24.Kisah Nabi Isa’ As.
A. Mukaddimah
Isa (bahasa
Arab: عیسى , `Īsā,
Essa; sekitar 1 – 32M) adalah Nabi penting
dalam Agama Islaam dan merupakan salah satu dari Ulul Azmi.
Dalam Al-Qur’an, ia
di sebut Isa’ bin Maryam atau Isa’ al-Masih, ia
di angkat menjadi Nabi pada tahun 29 M dan di tugaskan berda’wah kepada Bani
Isro’il di Palestina.
Namanya di sebutkan sebanyak 25 kali di dalam Al-Quran.
Cerita tentang Isa’ kemudian berlanjut dengan pengangkatannya
sebagai utusan Allooh, penolakan oleh Bani Isro’il dan berakhir dengan
pengangkatan dirinya ke surga.
Kata Isa’ ini di perkirakan berasal dari bahasa Aram, Eesho atau
Eesaa.
Yesus Kristus adalah nama yang umum di gunakan Umat Kristen untuk
menyebutnya, sedangkan orang Kristen Arab menyebutnya dengan Yasu’ al-Masih (bahasa Arab: .(یسوع المسیح
Kemudian, ia di yakini mendapatkan gelar dari Allooh dengan sebutan
Ruhullooh dan Kalimatullooh.
Karena Isa’ di cipta dengan kalimat Allooh “Jadilah!”, maka
terciptalah Isa’.
Sedangkan gelar Ruhullooh artinya Ruh dari Allooh karena Isa’ langsung
di ciptakan Allooh dengan meniupkan Ruh ke dalam rahim Maryam binti Imron.
Narasi Qur’an tentang Isa’ di mulai dari kelahiran Maryam sebagai
putri dari Imron, berlanjut dengan tumbuh kembangnya dalam asuhan Zakariya,
serta kelahiran Yahya.
Kemudian Al-Qur’an menceritakan ke ajaiban kelahiran Isa’ sebagai
anak Maryam tanpa ayah.
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata:
“Hai Maryam, sesungguhnya Allooh menggembirakan
kamu (dengan kelahiran seorang putera yang di ciptakan) dengan kalimat (yang
datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam,seorang terkemuka di
dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang di dekatkan (kepada Allooh).
(Ali ‘Imron: 45)
Di kisahkan pula bahwa selama Isa’ berada di dunia, ia tidak
menikahi seorang wanita karena ia terlebih dahulu di angkat oleh Allooh ke
langit, akan tetapi ada riwayat yang mengatakan bahwa Isa’ akan menikah dengan
salah satu Umat Muhammad ketika ia turun dari langit , kejadian ini di kisahkan
menjelang akhir zaman.
B. Riwayat Nabi Isa’;
Kelahiran Nabi Isa’
Muslim percaya pada konsep kesucian Maryam, yang telah di ceritakan sepanjang dalam beberapa ayat dalam Al Qur’an.
Menurut kisah di Al-Qur’an, Maryam selalu beribadah dan telah di kunjungi
oleh Malaikat Jibril.
Jibril mengatakan kepada Maryam tentang akan di berikan calon anak
yang bernama Isa’, Maryam sangat terkejut, karena ia telah bersumpah untuk
menjaga kesuciannya kepada Allooh dan tetap mempertahankan hal itu dan bagaimana pula dia bisa hamil tanpa seorang lelaki, lalu
Jibril menenangkan Maryam dan mengatakan bahwa perkara ini adalah perkara yang
mudah bagi Allooh, yang ingin membuat dia sebagai tanda untuk Manusia dan Rahmat
dari-Nya.
Seperti halnya dalam konsep pencipta’an Adam tanpa ibu dan bapak.
Pembicara’an mereka terekam dalam salah satu surah di
dalam Al-Qur’an;
Jibril berkata;
“Demikianlah”. Tuhanmu berfirman:
“Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami
menjadikannya suatu tanda bagi Manusia dan sebagai Rahmat dari Kami; dan hal
itu adalah suatu perkara yang sudah di putuskan”.
(surat Maryam: 21)
“…Maha Suci Dia.
“Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia
hanya berkata kepadanya:
“Jadilah”, maka jadilah ia.
(Maryam: 35)
Beberapa ayat lain terkait dengan kelahiran Isa’
antara lain;
“Sesungguhnya misal (pencipta’an) Isa’ di sisi
Allooh, adalah seperti (pencipta’an) Adam.
Allooh menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allooh
berfirman kepadanya;
“Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.
(Ali Imron: 59)
“Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara
kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya Ruh dari Kami dan Kami
jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasa’an Allooh) yang besar bagi semesta alam”
.
(Al Anbiyaa’: 21)
Setelah Isa’ berada di dalam rahim Maryam, ia lalu mengasingkan
diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur.
Di sana ia melahirkan dan beristirahat di dekat sebuah batang
pohon kurma, Isa’ kemudian berbicara memerintahkan ibunya dari buaian, untuk
mengguncangkan pohon untuk mengambil buah-buah yang berjatuhan, dan juga untuk menghilangkan
rasa takut Maryam dari lingkungan sekelilingnya Maryam berzinah, kemudian
Maryam menunjuk kepada anaknya yang baru lahir itu, maka Isa’ pun menjawab;
“Sesungguhnya aku ini hamba Allooh, Dia memberiku
Al_Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi; dan Dia menjadikan aku
seorang yang di berkati di mana saja aku berada dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan)
sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan
Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka...”
(Maryam: 30-32)
Referensi dalam hadits lain adalah:
“Ketika setiap Manusia
lahir, Syetan menyentuh seorang bayi di ke dua sisi tubuh dengan dua jarinya,
kecuali Isa’ a.s., putera Maryam, Syetan mencoba menyentuhnya tapi gagal,karena
dia hanya menyentuh plasentanya saja.”
Menurut al-Tabari, hal ini di sebabkan karena do’a Maryam:
“Aku berlindung kepada-Mu, untuk dia dan keturunannya dari Syetan
yang terkutuk.”
Misi sebagai Nabi menurut teks-teks Islaam, Isa’ di utus kepada Bani Isro’il, untuk
mengajarkan tentang ke esa’an Tuhan dan menyelamatkan mereka dari kesesatan.
Muslim percaya Isa’ telah di nobatkan dalam Taurat , membenarkan ajaran-ajaran
Nabi sebelumnya, Isa’ di gambarkan juga dalam ajaran Islaam, memiliki mu’jizat
sebagai bukti ke Nabiannya, seperti;
Berbicara sewaqtu masih bayi dalam peraduan
Memberikan nyawa/kehidupan pada burung yang terbuat dari tanah
liat
Menyembuhkan orang yang terkena lepra
Menyembuhkan orang tuna netra
Membangkitkan orang mati
dan Meminta makanan dari surga atas perminta’an murid-muridnya.
Beberapa kisah menyebutkan bahwa Yahya bin Zakariyya[2] pernah bertemu
dengan Isa’ di sungai Yordan, sewaqtu Yahya pergi ke Palestina.
Beberapa ayat dari Al Qur’an yang menegaskan tentang
ke Nabian Isa’ antara lain:
“ Berkata Isa:
“Sesungguhnya aku ini hamba Allooh
“Dia memberiku Alkitab (Injil)
“dan Dia menjadikan aku seorang Nabi
“dan Dia menjadikan aku seorang yang di berkati di mana saja aku
berada
“dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) sholat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup;
“dan berbakti kepada ibuku
“dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
“Dan kesejahtera’an semoga di limpahkan kepadaku
“Pada hari aku di lahirkan
“Pada hari aku meninggal
“dan pada hari aku di bangkitkan hidup kembali”.
Itulah Isa’ putera Maryam,yang mengatakan perkata’an yang benar,
yang mereka berbantah_bantahan tentang kebenarannya.
Tidak layak bagi Allooh mempunyai anak, Maha Suci Dia.
Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata
kepadanya:
“Jadilah”, maka jadilah ia.
(Maryam: 30-35) ”
“ Dan tatkala Isa’ datang membawa keterangan dia berkata:
“Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk
menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka
bertaqwalah kepada Allooh dan ta’atlah (kepada) ku”.
Sesungguhnya Allooh Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia,
ini adalah jalan yang lurus.
Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat ) di antara
mereka, lalu kecelaka’an yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksa’an
hari yang pedih (qiamat ).
(Az_Zukhruf : 63-65)
“ Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rosul yang sesungguhnya
telah berlalu sebelumnya beberapa Rosul, dan ibunya
seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan.
Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda
kekuasa’an (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari
memperhatikan ayat -ayat Kami itu).
(Al Maa’idah:75)
“ Dan (ingatlah) ketika Allooh berfirman:
“Hai Isa’ putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:
“Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allooh?”.
Isa’ menjawab:
“Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan
haqqu (mengatakannya).
”Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa
yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau.
“Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghoib-ghoib”.
“Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau
perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu:
“Sembahlah Allooh,Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi
saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka.
“Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka.
“Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.
(Al Maa’idah: 116-117)
Isa’ dan Ruhul Qudus Mu’jizat Isa’
Qur’an juga menceritakan perihal Isa’ yang di berikan kekuatan
dengan Ruh kudus oleh Tuhan.
“ Rosul-Rosul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas
sebagian yang lain.
Di antara mereka ada yang Allooh berkata-kata (langsung dengan
dia) dan sebagiannya Allooh meninggikannya beberapa derajat .
Dan Kami berikan kepada Isa’ putera Maryam beberapa mu’jizat serta
Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus.
Dan kalau Allooh menghendaki,niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan
orang-orang (yang datang) sesudah Rosul-Rosul itu, sesudah datang kepada mereka
beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara
mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir.
Seandainya Allooh menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan,akan
tetapi Allooh berbuat apa yang di kehendaki-Nya.
(Al Baqoroh: 253) ”
“ (Ingatlah), ketika Allooh mengatakan:
“Hai Isa’ putra Maryam, ingatlah nikmat -Ku kepadamu dan kepada
ibumu di waqtu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul qudus.
Kamu dapat berbicara dengan Manusia di waqtu masih dalam buaian
dan sesudah dewasa;
“dan (ingatlah) di waqtu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat
dan Injil
“dan (ingatlah pula) di waqtu kamu membentuk dari tanah (suatu
bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu
bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku.
“Dan (ingatlah) di waqtu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak
dalam kandungan ibu
“dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku
“dan (ingatlah) di waqtu kamu mengeluarkan orang mati dari qubur
(menjadi hidup) dengan seizin-Ku
“dan (ingatlah) di waqtu Aku menghalangi Bani Isro’il (dari ke inginan
mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada
mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di
antara mereka berkata:
“Ini tidak lain melainkan
sihir yang nyata”.
(Al Maa’idah: 110)
Isa’ tidak di bunuh ataupun di salib Al-Qur’an menerangkan dalam surat An Nisaa’:157 bahwa Isa’
tidaklah di bunuh maupun di salib oleh orang-orang kafir.
Adapun yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya di
serupakan oleh Allooh seperti Isa’.
“ dan karena ucapan mereka:
“Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa’ putra Maryam,
Rosul Allooh”.
Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi
(yang mereka bunuh ialah) orang yang di serupakan dengan Isa’ bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)
Isa’, benar_benar dalam keragu-raguan tentang yang di bunuh itu.
Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang di bunuh itu,
kecuali mengikuti persangka’an belaka, mereka tidak (pula) yaqin bahwa yang
mereka bunuh itu adalah Isa’.
(An Nisaa’: 157)
Isa’ di angkat ke langit Muslim menyangkal adanya penyaliban dan kematian atas diri
Isa’
di tangan musuhnya.
Al-Qur’an menerangkan Yahudi mencari dan membunuh Isa’, tetapi
mereka tidak berhasil membunuh dan menyalibkannya.
Isa’ di selamatkan oleh Allooh dengan jalan di angkat ke langit
dan di tempatkan di suatu tempat yang hanya Allooh SWT yang tahu
tentang hal ini.
Al Qur’an menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini.
“ Tetapi (yang sebenarnya), Allooh telah mengangkat Isa’ kepada-Nya.
Dan adalah Allooh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(An Nisaa’:158)
Isa’ Turun kembali ke bumi;
Dari keterangan hadist Muhammad di ceritakan bahwa menjelang hari qiamat
/akhir zaman Isa’ akan di turunkan oleh Allooh dari langit ke bumi.
Peristiwa itu tergambar dari hadist berikut :
“Tidak ada seorang Nabi pun antara aku dan Isa’ dan sesungguhnya
ia benar-benar akan turun (dari langit ), apabila kamu telah melihatnya, maka
ketahuilah;
Bahwa ia adalah seorang laki-laki berperawakan tubuh sedang
Berkulit putih kemerah-merahan
Ia akan turun dengan memakai dua lapis pakaian yang di celup
dengan warna merah
Kepalanya seakan_akan meneteskan air waulupun ia tidak basah.”
“Sekelompok dari Ummatku akan tetap berperang dalam kebenaran
secara terang-terangan sampai hari qiamat ,sehingga
turunlah Isa’ bin Maryam ,maka berkatalah pemimpin mereka (Al
Mahdi):
“Kemarilah dan imamilah sholat kami”.
Ia menjawab;
”Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah sebagai pemimpin terhadap
sebagian yang lain,sebagai suatu kemulia’an yang di berikan Allooh kepada Ummat
ini (ummat Islaam).”
“Tiba-tiba Isa’ sudah berada di antara mereka dan di kumandangkanlah
sholat ,maka di katakan kepadanya, majulah kamu (menjadi imam sholat ) wahai
Ruh Allooh.”
Ia menjawab:
”Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang
mengimami sholat kamu”.
Menurut Islaam, hal pertama yang di lakukan Isa’ setelah turun
dari langit adalah menuaikan sholat sebagaimana yang di jelaskan oleh hadist –hadist
di atas.
Isa akan menjadi ma’mum dalam sholat yang di imami oleh Imam Mahdi.
Adapun lokasi turunnya Isa’ di jelaskan oleh Muhammad
dalam sebuah hadist berikut:
“Isa’ bin Maryam akan turun di ‘Menara Putih’ (Al Mannaratul Baidho’)
di Timur Damsyik.”
Kedatangan Isa’ akan di dahului oleh kondisi dunia yang di penuhi kedzoliman,
kesengsara’an & peperangan besar yang melibatkan seluruh penduduk dunia,
setelah itu kemunculan Imam Mahdi yang akan menyelamatkan kaum Muslimin, kemudian kemunculan dajjal yang akan berusaha
membunuh Imam Mahdi,setelah dajjal menyebarkan fitnahnya selama 40 hari, maka
Isa’ akan di turunkan dari langit untuk menumpas dajjal.
Salah satu tugas besar beliau setelah membunuh dajjal adalah menyelamatkan
Ummat Manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj.
C. Kisah Nabi Isa;
Penutur Ulang Lukman Hakim Zuhdi
Seorang Nabi sekaligus Manusia pertama di dunia, yakni Nabi Adam ’Alaihis Salam, muncul ke alam ini tanpa melalui proses kelahiran
sebagaimana lazimnya, ia tidak memiliki Bapak dan Ibu.
Demikian pula keberada’an istri Nabi Adam, yaitu Siti Hawa, yang
di ciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam.
Allooh SWT kembali menunjukkan kekuasa’an-Nya melalui lahirnya
Nabi Isa ’Alaihis Salam.
Nabi Isa’ tidak mempunyai Ayah, ia hanya memiliki Ibu bernama Siti
Maryam.
Pada zamannya, Siti Maryam di kenal sebagai seorang gadis suci
yang pandai menjaga diri.
Sehari-hari waqtunya hanya di habiskan sendirian di dalam kamar
untuk beribadah kepada Allooh SWT .
Ia tidak pernah keluar rumah, apalagi berbicara dengan laki-laki.
Tidak ada satu pria pun yang berani menyentuh kulit tubuhnya.
Ia juga berasal dari keturunan dan keluarga terpandang.
Ibunya bernama Hannah, istri Imron.
Sewaqtu kecil,Siti Maryam di asuh oleh keluarga Nabi Zakaria ’Alaihis Salam.
Satu sa’at , ketika Siti Maryam sedang khusu’ berzdikir, Malaikat
Jibril mendatanginya.
Siti Maryam terkejut, Malaikat Jibril menjelaskan bahwa kehadirannya
membawa kabar gembira.
Menurut Malaikat Jibril, tidak lama lagi Siti Maryam akan memperoleh
seorang bayi lelaki istimewa bernama Isa’ Al-Masih.
Di namakan Al-Masih karena Nabi Isa’ mengusap bumi dan membersihkan
serta usahanya untuk menyelamatkan Agama dari berbagai fitnah pada zamannya.
Siti Maryam justru semakin takut .
Tubuhnya bertambah gemetar,ia terus berdo’a, meminta perlindungan kepada
Allooh SWT .
Malaikat Jibril kemudian meniupkan Roh ke dalam perut Siti Maryam,
lalu menghilang, dan berganti menjadi cahaya yang terang benderang.
Siti Maryam termenung di liputi kesedihan,ia berkata dalam hati;
“Mana mungkin dirinya bisa hamil, padahal belum menikah dan tidak
mempunyai suami.
Hari demi hari, perutnya bertambah buncit ,rupanya ia benar_benar hamil.
Anehnya, ia tidak merasa sakit atau ngidam, layaknya wanita hamil.
Siti Maryam bingung, bagaimana menjelaskan semua ini kepada
keluarga maupun masyarakat nya.
Pasti tidak akan ada orang yang mempercayai, pikirnya.
Bayi yang Bisa Berbicara;
Detik-detik kelahiran Siti Maryam sebentar lagi,ia mendapat
petunjuk dari Allooh SWT supaya meninggalkan rumah dan kampungnya.
Siti Maryam berjalan melewati banyak orang, tak pelak gemparlah
seluruh warga.
Mereka terkejut melihat Siti Maryam sudah berbadan dua.
Cemo’ohan dan caci maki sontak keluar dari mulut mereka.
Mereka menuduh Siti Maryam telah berbuat zina.
Mereka menyebut Siti Maryam perempuan tak berguna alias pelacur.
Siti Maryam tidak menanggapi,meski telinganya panas dan hatinya
perih.
Ke dua kakinya terus melangkah mantap, tanpa tujuan pasti.
Tibalah Siti Maryam di suatu tempat yang jauh dari kampungnya dan tanahnya
belum pernah di injak siapapun.
Di situ banyak tumbuh pohon kurma,ia memilih duduk bersandar,
beristirahat di bawah pohon kurma yang besar dan tinggi, tiba-tiba ia merasakan
sakit pada perutnya.
Akhirnya, ia melahirkan seorang bayi lelaki berwajah tampan,
berkulit lembut dan putih.
Seluruh proses kelahirannya tidak di bantu oleh dukun bayi, bidan
maupun dokter.
Selain itu, tidak ada orang yang melihat dan mengetahuinya.
Tercatat dalam sejarah, Nabi Isa ’Alaihis Salam di
lahirkan pada tahun 622 sebelum hijriah atau sebeluh masehi.
Belum hilang rasa letihnya setelah melahirkan, Siti Maryam putus
asa ingin mengakhiri hidup, ia merasa malu karena harus menanggung beban berat
sepanjang hidupnya.
Namun, anak yang baru di lahirkan itu spontan berkata;
”Ibu jangan bersedih hati.
“Semua ini karunia dari Allooh SWT .
“Ibu,tolong gerakkan pohon kurma itu.
“Nanti makanan, minuman dan buah yang matang akan mendekati kita,
kemudian makanlah.
Niscaya hati Ibu menjadi tenang.”
Siti Maryam seketika tersadar, kemudian memuji kebesaran Allooh
SWT .
Zaman Pembunuhan Bayi Lelaki;
Beberapa waqtu setelah tinggal di tempat peristirahatan, Siti
Maryam berencana pulang ke rumahnya,ia menggendong anaknya penuh cinta dan kasih
sayang,memasuki gerbang perkampungannya pada sore hari, orang-orang yang sedang berkumpul langsung menghampirinya.
Mereka mengerubungi Siti Maryam sekalian menanyakan identitas
bocah itu,tetapi Siti Maryam tidak menjawabnya,sebab sudah Niat berpuasa tidak
mau bicara kepada siapapun.
Mereka malah menyindir, meledek dan memfitnah Siti Maryam.
Bahkan ada sebagian orang yang ingin mengusir Siti Maryam.
Siti Maryam hanya memberi isyarat supaya orang-orang bertanya kepada
bayi yang berada dalam dekapannya.
Seketika bayi itu menjawab;
”Aku Isa’ Al-Masih, hamba Allooh SWT yang akan di beri Kitab
Injil.
“Suatu hari aku akan di jadikan Nabi dan utusan-Nya untuk mengembalikan
kalian ke jalan Allooh SWT , memerintahkan sholat dan menunaikan zakat .
“Aku juga akan berbakti kepada Ibuku.”
Orang-orang yang mendengar pernyata’annya spontan tampak pucat
wajahnya.
Mereka tidak menyangka bayi yang baru lahir beberapa hari bisa berbicara
secara lancar.
Kabar adanya bayi ajaib milik Siti Maryam segera menyebar ke
penjuru negeri, termasuk sampai ke telinga para pendeta dan pembesar Yahudi.
Kehidupan dan perilaku masyarakat yang selama ini sudah melenceng dari
ajaran Nabi Musa ’Alaihis Salam dan Nabi Daud ’Alaihis Salam bakal segera di
luruskan,oleh karena itu para pendeta dan pembesar Yahudi memerintahkan
pengawalnya untuk menangkap Siti Maryam beserta bayinya.
Selain itu, mereka mencari perempuan yang akan melahirkan dan
membunuh setiap bayi laki-laki yang baru di lahirkan.
Siti Maryam sudah di beritahu oleh seseorang terkait informasi
penting tersebut .
Malam harinya, Siti Maryam menggendong Nabi Isa’ keluar dari Palestina
menuju ke Mesir,ia sangat khawatir para pengawal akan menemukan jejak, kemudian menghunuskan pedang ke tubuhnya dari arah
belakang.
Namun Allooh SWT sudah berjanji untuk menjaganya.
Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, selamatlah keduanya tiba
di Mesir, negeri yang di penuhi kebaikan dan kemulia’an.
Nabi Isa’ tumbuh dan menjalani masa kecilnya dengan bahagia,ia menuntut
ilmu menghadiri pertemuan serta berdiskusi dengan Ulama’.
Skenario Untuk Nabi Isa’;
Suatu hari seseorang menemui Siti Maryam,dia memberitahu Siti Maryam
agar kembali ke Palestina, sebab pendeta dan pembesar
Yahudi yang ingin membunuhnya sudah mati, dalam tempo singkat ,
Siti Maryam dan Nabi Isa’ yang menjadi dewasa sudah berada di tanah kelahirannya.
Nabi Isa’ mulai berda’wah,mula-mula kepada orang-orang yang di
kenalnya,ia menyerukan mereka kembali beribadah dan mengesakan Allooh SWT ,mereka
di anjurkan untuk meninggalkan memuja patung serta tidak mendewa-dewakan uang
dan emas.
Selain itu, pada hari Sabtu Nabi Isa’ keluar rumah untuk memetik
buah_buahan,kemudian memberikannya kepada orang yang kelaparan dan kaum fakir.
Pada hari Sabtu, Nabi Isa’ juga menyalakan api untuk wanita_wanita
tua, sehingga mereka tidak mati kedinginan,padahal menurut
keyakinan kaum Yahudi sa’at itu, hari Sabtu adalah hari suci.
Maksudnya,mereka tidak boleh melakukan kegiatan apapun kecuali
menyembah berhala, di tempat peribadatan yang di penuhi domba dan burung
merpati itu, warga Yahudi seperti sedang meminta pengampunan dosa kepada para
pendeta.
Nabi Isa’ sangat sedih melihat kenyata’an tersebut ,sebab banyak
rakyat miskin yang tidak mampu untuk membayar pendeta agar mengampuni dosa dan
kesalahannya.
Nabi Isa’ yang terbiasa hidup sederhana terus mensyiarkan
ajarannya.
Sedikit demi sedikit para pengikutnya kian bertambah.
Pada pendeta yang mulai berkurang wibawa maupun jumlah Umatnya
merasa kesal, sebab pendapatan mereka ikut menurun.
Mereka menuduh Nabi Isa’ sebagai penyebab semua itu.
Mereka merancang skenario khusus untuk menyingkirkan, mengusir
bahkan jika perlu membunuh Nabi Isa’.
Seorang pengikut Nabi Isa’ yang mengetahui rencana itu menginformasikan
kepada Nabi Isa’.
Nabi Isa’ beserta beberapa pengikutnya kemudian bersembunyi di
suatu tempat ,namun seorang sahabat dekat Nabi Isa’ membocorkan tempat
persembunyian Nabi Isa’ kepada para pendeta.
Akhirnya para pendeta dan pendukungnya berhasil menangkap sahabat
dekat Nabi Isa’ yang wajahnya sangat mirip dengan Nabi Isa.
Orang itu kemudian di bunuh dengan cara di salib di tiang kayu.
Padahal, Nabi Isa’ yang asli dan belum menikah itu telah di
selamatkan oleh Allooh SWT ke langit .
Sementara pengikut Nabi Isa’ lainnya yang selamat dari pengejaran,
terus berda’wah menyebarkan ajaran Nabi Isa’ secara sembunyi_sembunyi.
Sebelum di angkat ke langit , Nabi Isa’ menyampaikan kabar kepada
para pengikutnya bahwa akan datang seorang Nabi dan Rosul
bernama Ahmad.
Nabi dan Rosul yang di maksud Nabi Isa’ ialah penutup dari seluruh
Nabi dan Rosul, yakni Nabi Muhammad SAW.
Ahmad sesungguhnya nama lain dari Nabi Muhammad SAW, yang
ajarannya akan melengkapi seluruh ajaran Nabi dan Rosul sebelumnya.
Walloohu A’lam.
_______/|\______
¨¨¨¨¨¨¨˜°♥°˜¨¨¨¨¨¨
SALAAM SILIWANGI