Minggu, 08 September 2019

24.Kisah Nabi Isa’ As




24.Kisah Nabi Isa’ As.

A. Mukaddimah
Isa (bahasa Arab: عیسى , `Īsā, Essa; sekitar 1 – 32M) adalah Nabi penting dalam Agama Islaam dan merupakan salah satu dari Ulul Azmi. 
Dalam Al-Qur’an, ia di sebut Isa’ bin Maryam atau Isa’ al-Masih, ia di angkat menjadi Nabi pada tahun 29 M dan di tugaskan berda’wah kepada Bani Isro’il di Palestina.
Namanya di sebutkan sebanyak 25 kali di dalam Al-Quran.
Cerita tentang Isa’ kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai utusan Allooh, penolakan oleh Bani Isro’il dan berakhir dengan pengangkatan dirinya ke surga.
Kata Isa’ ini di perkirakan berasal dari bahasa Aram, Eesho atau Eesaa.
Yesus Kristus adalah nama yang umum di gunakan Umat Kristen untuk menyebutnya, sedangkan orang Kristen Arab menyebutnya dengan Yasu’ al-Masih (bahasa Arab: .(یسوع المسیح
Kemudian, ia di yakini mendapatkan gelar dari Allooh dengan sebutan Ruhullooh dan Kalimatullooh.
Karena Isa’ di cipta dengan kalimat Allooh “Jadilah!”, maka terciptalah Isa’.
Sedangkan gelar Ruhullooh artinya Ruh dari Allooh karena Isa’ langsung di ciptakan Allooh dengan meniupkan Ruh ke dalam rahim Maryam binti Imron.
Narasi Qur’an tentang Isa’ di mulai dari kelahiran Maryam sebagai putri dari Imron, berlanjut dengan tumbuh kembangnya dalam asuhan Zakariya, serta kelahiran Yahya.
Kemudian Al-Qur’an menceritakan ke ajaiban kelahiran Isa’ sebagai anak Maryam tanpa ayah.

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata:
“Hai Maryam, sesungguhnya Allooh menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang di ciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam,seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang di dekatkan (kepada Allooh).
 (Ali ‘Imron: 45)

Di kisahkan pula bahwa selama Isa’ berada di dunia, ia tidak menikahi seorang wanita karena ia terlebih dahulu di angkat oleh Allooh ke langit, akan tetapi ada riwayat yang mengatakan bahwa Isa’ akan menikah dengan salah satu Umat Muhammad ketika ia turun dari langit , kejadian ini di kisahkan menjelang akhir zaman.

B. Riwayat Nabi Isa’;
Kelahiran Nabi Isa’
Muslim percaya pada konsep kesucian Maryam, yang telah di ceritakan sepanjang dalam beberapa ayat dalam Al Qur’an.
Menurut kisah di Al-Qur’an, Maryam selalu beribadah dan telah di kunjungi oleh Malaikat Jibril.
Jibril mengatakan kepada Maryam tentang akan di berikan calon anak yang bernama Isa’, Maryam sangat terkejut, karena ia telah bersumpah untuk menjaga kesuciannya kepada Allooh dan tetap mempertahankan hal itu dan bagaimana pula dia bisa hamil tanpa seorang lelaki, lalu Jibril menenangkan Maryam dan mengatakan bahwa perkara ini adalah perkara yang mudah bagi Allooh, yang ingin membuat dia sebagai tanda untuk Manusia dan Rahmat dari-Nya.
Seperti halnya dalam konsep pencipta’an Adam tanpa ibu dan bapak.
Pembicara’an mereka terekam dalam salah satu surah di dalam Al-Qur’an;
Jibril berkata;
“Demikianlah”. Tuhanmu berfirman:
“Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi Manusia dan sebagai Rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah di putuskan”.
(surat Maryam: 21)

“…Maha Suci Dia.
“Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya:
“Jadilah”, maka jadilah ia.
(Maryam: 35)

Beberapa ayat lain terkait dengan kelahiran Isa’ antara lain;

“Sesungguhnya misal (pencipta’an) Isa’ di sisi Allooh, adalah seperti (pencipta’an) Adam.
Allooh menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allooh berfirman kepadanya; 
“Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.
(Ali Imron: 59)

“Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya Ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasa’an Allooh) yang besar bagi semesta alam” .
(Al Anbiyaa’: 21)

Setelah Isa’ berada di dalam rahim Maryam, ia lalu mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur.
Di sana ia melahirkan dan beristirahat di dekat sebuah batang pohon kurma, Isa’ kemudian berbicara memerintahkan ibunya dari buaian, untuk mengguncangkan pohon untuk mengambil buah-buah yang berjatuhan, dan juga untuk menghilangkan rasa takut Maryam dari lingkungan sekelilingnya Maryam berzinah, kemudian Maryam menunjuk kepada anaknya yang baru lahir itu, maka Isa’ pun menjawab;
“Sesungguhnya aku ini hamba Allooh, Dia memberiku Al_Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi; dan Dia menjadikan aku seorang yang di berkati di mana saja aku berada dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka...”
(Maryam: 30-32)

Referensi dalam hadits lain adalah:
 “Ketika setiap Manusia lahir, Syetan menyentuh seorang bayi di ke dua sisi tubuh dengan dua jarinya, kecuali Isa’ a.s., putera Maryam, Syetan mencoba menyentuhnya tapi gagal,karena dia hanya menyentuh plasentanya saja.”
Menurut al-Tabari, hal ini di sebabkan karena do’a Maryam:
“Aku berlindung kepada-Mu, untuk dia dan keturunannya dari Syetan yang terkutuk.”

Misi sebagai Nabi menurut teks-teks Islaam, Isa’ di utus kepada Bani Isro’il, untuk mengajarkan tentang ke esa’an Tuhan dan menyelamatkan mereka dari kesesatan.
Muslim percaya Isa’ telah di nobatkan dalam Taurat , membenarkan ajaran-ajaran Nabi sebelumnya, Isa’ di gambarkan juga dalam ajaran Islaam, memiliki mu’jizat sebagai bukti ke Nabiannya, seperti;
Berbicara sewaqtu masih bayi dalam peraduan
Memberikan nyawa/kehidupan pada burung yang terbuat dari tanah liat
Menyembuhkan orang yang terkena lepra
Menyembuhkan orang tuna netra
Membangkitkan orang mati
dan Meminta makanan dari surga atas perminta’an murid-muridnya.
Beberapa kisah menyebutkan bahwa Yahya bin Zakariyya[2] pernah bertemu dengan Isa’ di sungai Yordan, sewaqtu Yahya pergi ke Palestina.

Beberapa ayat dari Al Qur’an yang menegaskan tentang ke Nabian Isa’ antara lain:
“ Berkata Isa:
“Sesungguhnya aku ini hamba Allooh
“Dia memberiku Alkitab (Injil)
“dan Dia menjadikan aku seorang Nabi
“dan Dia menjadikan aku seorang yang di berkati di mana saja aku berada
“dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
“dan berbakti kepada ibuku
“dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
“Dan kesejahtera’an semoga di limpahkan kepadaku
“Pada hari aku di lahirkan
“Pada hari aku meninggal
“dan pada hari aku di bangkitkan hidup kembali”.
Itulah Isa’ putera Maryam,yang mengatakan perkata’an yang benar, yang mereka berbantah_bantahan tentang kebenarannya.
Tidak layak bagi Allooh mempunyai anak, Maha Suci Dia.
Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya:
“Jadilah”, maka jadilah ia.
(Maryam: 30-35) ”

“ Dan tatkala Isa’ datang membawa keterangan dia berkata:
“Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertaqwalah kepada Allooh dan ta’atlah (kepada) ku”.
Sesungguhnya Allooh Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.
Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat ) di antara mereka, lalu kecelaka’an yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksa’an hari yang pedih (qiamat ).
(Az_Zukhruf : 63-65)

“ Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rosul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa Rosul, dan ibunya
seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan.
Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasa’an (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat -ayat Kami itu).
(Al Maa’idah:75)

“ Dan (ingatlah) ketika Allooh berfirman:
“Hai Isa’ putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: 
“Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allooh?”.
Isa’ menjawab:
“Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan haqqu (mengatakannya).
”Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau.
“Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghoib-ghoib”.
“Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu:
“Sembahlah Allooh,Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka.
“Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka.
“Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.
(Al Maa’idah: 116-117)

Isa’ dan Ruhul Qudus Mu’jizat Isa’
Qur’an juga menceritakan perihal Isa’ yang di berikan kekuatan dengan Ruh kudus oleh Tuhan.
“ Rosul-Rosul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain.
Di antara mereka ada yang Allooh berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allooh meninggikannya beberapa derajat .
Dan Kami berikan kepada Isa’ putera Maryam beberapa mu’jizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus.
Dan kalau Allooh menghendaki,niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah Rosul-Rosul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir.
Seandainya Allooh menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan,akan tetapi Allooh berbuat apa yang di kehendaki-Nya.
 (Al Baqoroh: 253) ”
“ (Ingatlah), ketika Allooh mengatakan:
“Hai Isa’ putra Maryam, ingatlah nikmat -Ku kepadamu dan kepada ibumu di waqtu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul qudus.
Kamu dapat berbicara dengan Manusia di waqtu masih dalam buaian dan sesudah dewasa;
“dan (ingatlah) di waqtu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil
“dan (ingatlah pula) di waqtu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku.
“Dan (ingatlah) di waqtu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu
“dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku
“dan (ingatlah) di waqtu kamu mengeluarkan orang mati dari qubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku
“dan (ingatlah) di waqtu Aku menghalangi Bani Isro’il (dari ke inginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada
mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata:
 “Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata”.
(Al Maa’idah: 110)

Isa’ tidak di bunuh ataupun di salib Al-Qur’an menerangkan dalam surat An Nisaa’:157 bahwa Isa’ tidaklah di bunuh maupun di salib oleh orang-orang kafir.
Adapun yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya di serupakan oleh Allooh seperti Isa’.
“ dan karena ucapan mereka:
“Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa’ putra Maryam, Rosul Allooh”.
Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang di serupakan dengan Isa’ bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa’, benar_benar dalam keragu-raguan tentang yang di bunuh itu.
Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang di bunuh itu, kecuali mengikuti persangka’an belaka, mereka tidak (pula) yaqin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa’.
 (An Nisaa’: 157)

Isa’ di angkat ke langit Muslim menyangkal adanya penyaliban dan kematian atas diri Isa’
di tangan musuhnya.
Al-Qur’an menerangkan Yahudi mencari dan membunuh Isa’, tetapi mereka tidak berhasil membunuh dan menyalibkannya.
Isa’ di selamatkan oleh Allooh dengan jalan di angkat ke langit dan di tempatkan di suatu tempat yang hanya Allooh SWT yang tahu
tentang hal ini.
Al Qur’an menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini.
“ Tetapi (yang sebenarnya), Allooh telah mengangkat Isa’ kepada-Nya.
Dan adalah Allooh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(An Nisaa’:158)

Isa’ Turun kembali ke bumi;
Dari keterangan hadist Muhammad di ceritakan bahwa menjelang hari qiamat /akhir zaman Isa’ akan di turunkan oleh Allooh dari langit ke bumi.
Peristiwa itu tergambar dari hadist berikut :
“Tidak ada seorang Nabi pun antara aku dan Isa’ dan sesungguhnya ia benar-benar akan turun (dari langit ), apabila kamu telah melihatnya, maka ketahuilah;
Bahwa ia adalah seorang laki-laki berperawakan tubuh sedang
Berkulit putih kemerah-merahan
Ia akan turun dengan memakai dua lapis pakaian yang di celup dengan warna merah
Kepalanya seakan_akan meneteskan air waulupun ia tidak basah.”
“Sekelompok dari Ummatku akan tetap berperang dalam kebenaran secara terang-terangan sampai hari qiamat ,sehingga
turunlah Isa’ bin Maryam ,maka berkatalah pemimpin mereka (Al Mahdi):
“Kemarilah dan imamilah sholat kami”.
Ia menjawab;
”Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah sebagai pemimpin terhadap sebagian yang lain,sebagai suatu kemulia’an yang di berikan Allooh kepada Ummat ini (ummat Islaam).”
“Tiba-tiba Isa’ sudah berada di antara mereka dan di kumandangkanlah sholat ,maka di katakan kepadanya, majulah kamu (menjadi imam sholat ) wahai Ruh Allooh.”
Ia menjawab:
”Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami sholat kamu”.
Menurut Islaam, hal pertama yang di lakukan Isa’ setelah turun dari langit adalah menuaikan sholat sebagaimana yang di jelaskan oleh hadist –hadist di atas.
Isa akan menjadi ma’mum dalam sholat yang di imami oleh Imam Mahdi.

Adapun lokasi turunnya Isa’ di jelaskan oleh Muhammad dalam sebuah hadist berikut:
“Isa’ bin Maryam akan turun di ‘Menara Putih’ (Al Mannaratul Baidho’) di Timur Damsyik.”
Kedatangan Isa’ akan di dahului oleh kondisi dunia yang di penuhi kedzoliman, kesengsara’an & peperangan besar yang melibatkan seluruh penduduk dunia, setelah itu kemunculan Imam Mahdi yang akan menyelamatkan kaum Muslimin, kemudian kemunculan dajjal yang akan berusaha membunuh Imam Mahdi,setelah dajjal menyebarkan fitnahnya selama 40 hari, maka Isa’ akan di turunkan dari langit untuk menumpas dajjal.
Salah satu tugas besar beliau setelah membunuh dajjal adalah menyelamatkan Ummat Manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj.

C. Kisah Nabi Isa;
Penutur Ulang Lukman Hakim Zuhdi
Seorang Nabi sekaligus Manusia pertama di dunia, yakni Nabi Adam ’Alaihis Salam, muncul ke alam ini tanpa melalui proses kelahiran
sebagaimana lazimnya, ia tidak memiliki Bapak dan Ibu.
Demikian pula keberada’an istri Nabi Adam, yaitu Siti Hawa, yang di ciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam.
Allooh SWT kembali menunjukkan kekuasa’an-Nya melalui lahirnya Nabi Isa ’Alaihis Salam.
Nabi Isa’ tidak mempunyai Ayah, ia hanya memiliki Ibu bernama Siti Maryam.
Pada zamannya, Siti Maryam di kenal sebagai seorang gadis suci yang pandai menjaga diri.
Sehari-hari waqtunya hanya di habiskan sendirian di dalam kamar untuk beribadah kepada Allooh SWT .
Ia tidak pernah keluar rumah, apalagi berbicara dengan laki-laki.
Tidak ada satu pria pun yang berani menyentuh kulit tubuhnya.
Ia juga berasal dari keturunan dan keluarga terpandang.
Ibunya bernama Hannah, istri Imron.
Sewaqtu kecil,Siti Maryam di asuh oleh keluarga Nabi Zakaria ’Alaihis Salam.
Satu sa’at , ketika Siti Maryam sedang khusu’ berzdikir, Malaikat Jibril mendatanginya.
Siti Maryam terkejut, Malaikat Jibril menjelaskan bahwa kehadirannya membawa kabar gembira.
Menurut Malaikat Jibril, tidak lama lagi Siti Maryam akan memperoleh seorang bayi lelaki istimewa bernama Isa’ Al-Masih.
Di namakan Al-Masih karena Nabi Isa’ mengusap bumi dan membersihkan serta usahanya untuk menyelamatkan Agama dari berbagai fitnah pada zamannya.
Siti Maryam justru semakin takut .
Tubuhnya bertambah gemetar,ia terus berdo’a, meminta perlindungan kepada Allooh SWT .
Malaikat Jibril kemudian meniupkan Roh ke dalam perut Siti Maryam, lalu menghilang, dan berganti menjadi cahaya yang terang benderang.
Siti Maryam termenung di liputi kesedihan,ia berkata dalam hati;
“Mana mungkin dirinya bisa hamil, padahal belum menikah dan tidak mempunyai suami.
Hari demi hari, perutnya bertambah buncit ,rupanya ia benar_benar hamil.
Anehnya, ia tidak merasa sakit atau ngidam, layaknya wanita hamil.
Siti Maryam bingung, bagaimana menjelaskan semua ini kepada keluarga maupun masyarakat nya.
Pasti tidak akan ada orang yang mempercayai, pikirnya.

Bayi yang Bisa Berbicara;
Detik-detik kelahiran Siti Maryam sebentar lagi,ia mendapat petunjuk dari Allooh SWT supaya meninggalkan rumah dan kampungnya.
Siti Maryam berjalan melewati banyak orang, tak pelak gemparlah seluruh warga.
Mereka terkejut melihat Siti Maryam sudah berbadan dua.
Cemo’ohan dan caci maki sontak keluar dari mulut mereka.
Mereka menuduh Siti Maryam telah berbuat zina.
Mereka menyebut Siti Maryam perempuan tak berguna alias pelacur.
Siti Maryam tidak menanggapi,meski telinganya panas dan hatinya perih.
Ke dua kakinya terus melangkah mantap, tanpa tujuan pasti.
Tibalah Siti Maryam di suatu tempat yang jauh dari kampungnya dan tanahnya belum pernah di injak siapapun.
Di situ banyak tumbuh pohon kurma,ia memilih duduk bersandar, beristirahat di bawah pohon kurma yang besar dan tinggi, tiba-tiba ia merasakan sakit pada perutnya.
Akhirnya, ia melahirkan seorang bayi lelaki berwajah tampan, berkulit lembut dan putih.
Seluruh proses kelahirannya tidak di bantu oleh dukun bayi, bidan maupun dokter.
Selain itu, tidak ada orang yang melihat dan mengetahuinya.
Tercatat dalam sejarah, Nabi Isa ’Alaihis Salam di lahirkan pada tahun 622 sebelum hijriah atau sebeluh masehi.
Belum hilang rasa letihnya setelah melahirkan, Siti Maryam putus asa ingin mengakhiri hidup, ia merasa malu karena harus menanggung beban berat sepanjang hidupnya.
Namun, anak yang baru di lahirkan itu spontan berkata;
”Ibu jangan bersedih hati.
“Semua ini karunia dari Allooh SWT .
“Ibu,tolong gerakkan pohon kurma itu.
“Nanti makanan, minuman dan buah yang matang akan mendekati kita, kemudian makanlah.
Niscaya hati Ibu menjadi tenang.”
Siti Maryam seketika tersadar, kemudian memuji kebesaran Allooh SWT .

Zaman Pembunuhan Bayi Lelaki;
Beberapa waqtu setelah tinggal di tempat peristirahatan, Siti Maryam berencana pulang ke rumahnya,ia menggendong anaknya penuh cinta dan kasih sayang,memasuki gerbang perkampungannya pada sore hari, orang-orang yang sedang berkumpul langsung menghampirinya.
Mereka mengerubungi Siti Maryam sekalian menanyakan identitas bocah itu,tetapi Siti Maryam tidak menjawabnya,sebab sudah Niat berpuasa tidak mau bicara kepada siapapun.
Mereka malah menyindir, meledek dan memfitnah Siti Maryam.
Bahkan ada sebagian orang yang ingin mengusir Siti Maryam.
Siti Maryam hanya memberi isyarat supaya orang-orang bertanya kepada bayi yang berada dalam dekapannya.
Seketika bayi itu menjawab;
”Aku Isa’ Al-Masih, hamba Allooh SWT yang akan di beri Kitab Injil.
“Suatu hari aku akan di jadikan Nabi dan utusan-Nya untuk mengembalikan kalian ke jalan Allooh SWT , memerintahkan sholat dan menunaikan zakat .
“Aku juga akan berbakti kepada Ibuku.”
Orang-orang yang mendengar pernyata’annya spontan tampak pucat wajahnya.
Mereka tidak menyangka bayi yang baru lahir beberapa hari bisa berbicara secara lancar.
Kabar adanya bayi ajaib milik Siti Maryam segera menyebar ke penjuru negeri, termasuk sampai ke telinga para pendeta dan pembesar Yahudi.
Kehidupan dan perilaku masyarakat yang selama ini sudah melenceng dari ajaran Nabi Musa ’Alaihis Salam dan Nabi Daud ’Alaihis Salam bakal segera di luruskan,oleh karena itu para pendeta dan pembesar Yahudi memerintahkan pengawalnya untuk menangkap Siti Maryam beserta bayinya.
Selain itu, mereka mencari perempuan yang akan melahirkan dan membunuh setiap bayi laki-laki yang baru di lahirkan.
Siti Maryam sudah di beritahu oleh seseorang terkait informasi penting tersebut .
Malam harinya, Siti Maryam menggendong Nabi Isa’ keluar dari Palestina menuju ke Mesir,ia sangat khawatir para pengawal akan menemukan jejak, kemudian menghunuskan pedang ke tubuhnya dari arah belakang.
Namun Allooh SWT sudah berjanji untuk menjaganya.
Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, selamatlah keduanya tiba di Mesir, negeri yang di penuhi kebaikan dan kemulia’an.
Nabi Isa’ tumbuh dan menjalani masa kecilnya dengan bahagia,ia menuntut ilmu menghadiri pertemuan serta berdiskusi dengan Ulama’.

Skenario Untuk Nabi Isa’;
Suatu hari seseorang menemui Siti Maryam,dia memberitahu Siti Maryam agar kembali ke Palestina, sebab pendeta dan pembesar
Yahudi yang ingin membunuhnya sudah mati, dalam tempo singkat , Siti Maryam dan Nabi Isa’ yang menjadi dewasa sudah berada di tanah kelahirannya.
Nabi Isa’ mulai berda’wah,mula-mula kepada orang-orang yang di kenalnya,ia menyerukan mereka kembali beribadah dan mengesakan Allooh SWT ,mereka di anjurkan untuk meninggalkan memuja patung serta tidak mendewa-dewakan uang dan emas.
Selain itu, pada hari Sabtu Nabi Isa’ keluar rumah untuk memetik buah_buahan,kemudian memberikannya kepada orang yang kelaparan dan kaum fakir.
Pada hari Sabtu, Nabi Isa’ juga menyalakan api untuk wanita_wanita tua, sehingga mereka tidak mati kedinginan,padahal menurut
keyakinan kaum Yahudi sa’at itu, hari Sabtu adalah hari suci.
Maksudnya,mereka tidak boleh melakukan kegiatan apapun kecuali menyembah berhala, di tempat peribadatan yang di penuhi domba dan burung merpati itu, warga Yahudi seperti sedang meminta pengampunan dosa kepada para pendeta.
Nabi Isa’ sangat sedih melihat kenyata’an tersebut ,sebab banyak rakyat miskin yang tidak mampu untuk membayar pendeta agar mengampuni dosa dan kesalahannya.
Nabi Isa’ yang terbiasa hidup sederhana terus mensyiarkan ajarannya.
Sedikit demi sedikit para pengikutnya kian bertambah.
Pada pendeta yang mulai berkurang wibawa maupun jumlah Umatnya merasa kesal, sebab pendapatan mereka ikut menurun.
Mereka menuduh Nabi Isa’ sebagai penyebab semua itu.
Mereka merancang skenario khusus untuk menyingkirkan, mengusir bahkan jika perlu membunuh Nabi Isa’.
Seorang pengikut Nabi Isa’ yang mengetahui rencana itu menginformasikan kepada Nabi Isa’.
Nabi Isa’ beserta beberapa pengikutnya kemudian bersembunyi di suatu tempat ,namun seorang sahabat dekat Nabi Isa’ membocorkan tempat persembunyian Nabi Isa’ kepada para pendeta.
Akhirnya para pendeta dan pendukungnya berhasil menangkap sahabat dekat Nabi Isa’ yang wajahnya sangat mirip dengan Nabi Isa.
Orang itu kemudian di bunuh dengan cara di salib di tiang kayu.
Padahal, Nabi Isa’ yang asli dan belum menikah itu telah di selamatkan oleh Allooh SWT ke langit .
Sementara pengikut Nabi Isa’ lainnya yang selamat dari pengejaran, terus berda’wah menyebarkan ajaran Nabi Isa’ secara sembunyi_sembunyi.
Sebelum di angkat ke langit , Nabi Isa’ menyampaikan kabar kepada para pengikutnya bahwa akan datang seorang Nabi dan Rosul
bernama Ahmad.
Nabi dan Rosul yang di maksud Nabi Isa’ ialah penutup dari seluruh Nabi dan Rosul, yakni Nabi Muhammad SAW.
Ahmad sesungguhnya nama lain dari Nabi Muhammad SAW, yang ajarannya akan melengkapi seluruh ajaran Nabi dan Rosul sebelumnya.


Walloohu Alam.


     _______/|\______
  ¨¨¨¨¨¨¨˜°°˜¨¨¨¨¨¨
    SALAAM SILIWANGI