19.Kisah Nabi Ilyas As.
A. PENDHULUAN;
Ilyas (bahasa
Arab: إلیاس ) (sekitar 910-850 SM) adalah seorang
utusan Allooh.
Ilyas merupakan keturunan ke-4 dari Nabi Harun,ia di angkat
menjadi Nabi pada tahun 870 SM dan di tugaskan berda’wah kepada orang-orang
Finisia dan Bani Israel yang menyembah berhala bernama Baal di Kota Baalbak,
Syam.
Kota Baalbak di ambil dari nama berhala yang mereka sembah.
Namanya di sebutkan sebanyak 2 kali di dalam Al-Quran.
Menurut kisah Islaam ia tidak wafat tapi di angkat ke sisi Allooh.
Ilyas bin Yasin bin Fanhas dari keturunan Harun bin
Imron.
B. KISAH NABI ILYAS;
Ilyas berulang
kali memperingatkan kaumnya, namun mereka tetap durhaka,karena itulah Allooh
menurunkan musibah kekeringan selama bertahun-tahun, sehingga mereka baru tersadar
bahwa seruan Nabi Ilyas itu benar, setelah kaumnya tersadar, Nabi Ilyas AS
berdo’a kepada Allooh SWT agar musibah kekeringan itu di hentikan.
Namun setelah musibah itu berhenti, dan perekonomian mereka memulih,
mereka kembali durhaka kepada Allooh SWT .
Akhirnya kaum Nabi Ilyas kembali di timpa musibah yang lebih berat
dari pada sebelumnya, yaitu gempa bumi yang dahsyat sehingga mereka mati
bergelimpangan.
Selesailah halaman kehidupan dunia dan mereka di hadirkan di
hadapan Allooh pada hari qiamat .
Allooh menceritakan hal tersebut dalam firman-Nya:
“Dan sesungguhnya Ilyas termasuk salah seorang dari
Rosul-Rosul.
“(Ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya:
“Mengapa kamu tidak bertaqwa?
“Pantaskah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan sebaik-baik
Pencipta,yaitu Allooh Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?’
“Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan di seret (ke
neraka), kecuali hamba-hamba Allooh yang di bersihkan (dari dosa).
“Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di halangan
orang-orang yang datang kemudian.
“(Yaitu) kesejahteran di limpahkan atas Ilyas?
“Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan hepada orang-orang
yang berbuat baik.
“Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.”
(QS. ash-Shof fat :
123-132)
Hanya ayat -ayat yang pendek ini yang Allooh sebutkan berkaitan
dengan kisah Nabi Ilyas dan pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang
menyatakan bahwa Ilyas adalah seorang Nabi yang bernama Ilya dalam Taurat .
Injil Barnabas mengemukakan nasihat -nasihat Ilya,tentu nasihat
-nasihat tersebut tidak begitu terkenal dalam Taurat ,Kami akan menyebutkan
nasihat –nasihat tersebut karena di dalamnya terdapat hikmah yang dalam dan
ketulusan hati.
Pesan tersebut terdapat dalam injil Barnabas dari ayat 23 sampai
ayat 49.
Di sebutkan di dalamnya bahwa “Ilya adalah hamba Allooh.
Hal ini di tulis bagi semua orang yang menginginkan untuk berjalan
bersama Allooh Pencipta mereka.
Sesungguhnya orang yang suka untuk banyak belajar maka ia akan sedikit
takut kepada Allooh,karena orang yang takut kepada Allooh maka ia akan merasa
puas untuk mengetahui apa-apa yang di inginkan Allooh saja.
Hendaklah orang-orang yang menginginkan untuk mengerjakan
amal-amal yang sholeh memperhatikan diri mereka karena seseorang tidak akan
memperoleh manfa’at ketika mendapati dunia mendapatkan ke untungan sementara ia
mendapati kerugian.
Selanjutnya, hendaklah orang yang mengajari orang lain berusaha
untuk lebih baik daripada orang lain karena tidak akan bermanfa’at suatu
nasihat yang di berikan oleh orang yang tidak mengamalkan apa yang di katakannya.
Sebab,bagaimana seorang yang salah dapat memperbaiki kehidupannya
sementara ia mendengar seorang yang lebih buruk darinya berusaha untuk
mengajarinya.
Kemudian hendaklah orang yang mencari Allooh berusaha lari dari
percakapan dengan manusia karena Musa ketika berada sendirian di atas gunung
Saina’ maka beliau menemukan Allooh dan berdialog dengan-Nya sebagaimana seorang
pecinta berdialog dengan kekasihnya.
Dan hendaklah orang-orang yang mencari Allooh berusaha keluar sekali
setiap tiga puluh kali ke tempat yang biasa di jadikan perkumpulan oleh
masyarakat dunia,karena boleh jadi ia dapat melakukan suatu amal pada satu hari
saja namun di hitung amalnya itu selama dua tahun, khususnya berkaitan dengan pekerja’an
yang di situ ia mencari Ridho Allooh.
Hendaklah ketika ia berbicara tidak melihat ke arah mana pun kecuali
ke arah dua kakinya, dan ketika ia berbicara hendaklah mengatakan hal yang penting
saja.
Hendaklah ketika ia makan tidak berdiri dari meja makan dalam ke ada’an
kekenyangan.
Dan hendaklah mereka berpikir setiap hari karena boleh jadi mereka
tidak akan menemui hari berikutnya.
Dan hendaklah mereka benar-benar memanfa’atkan waqtu mereka
sebagaimana mereka selalu bernapas.
Hendaklah satu baju dari kulit binatang cukup untuk mereka.
Hendaklah mereka setiap malam berusaha untuk tidur tidak lebih
dari dua jam.
Hendaklah mereka berusaha berdiri di tengah-tengah sholat dengan
rasa takut .
Kerjakanlah semua ini dalam rangka mengabdi kepada Allooh dengan menjunjung
tinggi syari’at -Nya yang Allooh SWT karuniakan kepada kalian melalui Nabi
Musa,karena dengan cara seperti ini, kalian akan menemukan Allooh SWT dan
kalian akan merasakan pada setiap zaman dan tempat bahwa kalian berada di bawah
naungan Allooh dan Dia akan selalu bersama kalian.”
Demikianlah
apa-apa yang di sebutkan dalam Injil Barnabas melalui tulisan Ilya.
Walloohu A’lam.
_______/|\______
¨¨¨¨¨¨¨˜°♥°˜¨¨¨¨¨¨
SALAAM
SILIWANGI