20.Kisah Nabi Ilyasa’ As.
A. PENDAHULUAN;
Al-Yasa (Arab:
الیسع , Al Kitab: Elisa, Eliseus) (sekitar
885-795 M) adalah seorang Nabi yang tertera dalam Qur’an dan juga di anggap Nabi
oleh Umat Yahudi dan Kristen,ia di angkat menjadi Nabi pada tahun 830 SM dan di
tugaskan berda’wah kepada Bani Isro’il dan orang-orang Amoria di Panyas, Syam.
Namanya di sebutkan sebanyak 2 kali di dalam Al-Quran dan Ia wafat
di Palestina.
Ilyasa‘
adalah anak dari Safet dan penerus Nabi Ilyas.
Al-Yasa’ adalah Nabi selanjutnya untuk bangsa Israel.
Dia menghadapi sikap penyangkalan Raja dan Ratu Israel terhadap Agama
sepeninggal Ilyas.
Al-Yasa’ menunjukkan banyak mu’jizat untuk menunjukkan Kekuasa’an Allooh, tapi mereka malah menyebutnya tukang sihir,
sama seperti ketika mereka menyebut Nabi Ilyas sebelumnya, mereka terus
membangkang sepanjang hidup Al-Yasa’.
Setelah beberapa lama, bangsa Israel di taklukkan oleh Bangsa
Assyria.
Bangsa Assyria menghancurkan Kuil Gunung dan menyebabkan kerusakan
parah di Israel.
B.KISAH NABI ILYASA’;
Ia putra dari paman Nabi Ilyas.
Melaksanakan da’wah setelah Nabi Ilyas wafat, karenanya dalam berda’wah
ia berpegang pada syari’at dan metode Nabi Ilyas.
Al Qur’an tidak menguraikan tentang Nabi Ilyasa,hanya di jelaskan.
“Dan ingatlah akan Ismail,
Ilyasa, Dzulkifli.
“Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.“
(Q.S. Shood : 48)
Nabi ini termasuk hamba Allooh yang terbaik, konon Nabi inilah yang
di sebut dalam kitab Taurat di antara mu’jizatnya adalah menghidupkan kembali orang
yang telah mati.
Ilyasa adalah
Rosul dari kalangan Bani Israel dari garis keturunan yang sama dengan Musa,
Harun serta Ilyas.
Nama Ilyasa di sebut dalam kisah Ilyas, sa’at Rosul itu di kejar-kejar
kaumnya dan bersembunyi di rumah Ilyasa.
Maka besar kemungkinan Ilyasa juga tinggal di seputar lembah
sungai Yordania.
Ketika Ilyas bersembunyi di rumahnya, Ilyasa masih seorang belia,sa’at
itu ia tengah menderita sakit,Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya, setelah sembuh, Ilyasa pun menjadi sahabat Ilyas yang selalu mendampingi
untuk menyeru ke jalan kebaikan.
Ilyasa melanjutkan tugas tersebut begitu Ilyas meninggal.
Ilyasa kemudian mendapati bahwa Manusia ternyata begitu mudah
kembali ke jalan sesat,itu terjadi tak lama setelah Ilyas wafat .
Padahal masyarakat lembah sungai Yordania itu sempat mengikuti
seruan Ilyas agar meninggalkan pemuja’annya pada berhala.
Pada kalangan itulah Ilyasa tak lelah menyeru ke jalan kebaikan.
Di kisahkan bahwa mereka tetap tak mau mendengar seruan Ilyasa,
dan mereka kembali menanggung bencana kekeringan yang luar biasa.
Walloohu A’lam.
_______/|\______
¨¨¨¨¨¨¨˜°♥°˜¨¨¨¨¨¨
SALAAM
SILIWANGI