Minggu, 08 September 2019

22.Kisah Nabi Zakaria As



Kisah Nabi Zakaria As.
A. PENDAHULUAN;
Zakariya (Arab: زكریا , Ibrani זְכַרְיָה Zakharia, Perjanjian Baru: Zechariah/
Zacharias) (sekitar 100 – 20 M) adalah salah seorang Nabi yang di sebut di dalam Al Kitab dan Qur’an.
Ia di angkat menjadi Nabi pada tahun 2 SM dan di tugaskan berda’wah kepada Bani Isro’il di Palestina.
Namanya di sebutkan sebanyak 8 kali di dalam Al-Quran.
Ia memiliki 1 orang anak dan wafat di Syam.
Zakaria bin Dan bin Muslim dari keturunan Rahbaam bin Sulaiman.
Zakaria bersaudara kandung dengan Imran, ia menikah dengan seorang wanita
bernama Elisabeth.
Dalam situs web lain di katakan bahwa nama istrinya adalah al-Yashbi’ masih keturunan dengan Harun Nabi Z akariya adalah keturunan Nabi Sulaiman.
Ia di utus pada kaum Bani Isro’il.
Sudah sejak lama Nabi Zakariya mendambakan seorang anak,namun ke inginannya belum juga terpenuhi walau ia sudah tua.

B. KISAH NABI ZAKARIYYA;
Suatu hari datanglah janda Imron
menyerahkan bayi perempuannya (Maryam) pada Nabi Zakariya untuk di asuh dan di besarkan sesuai dengan nazarnya.
Nabi Zakariya dan para imam Baitul Maqdis terkejut akan hal itu, sebab janda Imron sudah tua dan rasanya tidak mungkin memperoleh anak.
Namun setelah mendapat penjelasan dari janda Imron bahwa kehamilannya ialah kehendak Allooh SWT , merekapun mengerti.
Setelah itu timbul persoalan, siapakah yang berhak mengurus Maryam…?
Untuk pemecahannya, mereka mengundi dengan melemparkan pena ke air.
"Barang siapa yang penanya mengapung, dialah yang berhak mengurus Maryam. Ternyata pena Nabi Zakariya-lah yang mengapung sehingga beliau berhak menjadi ayah asuh Maryam.
Semua kebutuhan Maryam di tanggung
Nabi Zakariya,namun kemudian rasa sayang Nabi Zakariya pada Maryam berubah menjadi rasa takjub.
Suatu hari sa’at menengok Maryam, beliau
melihat ada buah-buahan di dekat Maryam, Ada juga buah-buahan yang bukan musimnya.
Maryam menjelaskan bahwa semua itu berasal dari Allooh.
Nabi Zakariya takjub dan tergetar,ia ingin mendapat kemulia’an dari Allooh SWT . Maka ia bermunajat kepada-Nya, memohon di karuniai anak.
Allah SWT berfirman melalui Malaikat Jibril bahwa Nabi Zakariya akan akan di karuniai anak bernama Yahya, dengan tanda tak bisa bicara selama 3 hari 3 malam.
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Yahya setelah itu istrinya mengandung dan melahirkan anak lelaki dan di beri nama Yahya.
Seperti ayahnya, Yahya juga seorang Nabi.
Pada suatu ketika Nabi Yahya terbunuh karena perintah Raja Herodus.
Kaum Bani Isro’il berharap pada Nabi Zakariya, hal itu menyebabkan Raja Herodus marah dan memerintahkan untuk membunuh Nabi Zakariya.
Nabi Zakariya sendiri langsung pergi dari kejaran prajurit Herodus.
Zakaria Mendambakan Anak Nabi Zakaria As, yaitu ayah Nabi Yahya sadar banyak anggota keluarganya dari Bani Isro’il merupakan orang yang tidak beradab dan
gemar bermaksiat karena kedangkalan Iiman mereka,ia khawatir bila tiba ajal dan tidak mempunyai keturunan yang dapat memimpin kaumnya,sehingga mereka akan semakin merajalela dan sangat mungkin mengadakan perubahan-perubahan di dalam kitab suci Taurat dan
menyalah gunakan hukum Agama.
Kecemasan itu mengusik pikiran Zakaria, dan ia sedih karena belum juga mempunyai keturunan walau telah berusia 90 tahun,ia agak terhibur ketika mengasuh Maryam yang di anggap sebagai anak kandungnya sendiri.
Akan tetapi rasa sedihnya dan ke inginanya untuk memperoleh keturunan timbul kembali ketika ia menyaksikan mu’jizat hidangan makanan di mihrab Maryam,ia berfikir di dalam hatinya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allooh.
Allooh yang telah memberi rezeqi kepada
Maryam dalam ke ada’an seorang diri dan tidak berdaya.
Allooh pasti berkuasa memberinya keturunan bila dengan kehendak-Nya walaupun usianya sudah lanjut dan rambutnya sudah penuh uban.

Zakaria Berdo’a Kepada Allooh SWT;
Pada suatu malam yang telah larut , Zakaria duduk di mihrabnya mengheningkan cipta kepada Allooh dan bermunajat serta berdo’a dengan khusyu’ dan yaqin,dengan suara yang lemah lembut dia berdo’a:
“Ya Tuhanku, berikanlah aku seorang putera yang akan mewarisiku dan mewarisi sebahagian dari keluarga Ya’qub, yang akan meneruskan pimpinan dan tuntunanku kepada Bani Isro’il.
"Aku cemas sepeninggalku nanti anggota-anggota keluargaku akan rusak kembali aqidah dan Iimannya bila aku tinggalkan tanpa seorang pemimpin yang akan
menggantikanku.
“Ya Tuhanku, tulangku telah menjadi lemah dan kepalaku telah di penuhi uban, sedang isteriku adalah seorang perempuan mandul.
“Namun kekuasa’anmu tidak terbatas, dan aku berdo’a Engkau berkenan mengkaruniakan seorang anak yang sholeh dan Engkau Ridhoi padaku.

Allooh Mengabulkan Do’a Zakaria;
Kemudian Allooh menjawab Do’a Zakaria dan berfirman :
“Wahai Zakaria,kami sampaikan kabar gembira padamu, kamu akan mendapatkan seorang anak laki-laki bernama Yahya yang sholeh dan membenarkan kitab-kitab Allooh, menjadi pemimpin yang di anut , menahan diri dari nafsu dan goda’an syaithon, dan kelak akan menjadi seorang Nabi.
Kemudian Zakaria berkata:
“Ya Allooh, bagaimana aku dapat memperoleh keturunan sedang istriku seorang yang mandul dan akupun sudah lanjut usia.
Allooh berfirman:
“Hal demikian itu adalah mudah bagi-Ku.
“Tidakkah telah Kuciptakan kamu, sedangkan waqtu itu kamu tidak ada sama sekali.

C. NABI ZAKARIA DALAM ALQURAN;
Kisah Nabi Zakaria dalam Al-Qur’an ada di dalam Surah Maryam : 1 -15
1. Kaaf Haa Yaa ‘Ain Shood
2. (Yang di bacakan ini adalah) penjelasan tentang Rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria.
3. Yaitu tatkala ia berDo’a kepada Tuhannya dengan suara yang lembut .
4. Ia berkata:
”Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah di penuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berDo’a kepada Engkau, ya Tuhanku.
5. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku,sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera,
6. Yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’kub; dan
jadikanlah ia, ya Tuhanku seorang yang di Ridhoi”.
7. Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya yang sebelumnya,Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.
8. Zakaria berkata :
“Ya Tuhanku, bagaimana akan ada seorang anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua”.
9. Allooh berfirman :
“Demikianlah”. Tuhan berfirman :
“Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu,padahal kamu (di waqtu itu) belum ada sama sekali”.
10. Zakaria berkata :
“Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda”. Tuhan berfirman;
“Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan Manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat ”.
11. Maka ia keluar dari mihrob menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka;
“Hendaklah kamu bertasbih di waqtu pagi dan petang.
12. Hai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat ) itu dengan sungguh-sungguh dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak,
13. Dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari dosa).
Dan ia adalah seorang yang bertaqwa,
14. Dan seorang yang berbakti kepada dua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.
15. Kesejahtera’an atas dirinya pada hari ia di lahirkan, dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia di bangkitkan hidup kembali.

Walloohu Alam.


     _______/|\______
        ¨¨¨¨¨¨¨˜°°˜¨¨¨¨¨¨
       SALAAM SILIWANGI