21.Kisah Nabi Yunus As.
A. Pendahuluan;;
Yunus (Arab:
یونس atau یونان Yunaan, Inggris: Jonah,
Ibrani:Yonah, Latin: Ionas) (sekitar 820-750 SM) adalah salah
seorang Nabi dalam Agama Samawi (Islaam, Yahudi, Kristen) yang di sebutkan
dalam Al-Qur’an dalam Surah Yunus dan dalam Al_kitab dalam Kitab Yunus.
Ia di tugaskan berda’wah kepada orang Assyiria di Ninawa-Iraq.
Namanya di sebutkan sebanyak 6 kali di dalam Al-Quran dan wafat di
Ninawa-Iraq.
Pandangan Yahudi dan Kristen;
Yunus bin Amitai adalah Nabi yang hidup pada masa pemerintahan Yerobeam II (786-746 SM).
Raja ini memperluas perbatasan negerinya dari Hamat sampai Laut
Mati. [4]
Dalam Perjanjian Lama, Yunus bin Amitai hanya di sebutkan di luar
kitab Yunus sendiri yakni dalam II Raja_Raja 14:25.
Kitab ini sendiri kemungkinan di tulis pada masa pasca pembuangan (setelah 530 SM) dan di dasarkan pada tradisi lisan yang telah di
turunkan sejak abad ke-8 SM.
Yunus di anggap sebagai salah seorang Nabi kecil karena buku
aslinya di tulis bersama-sama dengan kitab-kitab ke Nabian lainnya yang lebih
kecil dalam sebuah gulungan saja (yang juga di kenal sebagai Kitab yang Dua belas).
Tuhan menyuruh Yunus
pergi ke kota Niniwe, ibu kota keraja’an
Asyur,musuh Israel,tetapi Yunus tidak mau pergi ke kota itu untuk menyampaikan pesan Tuhan, karena ia yaqin bahwa kalau orang Niniwe berhenti berbuat dosa, Tuhan tidak akan menjalankan rencana-Nya untuk menghancurkan kota itu.
Yunus melarikan
diri dengan menumpang kapal yang menuju ke Tarsis.
Namun di tengah laut kapal itu di tempa badai besar,untuk menyelamatkan seisi kapal, Yunus minta di lemparkan ke laut .
Begitu masuk ke laut , Tuhan mengirim se’ekor ikan besar menelan
Yunus.
Selama di perut ikan, Yunus berDo’a kepada Tuhan,setelah 3 hari
dan 3
malam di perut ikan, Yunus di muntahkan ke luar.
Sekali lagi Tuhan menyuruh Yunus pergi ke kota Niniwe,kali ini
Yunus Mena’ati perintah Tuhan, tetapi kemudian ia mendongkol, karena
Niniwe
tidak jadi di hancurkan.
Dari peristiwa ini Yunus di tunjukkan bagaimana Tuhan berkuasa mutlak atas cipta’an-Nya, dan Tuhan itu Maha penyayang dan pengampun,
Tuhan yang lebih suka mengampuni dan menyelamatkan suatu bangsa dari pada menghukum dan menghancurkannya, biarpun bangsa itu musuh Umat -Nya sendiri.
Kitab Yunus di yakini sebagai tulisan Yunus sendiri.
Kitab Yunus di rujuk oleh Yesus dalam Perjanjian Baru (Injil Matius
12:39,40; Injil Lukas 11:29).
B. Kisah Nabi Yunus;
Berda'wah di Ninawa Yunus bin Mata di utus oleh Allooh untuk menghadapi penduduk
Ninawa, suatu kaum yang keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan kejahatan.
Secara berulang kali Yunus memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak
mau berubah, apalagi karena Yunus bukan dari kaum mereka.
Hanya ada 2 orang yang bersedia menjadi pengikutnya, yaitu Rubil dan Tanuh.
Rubil adalah seorang yang alim bijaksana, sedang Tanuh adalah
seorang yang tenang dan sederhana.
Penolakan penduduk Ninawa;
Ajaran-ajaran Nabi Yunus itu bagi para penduduk Ninawa merupakan
hal yang baru yang belum pernah mereka dengar sebelumnya,karenanya mereka tidak
dapat menerimanya untuk menggantikan ajaran dan kepercaya’an yang telah di wariskan
oleh nenek moyang mereka yang sudah menjadi adat kebiasa’an mereka turun temurun.
Apalagi pembawa Agama itu adalah seorang asing tidak seketurunan dengan mereka.
Mereka berkata kepada Nabi Yunus:
“Apakah kata-kata yang engkau ucapkan itu dan kedusta’an apakah
yang engkau anjurkan kepada kami tentang Agama barumu itu?
Inilah Tuhan-Tuhan kami yang sejati yang kami sembah dan di sembahkan
oleh nenek moyang kami sejak dahulu.
Alasan apakah yang membenarkan kami meninggalkan Agama kami
yang di wariskan oleh nenek moyang kami dan menggantikannya dengan
Agama barumu?
“Engkau adalah orang asing yang datang pada kami agar kami
mengubah keyaqinan kami.
“Apakah kelebihanmu sehingga mengajari dan menggurui kami…?
“Hentikan perbuatan sia-siamu itu.
Penduduk Ninawa tidak akan mengikutimu karena kami teguh dengan ajaran moyang kami”.
Nabi Yunus berkata:
” Aku hanya mengajakmu beriman dan berTauhid sesuai dengan amanah
Allooh yang wajib ku sampaikan padamu.
“Aku hanyalah pesuruh Allooh yang di tugaskan mengeluarkanmu dari
kesesatan dan menuntunmu di jalan yang lurus.
“Aku sekali-kali tidak mengharapkan upah atas apa yang ku kerjakan
ini.
“Aku tidak bisa memaksamu mengikutiku.
“Namun jika kamu tetap bertahan pada aqidah moyangmu itu, maka
Allooh akan menunjukkan tanda-tanda kebenaran akan risalahku dengan menurunkan
adzab yang pedih padamu, seperti yang terjadi pada kaum-kaum sebelum kamu, yaitu
kaum Nuh, Aad, dan Tsamud.
Mereka menjawab dengan menantang:
“Kami tetap tidak akan mengikuti kemauanmu dan tidak takut
ancamanmu…
“Tunjukkan ancamanmu jika kamu termasuk orang yang benar!”
Nabi Yunus tidak tahan lagi dengan kaum Ninawa yang keras kepala,ia
pergi dengan marah dan jengkel sambil meminta Allooh menghukum mereka.
Penduduk Ninawa Berthobat;
Sepeninggal Nabi Yunus, kaum Ninawa gelisah, karena mendung gelap,binatang pelihara’an mereka gelisah, wajah mereka pucat pasi, dan angin
bertiup kencang yang membawa suara bergemuruh.
Mereka takut ancaman Yunus benar-benar terjadi atas mereka.
Akhirnya mereka sadar bahwa Yunus adalah orang yang benar, dan
ajaran Islaam Dari Allooh s.w.t .
Mereka kemudian beriman dan menyesali perbuatan mereka terhadap Yunus.
Mereka lari tunggang langgang dari kota mencari Yunus sambil berteriak meminta pengampunan Allooh atas dosa mereka.
Allooh Yang Maha Pema’af -pun mengampuni mereka, dan segera
seluruh ke ada’an pulih seperti sedia kala.
Penduduk Ninawa kemudian tetap berusaha mencari Yunus agar ia bisa
mengajari Agama dan menuntun mereka di jalan yang benar.
Yunus di Telan Ikan Nun (Ikan Paus);
Ke ada’an Yunus setelah pergi dari Ninawa tidak menentu,ia
mengembara tanpa tujuan dengan putus asa dan merasa berdosa.
Akhirnya ia tiba di sebuah pantai, dan melihat sebuah kapal yang
akan
menyeberangi laut,ia menumpang kapal itu, dan ketika telah
berlayar tiba-tiba terjadi badai yang hebat .
Kapal bergoncang, dan para penumpang sepakat untuk mengurangi
beban dengan membuang salah seorang di antara mereka ke laut .
Undian pertama
jatuh pada Yunus,namun undian di ulang karena penumpang merasa Yunus tidak
layak di buang sedang ia orang yang mulia.
Tapi pada pengulangan yang ke dua, dan ke tiga, tetap nama Yunus
yang keluar.
Yunus sadar itu adalah kehendak Allooh, ia kemudian rela menjatuhkan
diri ke laut,Allooh kemudian mengirim ikan Nun (paus) untuk menelan Yunus,di
dalam perut ikan Nun, Yunus berthobat meminta ampun dan pertolongan Allooh, ia
bertashbih selama 40 hari dengan berkata:
“Laa ilaaha illa Anta,Shubhanaka, inni kuntu minadzh dzholimiin
(Tiada Tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku
adalah orang yang telah berbuat dholim)”
Allooh mendengar Do’a Yunus, dan Memerintahkan ikan Nun
mendamparkan Yunus di sebuah pantai.
Allooh Yang Maha Penyayang menumbuhkan pohon labu, agar Yunus yang
kurus dan lemah tak berdaya dapat bernaung dan memakan buahnya,setelah pulih ia di perintahkan kembali ke Ninawa, di mana ia kemudian kaget melihat perubahan
penduduk Ninawa yang telah beriman kepada Allooh.
Yunus kemudian mengajari mereka Tauhid dan menyempurnakan Iimaan
mereka.
C. PeLajaran yang dapat di petik dari kisah Nabi
Yunus;
Bahawasannya seorang yang bertugas sebagai da’i – juru da’wah
harus memiliki kesabaran dan tidak boleh cepat -cepat marah dan berputus
asa bila da’wahnya tidak dapat sambutan yang selayaknya atau tidak segera di terima
oleh orang-orang yang di da’wahinya.
Dalam ke ada’an demikian ia harus bersabar mengawal emosinya serta
tetap meneruskan da’wahnya dengan bersikap bijaksana dan lemah lembut ,
sebagaimana firman Allooh dalam surah An-Nahl ayat 125 yang bermaksud :
“Serulah, berda’wahlah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik { sopan dan
lemah lembut } .”
Di dalam diri Nabi
Yunus Allooh telah memberi contoh betapa ia
telah di sesalkan atas tindakannya yang tergesa-gesa karena kehilangan
kesabaran,meninggalkan kaum Ninawa, padahal mereka masih dapat di sedarkan untuk
menerima ajakannya andaikan ia tidak terburu-buru marah dan meninggalkan mereka
tanpa berunding lebih dahulu dengan Allooh yang telah mengutusnya.
Atas pelanggaran yang telah di lakukan tanpa sadar Allooh telah
memberi hukuman kepada Nabi Yunus berupa kurungan dalam perut ikan paus sebagai
peringatan dan pengajaran agar tidak terulang lagi setelah ia di beri ampun dan
di suruh kembali ke Ninawa melanjutkan da’wahnya.
Walloohu A’lam.
_______/|\______
¨¨¨¨¨¨¨˜°♥°˜¨¨¨¨¨¨
SALAAM
SILIWANGI