sudah kehilangan semua harta benda dan seluruh kekaya’annya dan hari ini ia di tinggalkan oleh putera_puteranya yang mati terbunuh di bawah runtuhan gedung yang telah kami hancurkan , namun ia masih tetap dalam ke ada’an mentalnya yang kuat dan sehat . Ia hanya menangis tersedu-sedu namun bathinnya,jiwanya, Iimaan dan kepercaya’annya kepada-Mu tidak tergoyah sama sekali.
“Izinkan aku mencobanya kali ini mengganggu kesehatan bandanya
dan kekuat an fizikalnya, karena jika ia sudah jatuh sakit dan kekuatannya menjadi lumpuh, nescaya ia akan mulai malas melakukan ibadah dan lama-kelamaan akan melalaikan kewajibannya kepada-Mu dan menjadi lunturlah Iimaan dan aqidahnya.
Allooh tetap menentang Iblis bahwa ia tidak akan berhasil dalam
usahanya menggoda Ayyub walau bagaimana pun besarnya musibah
yang di timpakan kepadanya dan bagaimanapun beratnya cubaan yang
dialaminya.
Karena Allooh telah menetapkan dia menjadi teladan kesabaran, keteguhan Iimaan dan ketekunan beribadah bagi hamba_hamba-
Nya.
Allooh berfirman kepada Iblis:
“Bolehlah engkau mencoba lagi usahamu mengganggu kesehatan badan dan kekuatan fizikal Ayyub.
“Aku akan lihat sejauh mana kepandaianmu mengganggu dan menghamba pilihan-Ku ini.
Iblis lalu memerint ahkan kepada anak buahnya agar menaburkan benihbenih baksil penyakit ke dalam tubuh Ayyub.
Baksil-baksil yang di taburkan itu segera mengganyang kesehatan Ayyub yang menjadikan ia menderita berbagai-bagai penyakit , deman panas, batuk dan lain-lain lagi sehingga menyebabkan badannya makin lama makin kurus,tenaganya makin lemah dan wajahnya menjadi pucat tidak berdarah dan kulitnya menjadi berbintik-bintik .ianya akhirnya di jauhi oleh orang-orang sekampungnya dan oleh kawan-kawan dekatnya, karena penyakit Ayyub dapat menular dengan cepat nya kepada orang-orang yang menyentuhnya atau mendekatinya,ia menjadi terasing daripada pergaulan orang di tempatnya dan hanya isterinyalah yang tetap mendampinginya, merawatnya dengan penuh kesabaran dan rasa kasih sayang, melayani segala keperluannya tanpa mengeluh atau
menunjukkan tanda kesal hati dari penyakit suaminya yang tidak kunjung sembuh itu.
Iblis memperhatikan Ayyub dalam ke ada’an yang sudah amat parah itu
tidak meninggalkan adat kebiasa’annya, ibadahnya, zdikirnya, ia tidak
mengeluh, tidak bergaduh, ia hanya menyebut nama Allooh memohon
ampun dan lindungan-Nya bila ia merasakan sakit .
Iblis merasa kesal hati dan jengkel melihat ketabahan hati Ayyub menanggung derita dan kesabarannya menerima berbagai musibah dan ujian.
Iblis kehabisan akal, tidak tahu usaha apa lagi yang harus di terapkan supaya mencapai tujuannya merusakkan aqidah dan Iimaan Ayyub,ia lalu meminta bantuan fikiran dari para kawan-kawan pembantunya, apa yang harus di lakukan lagi untuk menyesatkan Ayyub setelah segala usahanya gagal tidak mencapai sasarannya.
Bertanya mereka kepadanya:
“Di manakah kepandaianmu dan tipu dayamu yang ampuh serta kelincinanmu menyebar benih was-was dan ragu ke dalam hati manusia yang biasanya tidak pernah sia-sia?”
Seorang pembantu lain berkata:
“Engkau telah berhasil mengeluarkan Adam dari syurga, bagaimanakah engkau lakukan itu semuanya sampai berhasilnya tujuanmu itu?”
“Dengan memujuk isterinya”, jawab Iblis.
“Jika demikian” berkata syaithon itu kembali
“Laksanakanlah siasat itu dan terapkanlah terhadap Ayyub,
hembuskanlah racunmu ke telinga isterinya yang tampak sudah agak
kesal merawatnya, namun masih tetap patuh dan setia.
“Benarlah dan tepat fikiranmu itu,” kata Iblis
“Hanya tinggal itulah satusatu jalan yang belum aku coba.
“Pasti kali ini dengan cara menghasut isterinya aku akan berhasil melaksanakan akan maksudku selama ini.
Dengan rencana barunya pergilah Iblis mendatangi isteri Ayyub,
menyamar sebagai seorang kawan lelaki yang rapat dengan suaminya.
Ia berkata kepada isteri Ayyub:
“Apa khabar dan bagaimana ke ada’an suamimu di ketika ini?”
Seraya mengarahkan jari telunjuknya ke arah suaminya, berkata isteri
Ayyub kepada Iblis itu, tamunya:
“Itulah dia terbaring menderita kesakit an, namun mulutnya tidak henti-hentinya berzdikir menyebut nama Allooh.
“Ia masih berada dalam ke ada’an parah, mati tidak hidup pun tidak.”
Kata-kata isteri Ayyub it u menimbulkan harapan bagi Iblis bahwa ia kali
ini akan berhasil maka di ingatkanlah isteri Ayyub akan masa mudanya di mana ia hidup dengan suaminya dalam ke ada’an sehat ,bahagia dan
makmur dan di bawakannyalah kenang-kenangan dan kemesra’an.
Kemudian keluarlah Iblis dari rumah Ayyub meninggalkan isteri Ayyub
duduk termenung seorang diri, mengenangkan masa lampaunya, masa
kejaya’an suaminya dan kesejahtera’an hidupnya, membanding_bandingkannya dengan masa di mana berbagai penderita’an dan musibah di alaminya, yang di mulai dengan musnahnya kekaya’an dan harta-benda, di susul dengan kematian puteranya, dan kemudian yang terakhirnya di ikuti oleh penyakit suaminya yang parah yang sangat menjemukan itu.
Isteri Ayyub merasa kesepian berada di rumah sendirian bersama suaminya yang terbaring sakit , tiada sahabat tiada kerabat ,tiada handai taulan, semua menjauhi mereka karena khuatir kejangkit an penyakit kulit Ayyub yang menular dan menjijikkan itu.
Seraya menarik nafas panjang datanglah isteri Ayyub mendekati
suaminya yang sedang menderita kesakitan dan berbisik-bisik
kepadanya berkata:
“Wahai sayangku, sampai kapan engkau tersiksa oleh Tuhanmu ini?
“Di manakah kekaya’anmu, putera-puteramu, sahabat -sahabatmu dan kawan-kawan terdekatmu?
“Oh, alangkah syahdunya masa lampau kami, usia muda, badan sehat , sarana kebahagia’an dan kesejahtera’an hidup tersedia di kelilingi oleh keluarga dan terulang kembali masa yang manis itu?
Mohonlah wahai Ayyub dari T uhanmu,agar kami di bebaskan dari segala penderita’an dan musibah yang berpanjangan ini.
Berkata Ayyub menjawab keluhan isterinya:
“Wahai isteriku yang ku sayangi, engkau menangisi kebahagia’an dan kesejahtera’an masa yang lalu, menangisi anak-anak kita yang telah mati di ambil oleh Allooh dan engkau minta aku memohon kepada Allooh agar kami di bebaskan dari kesengsara’an dan penderita’an yang kami alami masa kini.
“Aku hendak bertanya kepadamu, berapa lama kami tidak menikmati masa hidup yang mewah, makmur dan sejahtera itu?”
“Delapan puluh tahun”, jawab isteri Ayyub.
“Lalu berapa lama kami telah hidup dalam penderita’an ini?
Tanya lagi Ayyub.
“Tujuh tahun”, jawab si isteri.
“Aku malu”, Ayyub melanjutkan jawabannya,” memohon dari Allooh
membebaskan kami dari sengsara’an dan penderita’an yang telah kami
alami belum sepanjang masa kejaya’an yang telah Allooh kurniakan
kepada kami.
Kiranya engkau telah termakan hasut an dan bujukan Syaitan, sehingga mulai menipis Iimaanmu dan berkesal hati menerima taqdir dan hukum Allooh.
“Tunggulah ganjaranmu kelak jika aku telah sembuh dari penyakitku dan kekuatan badanku pulih kembali.
“Aku akan mencambukmu seratus kali dan sejak detik ini aku haramkan diriku makan dan minum dari tanganmu atau menyuruh engkau melakukan sesuatu untukku.
“Tinggalkanlah aku seorang diri di tempat ini sampai Allooh menentukan taqdir-Nya.
Setelah di tinggalkan oleh isterinya yang di usir, maka Nabi Ayyub tinggal seorang diri di rumah, tiada sanak saudara, tiada anak dan tiada isteri,ia bermunajat kepada Allooh dengan sepenuh hati memohon Rahmat dan kasih sayang-Nya.
Ia berdo’a:
“Wahai Tuhanku, aku telah di ganggu oleh Syaitan dengan kepayahan dan kesusahan serta siksa’an dan Engkaulah wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Allooh menerima do’a Nabi Ayyub yang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman serta berhasil memenangkan perjuangannya melawan hasutan dan bujukan Iblis.
Allooh meWahyukan firman kepadanya:
“Hantamkanlah kakimu ke tanah,dari situ air akan memancur dan dengan air itu engkau akan sembuh dari semua penyakitmu dan akan pulih kembali kesehatan dan kekuatan badanmu jika engkau gunakannya untuk minum dan mandimu.
Dengan izdin Allooh setelah di laksanakan petunjuk Illahi itu, sembuhlah
segera Nabi Ayyub dari penyakitnya, semua luka-luka kulitnya menjadi
kering dan segala rasa pedih hilang, seolah-olah tidak pernah terasa
olehnya,ia bahkan kembali menampakkan lebih sehat dan lebih kuat
daripada sebelum ia menderita.
Dalam pada itu isterinya yang telah di usir dan meninggalkan dia seorang diri di tempat tinggalnya yang terasing, jauh dari tetangga, jauh dari keramaian kota, merasa tidak sampai hati lebih lama berada jauh dari suaminya, namun ia hampir tidak mengenalinya kembali, karena bukanlah Ayyub yang di tinggalkan sakit itu yang berada di depannya, tetapi Ayyub yang muda belia, segar bugar, sehat wal_afiat seakan-akan tidak pernah sakit dan menderita,ia segera memeluk suaminya seraya bersyukur kepada Allooh yang telah memberikan Rahmat dan kurnia-Nya mengembalikan kesehatan suaminya bahkan lebih baik daripada ke ada’an asalnya.
Nabi Ayyub telah bersumpah sewaqtu ia mengusir isterinya akan
mencambuknya seratus kali bila ia sudah sembuh,ia merasa wajib
melaksanakan sumpahnya itu, namun merasa kasihan kepada isterinya
yang sudah menunjukkan kesetia’annya dan menyekutuinya di dalam
segala duka dan deritanya,ia bingung, hatinya terumbang-ambingkan
oleh dua perasa’an, ia merasa berkewajiban melaksanakan sumpahnya,
tetapi isterinya yang setia dan bakti itu tidak patut , kata hatinya,
menjalani hukuman yang seberat itu.
Akhirnya Allooh memberi jalan keluar baginya dengan firman-Nya:
“Hai Ayyub, ambillah dengan tanganmu seikat rumput dan cambuklah isterimu dengan rumput itu seratus kali sesuai dengan sesuai dengan sumpahmu, sehingga dengan demikian tertebuslah sumpahmu.”
Nabi Ayyub di pilih oleh Allooh sebagai Nabi dan teladan yang baik bagi
hamba-hamba_Nya dalam hal kesabaran dan keteguhan Iimaan sehingga kini nama Ayyub di sebut orang sebagai simbul kesabaran. Orang menyatakan , si Fulan memiliki kesabaran Ayyub dan sebagainya dan Allooh telah membalas kesabaran dan keteguhan Iimaan Ayyub bukan saja dengan memulihkan kembali kesehatan badannya dan kekuatan fizikalnya kepada ke ada’an seperti masa mudanya, bahkan di kembalikan pula kebesaran duniawinya dan kekaya’an harta-bendanya dengan berlipat gandanya.
Juga kepadanya di kurniakan lagi putera-putera sebanyak yang telah hilang dan mati dalam musibah yang ia telah alami.
Demikianlah Rahmat Tuhan dan kurnia-Nya kepada Nabi Ayyub yang
telah berhasil melalui masa ujian yang berat dengan penuh sabar,
tawakkal dan beriman kepada Allooh.
Kisah Ayyub di atas dapat di baca dalam Al-Quran surah Shood ayat 41
sehingga ayat 44 dan surah Al-Anbiaa’ ayat 83 dan 84.

Walloohu Alam.

     _______/|\______
  ¨¨¨¨¨¨¨˜°°˜¨¨¨¨¨¨
    SALAAM SILIWANGI