Rabu, 04 September 2019

Alasan Nabi Sayang Banget sama Kucing!




Alasan Nabi Sayang Banget sama Kucing!
Fakta Ilmiah Bicara;
  

Anda pasti sering denger kalau Nabi suka banget sama kucing,tapi emang Nabi sayang semua binatang dan mereka semua di perlakukan mulia.
Banyak kisah2 tentang kucing (karena kucing memang binatang yang banyak berkeliaran di sekitar manusia).
Bahkan Nabi juga memiliki kucing pelihara’an

Setiap Nabi menerima tamu di rumah, Nabi SELALU ngegendong mueeza (nama kucingnya) dan di taruh di pahanya.
Salah satu sifat Mueeza yang paling Nabi demen:
'Mueeza selalu mengeong ketika mendengar azdan, seolah-olah ngeongnya kaya ngikutin lantunan suara azdan'
Nabi berpesan untuk menyayangi kucing pelihara’an layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Terus, pernah juga Nabi mau ngambil jubahnya, eh ada Muezza lagi bobo di atasnya..
Nabi pun memotong belahan lengan yang di tiduri mueeza dari jubahnya supaya ga ngebangunin Muezza.

Pas Nabi pulang ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk kepada majikannya.
Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan kucing itu

Pertanyaaan:
“Nabi menekankan di beberapa hadits bahwa kucing itu tidak najis.
“Bahkan di perbolehkan untuk berwudhu’ menggunakan air bekas minum kucing karena di anggap suci.

Kenapa Rosulullooh Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis?
Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?

Oke! sekarang ane bakal nunjukin kesuper istimewa’an dari KUCING!
Inilah alasan2 kenapa Nabi sayang Kucing
cekidot gan!!

FAKTA ILMIAH TENTANG KUCING;

FAKTA 1
Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri.
Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.

Permuka’an lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji.
Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya.

Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permuka’annya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
(makanya gigi kucing ga ada yang koneng gan )


FAKTA 2
Telah di lakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbeda’an usia, perbeda’an posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor.
Pada bagian-bagian tersebut di lakukan pengambilan sample dengan usapan.
Di samping itu, di lakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus.
Terus di ambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil yang di dapatkan adalah:

1. Hasil yang di ambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun di lakukan berulang-ulang.
2. Perbandingan yang di tanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika di lihat dari cairan yang di ambil dari dinding mulut.
3. Cairan yang di ambil dari permuka’an lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
4. Sekalinya ada kuman yang di temukan sa’at proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang di anggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
5. Tidak di temukan kelompok kuman yang beragam.

Berbagai sumber yang dapat di percaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba.
Liurnya bersih dan membersihkan.

Komentar Para Dokter yang Bergelut dalam Bidang Kuman

Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali di temukan adanya kuman pada lidah kucing.
Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.

Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing,
manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.

Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tdk banyak berjemur dan tidak dekat2 dengen air.
Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.



FAKTA 3

Dan hasil penelitian kedokteran dan percoba’an yang telah di lakukan di laboratorium hewan, di temukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan,ia lebih bersih dari manusia.

Mu’jizat hadits Nabi:

Sisa makanan kucing hukumnya suci.
Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu’.
Pada sa’at itu, datang se’ekor kucing yang ingin minum.
Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata;
“Perhatikanlah…”
Abu Qatadah berkata;
“Apakah kamu heran?”
Ia menjawab; “Ya.”
Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW pernah bersabda;
“Kucing itu tidak najis,ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),”
(HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Di riwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah.
Lalu, beliau berkata;
“Ya Anas, tuangkan air wudhu’ untukku ke dalam bejana.
Lalu, Anas menuangkan air,ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana.
Namun, se’ekor kucing datang dan menjilati bejana.
Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu’.
Nabi di tanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab :
“Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak di kotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

Di riwayatkan dari Dawud bin Sholih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur.
Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang sholat,lalu ia memberikan isyarat untuk menaruhnya.
Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan sholat, ia lupa ada bubur.
Datanglah se’ekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut.
Ketika ia melihat bubur tersebut di makan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang di sentuh kucing, dan Aisyah memakannya.
Rosulullooh Saw bersabda:
“Ia tidak najis,ia binatang yang berkeliling.”
Aisyah pernah melihat Rosulullooh Saw berwudhu’ dari sisa jilatan kucing,
(HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).

Hadits ini di riwayatkari Malik, Ahmad, dan imam hadis yang lain.
Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya suci.



TAMBAHAN; 
Ane juga baca, kalau zaman dulu kucing di pakai buat terapi…
Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan CMIIW
selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress

sumber:
Ane dapat dari browsingan.. lupa dimana
penelitian di lakukan di rumah sakit Hamdan dan rumah sakit Yaman di Damaskus.

Nah, dari fakta di atas ane menarik kesimpulan:

1. Makan, minum, bobo bareng kucing tidak apa2..

2. Kucing sangat bersih, melebihi manusia.

Namun masalah yang timbul dari kucing biasanya karena kutu kucing dan alergi bulu
Soal penyakit mandul untuk wanita, ga bakal terjadi kalau kucing tinggal di lingkungan bersih, di kasih makanan yang sehat..
(tentunya daging2an karena mereka karnivora, atau makanan kucing yg di toko2 juga bisa)

Sekarang, apakah pantas kucing di bunuh karena mencuri ikan?
Kalau itu kucing piara’an agan, agan wajib mendidik kucing dengan cara yang baik.
Kalo di kasi makanan yang cukup, di ajarin makanan mana yang ga boleh di sentuh,
Di sayang, di perhatiin,pasti kucing ga bakal ngelanggar aturan dari agan..
Ketidak tanggung jawaban kita sama piara’an sendiri justru yang berakibat buruk
Terus gimana sama binatang lain?
Semut, nyamuk, cicak, kecoa, tikus, dan semua binatang2 lain yang tidak kita pelihara?
Apa boleh kita bunuh?
Kalo kata ane sih sebaiknya JANGAN.. Membunuh binatang sendiri juga ada ketentuannya

Alasan ane:

Binatang baru boleh di bunuh untuk 2 alasan:
1. Di makan, di manfa’atkan untuk kesejahtera’an manusia.
2. Gangguan yang membahayakan jiwa.

poin 2 yang ane tekanin,
- Misal ada hama menyerang tanaman padi, bisa di bunuh dengan pestisida atau naro predator alaminya.
- Misalnya ada buaya segede rumah menyatronin rumah warga, makan sapi sekali hap, makan bayi kaya ngemil, nah itu boleh di ko'it in
- Ular masuk rumah??
Tunggu dulu! kasih peringatan buat pergi (sampai 3 hari di peringatin, nah kalo udah 3 hari dia masih betah di rumah, mending di jadi’in dompet aja gan
- nyamuk aides agepty, semprot gan.. crooott..

Jadi selama ada cara lain buat mengusir binatang2 yang jadi pengganggu,menurut ane akan lebih bijak untuk di lakukan daripada langsung membunuh binatang itu.
Kalo kita ngejaga kebersihan lingkungan.. tikus, nyamuk sama kecoa juga ga bakalan betah (inget2 lagunya enno lerian )

Tambahan :
Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam telah melihat wanita yang mengikat kucing ini berada di Neraka manakala beliau melihat Surga dan Neraka pada sholat gerhana.
Dalam Shohih Bukhori dari Asma binti Abu Bakar bahwa Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, yang artinya:
 “Lalu Neraka mendekat kepadaku sehingga aku berkata :
 ‘Ya Robbi…
“Aku bersama mereka?
’ Aku melihat seorang wanita…
 Aku menyangka wanita itu di serang oleh se’ekor kucing.
 Aku bertanya; “Bagaimana ceritanya?’
 Mereka berkata :
 ‘Dia menahannya sampai mati kelaparan…
 Dia tidak memberinya makan dan tidak pula membiarkannya mencari makan.”
Nafi’ berkata;“Menurutku dia berkata;
“Mencari makan dari serangga bumi.”

Muslim meriwayatkan dari Jabir hadits Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam yang melihat seorang wanita yang mengikat kucing berada di Neraka.
Di dalamnya terdapat keterangan bahwa wanita itu berasal dari Bani Isroil.
Dalam riwayat lain di sebutkan bahwa wanita itu berasal dari Himyar.

TAKHRIJ HADITS;
Hadits tentang kucing dalam Shohih Bukhori dalam Kitab Bad’il Kholqi, bab”Jika lalat jatuh ke dalam bejana salah seorang dari kalian” (VI/356), no. 3318.
Dan dalam Kitab Ahaditsil Anbiya’, no. 3482.
Dan dalam Kitabul Musaqah, bab ke utama’an memberi minum, 5/41, no. 2365.

Hadits ini di riwayatkan oleh Muslim dalam Shohih-nya dari Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar dalam Kitabus Salam, bab ”Di haramkannya membunuh kucing” (4/1760, no. 2242-2243).

Hadits tentang Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam melihat seorang wanita yang mengikat kucing di riwayatkan oleh Bukhori dalam Shohih-nya dalam Kitabul Adzan dan Asma’ binti Abu Bakar (2/231, no. 745) dan Kitabul Musaqoh Abdullah, ke utama’an memberi minum air (5/41) no. 2364.

Adapun riwayat Muslim tentang Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam melihat wanita yang menyiksa kucing terdapat dalam Kitabul Kusuf, bab apa yang di perlihatkan kepada Rosulullooh dalam sholat Kusuf, 2/622, no. 904.

PENJELASAN HADITS;
Ini adalah kisah wanita Himyariyah Israiliyah yang mengurung seekor kucing, tetapi dia tidak memberinya makan dan minum hingga kucing itu mati karena kelaparan dan kehausan.
Ini menunjukkan kerasnya tabi’at wanita itu, betapa buruk akhlaqnya, serta tiadanya belas kasih di hatinya.
Dia sengaja menyakiti,jika di hatinya terdapat belas kasih, niscaya dia melepaskan kucing itu.
Dan sepertinya dia mengurungnya sepanjang siang dan malam,ia merasakan haus dan lapar dengan suara yang memelas meminta bantuan dan pertolongan.
Suara dengan ciri tersendiri yang di kenal oleh orang-orang yang mengenal suara.
Akan tetapi, hati wanita ini telah membatu dan tidak terketuk oleh suara pilu kucing itu.
Dia tidak menghiraukan harapan dan impiannya,suara itu melemah lalu seterusnya menghilang.
Kucing itu mati,ia mengadu kepada Tuhannya tentang kezholiman manusia yang hatinya keras dan membatu.

Jika wanita ini ingin agar kucing ini tetap di rumahnya, dia mungkin saja memberinya makan dan minum yang bisa menjaga hidupnya.
Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam telah menyampaikan kepada kita bahwa kita meraih pahala dengan berbuat baik kepada binatang.
Jika dia enggan memberinya makan yang menjaganya dari hidup, maka dia harus melepasnya dan membiarkannya bebas di bumi Allooh yang luas,ia pasti mendapatkan makanan yang bisa menjaga hidupnya.
Lebih-lebih, Allooh telah menyediakan rizqi bagi kucing tersebut dari sisa-sisa makanan orang, begitu pula serangga-serangga yang di tangkapnya.

Perbuatan ini telah mencelakakan wanita tersebut, sehingga dia masuk Neraka. Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam melihat kucing itu memburu wanita yang menahannya di Neraka.
Bekas-bekas cakaran tergores di wajah dan tubuhnya.
Beliau melihat itu manakala Surga dan Neraka di perlihatkan kepadanya pada sa’at sholat gerhana.

PELAJARAN-PELAJARAN DAN FAEDAH-FAEDAH HADITS

1.Besarnya dosa orang-orang yang menyiksa binatang dan menyakitinya dengan memukul dan membunuh. Wanita ini masuk Neraka karena dia menjadi sebab kematian se’ekor kucing.
2.Boleh menahan binatang seperti kucing, burung, dan sebagainya, jika di beri makan dan minum.
Jika tidak mampu atau tidak mau, maka hendaknya melepaskannya dan membiarkannya pergi di bumi Allooh yang luas untuk mencari rizqinya sendiri.
3.Di Akhirat, manusia di adzab sesuai dengan perbuatannya di dunia.
Wanita ini di serang oleh se’ekor kucing di Neraka dengan mencakari tubuhnya.

 -----------------------------------------------------------------------------------------

Toxoplasmosis, Siapa Takuut….?!! 
Kalau ada yang paling trauma dengan Toxoplasmosis tentulah dia dari kalangan ibu atau para wanita.
Betapa tidak, konon Toxoplasma adalah penyebab kemandulan wanita atau hidrocephalus pada bayi yang di lahirkannya.
Toxoplasma juga erat di hubunga-hubungkan dengan “si meong” yang biasa berkeliaran di sekitar rumah kita.
Maka tak heran jika akibatnya si pus lucu yang tak berdosa itu menjadi “kambing hitam” bahkan lebih parah, menjadi “monster” yang di benci dan di takuti oleh sebagian orang, terutama ibu-ibu atau para wanita tadi.
Sebenarnya apa sih Toxoplasmosis itu?
Dan benarkah tuduhan yang di tujukan pada kucing sebagai penyebab timbulnya Toxoplasmosis pada manusia?
Tulisan ini mencoba menjawab keresahan yang di timbulkan akibat kurangnya pengetahuan kita tentang seluk beluk Toxoplasmosis dan cara penularannya.

Penyakit Toxoplasmosis berasal dari infeksi parasit Toxoplasma gondii, perlu di garis bawahi “parasit” bukan virus seperti yang sering salah kaprah di tudingkan oleh orang-orang yang “emoh” dengan kucing.
Parasit Toxoplasma ini berukuran sangat kecil dan hanya bisa di lihat dengan bantuan mikroskop elektron.
Toxo artinya lengkung dan plasma artinya bentuk karena memang parasit ini berbentuk seperti bulan sabit jika di lihat dengan mikroskop.
Sedangkan gondii di ambil dari nama hewan sejenis tikus yang di ketahui pertama kali mengandung organisme ini yaitu pada tahun 1908 di Tunisia, sedangkan pada manusia baru di temukan pada tahun 1923 di Cekoslowakia.

Bagaimana penularannya pada manusia?

Pemahaman yang sering berkembang di masyarakat awam adalah bahwa Toxoplasma adalah virus yang terdapat pada bulu atau kotoran kucing dan dapat menimbulkan kemandulan wanita atau cacat (hydrocephalus) pada bayi yang di lahirkannya.
Pemahaman ini harus segera di luruskan,bahwa Toxoplasma bukanlah virus telah di jelaskan di atas.
 Adapun penularannya pada manusia melalui empat cara yaitu:
Pertama, secara tidak sengaja memakan makanan yang tercemari parasit ini.
Misalnya kita makan sayuran yang tidak di cuci bersih dan ternyata parasit toxo telah mencemarinya.
 Ke dua, memakan daging sapi, kambing, babi, ayam, atau anjing yang mengandung parasit toxo yang tidak di masak dengan sempurna (matang).
 Ke tiga, infeksi melalui placenta bayi dalam kandungan. Seorang ibu hamil yang terinfeksi Toxoplasma bisa menularkan parasit ini pada janin yang di kandungnya, penularan ini di sebut penularan secara congenital.
 Ke empat adalah melalui transfusi darah, transplantasi organ dari seorang donor yang kebetulan menderita toxoplasmosis. Itu saja!

Satu hal yang juga perlu di cermati adalah bahwa penyakit ini tidak mengenal gender, artinya ia tidak saja menginfeksi wanita tapi kaum pria pun tidak sedikit yang terinfeksi.
Penyakit ini pada umumnya tergolong penyakit yang asimptomatis, maksudnya tidak menampakkan tanda-tanda klinis pada korban yang terinfeksi.
Penderita toxoplasmosis juga tidak selalu menyebabkan kemandulan atau keguguran si jabang bayi, tapi bisa juga menyebabkan radang paru-paru, hydrocephalus, gangguan penglihatan sampai kebuta’an.
Tapi sering pula tidak menimbulkan gangguan apa-apa.
Biasanya Toxoplasmosis akan menampakkan gejala klinis jika ada interkurensi infeksi misalnya dengan virus atau protozoa lain atau pada kondisi stress dan immunosupresi (penurunan daya tahan tubuh, seperti pada penderita kanker dan AIDS).

Lantas, hubungannya dengan kucing?

Kucing dan juga hewan-hewan lain dari famili Fellidae seperti cheetah, leopard dan lain-lain merupakan induk semang defenitif dari Toxoplasma gondii, penyebab toxoplasmosis.
Jadi se’andainya di dunia ini tidak ada kucing dan hewan sebangsanya itu maka parasit toxo pun tak dapat menyempurnakan siklus hidupnya.
Tapi lantas bukan berarti kita harus “menghabisi” hewan yang di sayang Nabi ini.
Tidak semua kucing harus di tuduh sebagai penyebab toxoplasmosis, sangat kasihan jika ternyata mereka harus di telantarkan.
Pun sesungguhnya tak hanya kucing yang bisa terinfeksi parasit Toxoplasma, karena pada hakekatnya semua hewan berdarah panas termasuk burung dan mamalia bisa terinfeksi parasit ini, yaitu sebagai induk semang perantaranya (Intermediate host).
Hanya saja hewan-hewan intermediated host ini tidak bisa menulari manusia selama kita tidak mengkonsumsinya.
Beda dengan kucing,karena pada usus halus kucinglah Toxoplasma menyelesaikan keseluruhan siklus hidupnya, dan akan di keluarkan bersama’an dengan feces/kotorannya.
Mungkin karena alasan inilah maka kucing menjadi “sangat berdosa” bagi sebagian kita sementara sapi, kambing, ayam, anjing dan hewan lainnya tidak, meski sama-sama punya “bibit” Toxoplasma di tubuhnya.
Ini tidak adil, bukan?
Lantas, perlakuan “adil” bagaimana yang seharusnya kita tempuh agar kucing tak lagi tertuduh dan kita juga terhindar dari bahaya?

Berikut adalah tipsnya:

1. Sediakan pasir/tempat kotoran untuk kucing dan sebaiknya di bersihkan setiap hari.
2. Cegahlah kucing agar tidak berburu tikus, burung, lalat dan kecoa.
3. Jangan memberi makan hewan pelihara’an dengan daging, jeroan, tulang dan susu mentah, tapi masaklah terlebih dahulu.
4. Setelah mencuci daging mentah sebaiknya cuci tangan dengan sabun agar tak ada parasit yang tertinggal di tangan.
5. Cucilah tangan dengan sabun setiap kali hendak makan.
6. Hindari memakan daging mentah/setengah matang.
Makanlah daging yang benar-benar telah di masak sampai matang.
7. Cuci bersih sayur-mayur dan buah-buahan yang hendak di konsumsi mentah sebelum di makan (di lalap).
8. Untuk ibu-ibu hamil, sebaiknya tidak membersihkan tempat kotoran kucing ataupun mencuci daging/jeroan selama masa kehamilan.
 Mintalah bantuan orang lain untuk mengerjakannya.
9. Untuk ibu-ibu yang berencana untuk hamil sebaiknya melakukan pemeriksa’an darah untuk mengetahui ada tidaknya infeksi Toxoplasma.
10. Jika anda memelihara kucing, latihlah dari kecil kucing tersebut dengan membiasakannya buang kotoran tidak sembarangan yaitu di kamar mandi sehingga mudah di bersihkan.

Terakhir, sesungguhnya bukan sebab seseorang memelihara kucing atau tidak, juga bukan karena seseorang “akrab” dengan kucing atau tidak yang membuka peluang terkena penyakit toxoplasmosis ini, melainkan bagaimana cara orang tersebut menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
Karena seorang yang teramat “anti” dengan kucing pun bisa saja terinfeksi Toxoplasma jika tidak peduli dengan kebersihan.
 Misalnya malas mencuci tangan saat hendak makan atau gemar memakan daging mentah / setengah matang.
Dan sebaliknya, seorang yang hidup dengan banyak kucing di sekelilingnya bisa tetap aman dari toxoplasmosis selama dia peduli dan menjaga kebersihan.
Mudah-mudahan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar rumah kita terhindar dari ancaman Toxoplasma yang selama ini menakutkan, hingga kitapun dapat berkata dengan tenang:
“Toxoplasmosis, siapa takuuut…!!!”.

Walloohu A'lam.

     _______/|\______


       ¨¨¨¨¨¨¨˜°°˜¨¨¨¨¨¨

    SALAAM SILIWANGI