Minggu, 22 September 2019

Arti Keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah Menurut Islaam




Arti Keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah Menurut Islaam
 “Dan di antara tanda-tanda kekuasa’an-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan di jadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
 (QS : Ar-Ruum:21)

Dalam ayat di atas, Allooh menyampaikan bahwa Manusia di ciptakan berpasangan antara istri dan suaminya untuk mendapatkan ketenangan, ketentraman, dan kasih sayang.
Hal tersebut merupakan tanda kuasa Allooh dan nikmat yang di berikan bagi mereka yang bisa mengambil pelajarannya.
Keluarga yang Sakinah, Mawaddah, Warohmah adalah istilah sekaligus Do’a yang sering kali di panjatkan dan di harapkan oleh para Muslim yang telah menikah dan membina keluarga. Keluarga Sakinah, Mawaddah, dan Rohmah tentunya bukan hanya sekedar semboyan belaka dalam ajaran Islaam.
Hal ini menjadi tujuan dari pernikahan sekaligus nikmat yang Allooh berikan bagi mereka yang mampu membina keluarganya.
Seperti apakah keluarga Sakinah, Mawaddah, dan Warohmah?
Dan apa karaktersitiknya keluarga tersebut menjadi keluarga yang pernuh cinta, berkah dan Rahmat-Nya?

Makna Keluarga yang Sakinah;
Sakinah berasal dari bahasa arab yang artinya adalah ke tenangan, ke tentraman, aman atau damai.
Lawan kata dari ke tentraman atau ke tenangan adalah ke guncangan, ke resahan, ke hancuran.
Sebagaimana arti kata tersebut, keluarga Sakinah berarti ke luarga yang di dalamnya mengandung ke tenangan, ke tentraman, ke amanan, dan ke damaian antar anggota keluarganya.
Keluarga yang sakinah berlawanan dengan keluarga yang penuh keresahan, kecurigaan, dan kehancuran.
Kita bisa melihat keluarga yang tidak sakinah contohnya adalah keluarga yang di dalamnya penuh perkelahian, kecuriga’an antar pasangan, bahkan berpotensi terhadap adanya konflik yang berujung perceraian.
Ketidak percaya’an adalah salah satu aspek yang membuat gagal keluarga Sakinah terwujud.
Misalnya saja pasangan saling mencurigai, adanya pihak atau orang yang mengguncang rumah tangga atau perlawanan istri terhadap suami. 
Hukum melawan suami menurut Islaam tentunya menjadi hal yang harus di ketahui pula oleh istri untuk menjaga Sakinah dalam keluarga.
Dengan adanya ke tenangan, ke tentraman, rasa aman, ke damaian maka keguncangan di dalam keluarga tidak akan terjadi.
Masing-masing anggota keluarga dapat memikirkan pemecahan masalah secara jernih dan menyentuh intinya,tanpa ketenangan maka sulit masing-masing bisa berpikir dengan jernih, dan mau bermusyawarah, yang ada justru perdebatan, dan perkelahian yang tidak mampu menyelesaikan masalah. 
Konflik dalam keluarga akan mudah terjadi tanpa adanya Sakinah dalam keluarga.

Makna Keluarga yang Mawaddah;
Mawaddah berasal pula dari bahasa Arab yang artinya adalah perasa’an kasih sayang, cinta yang membara, dan menggebu.
Mawaddah ini khususnya di gunakan untuk istilah perasa’an cinta yang menggebu pada pasangannya.
Dalam islaam, Mawaddah ini adalah fitrah yang pasti di miliki oleh Manusia.
Muncul perasa’an cinta yang menggebu ini karena hal-hal yang sebabnya bisa dari aspek kecantikan atau ketampanan pasangannya, moralitas, kedudukan dan hal-hal lain yang melekat pada pasangannya atau Manusia cipta’an Allooh. 
Kriteria calon istri menurut islam dan kriteria calon suami menurut Islaam bisa menjadi aspek yang perlu di pertimbangkan untuk memunculkan cinta pada pasangan nantinya.
Adanya perasa’an Mawaddah pastinya mampu membuat rumah tangga penuh cinta dan sayang.
Tanpa adanya cinta tentunya keluarga menjadi hambar.
Adanya cinta membuat pasangan suami istri serta anak-anak mau berkorban, mau memberikan sesuatu yang lebih untuk keluarganya.
Perasa’an cinta mampu memberikan perasa’an saling memiliki dan saling menjaga.
Keluarga yang ada perasa’an Mawaddah tentunya memunculkan nafsu yang positif (nafsu yang halal dalam aspek pernikahan).
Kita bisa melihat, keluarga yang tidak ada Mawaddah tentunya tidak akan saling memberikan dukungan, hambar, yang membuat rumah tangga pun seperti sepi. 
Perselingkuhan dalam rumah tangga bisa saja terjadi jika Mawaddah tidak ada dalam keluarga.
Masing-masing pasangan akan mencari cinta lain dari orang lain.
Keluarga yang penuh Mawaddah bukan terbentuk hanya karena jalan yang instan saja.
Perasa’an cinta dalam keluarga tumbuh dan berkembang karena proses di pupuknya lewat cinta suami istri serta anak-anak.
Ke indahan keluarga Mawaddah tentunya sangat di dambakan bagi setiap Manusia, karena hal tersebut fitrah dari setiap makhluk.
Makna Keluarga yang Rahmah;
Kata Rahmah berasal dari bahasa arab yang artinya adalah ampunan, Rahmat, rezeki, dan karunia.
Rahmah terbesar tentu berasal dari Allooh SWT yang di berikan pada keluarga yang terjaga rasa cinta, kasih sayang, dan juga kepercaya’an.
Keluarga yang Rahmah tidak mungkin muncul hanya sekejap melainkan muncul karena proses adanya saling membutuhkan, saling menutupi kekurangan, saling memahami, dan memberikan pengertian.
Rahmah atau karunia dan rezeki dalam keluarga adalah karena proses dan kesabaran suami istri dalam membina rumah tangganya, serta melewati pengorbanan juga kekuatan jiwa.
Dengan prosesnya yang penuh kesabaran, karunia itu pun juga akan di berikan oleh Allooh sebagai bentuk cinta tertinggi dalam keluarga.
Rahmah tidak terwujud jika suami dan istri saling mendurhakai. Untuk itu perlu memahami pula mengenai ciri-ciri suami durhaka terhadap istri dan ciri-ciri istri durhaka terhadap suami.

Karakteristik Keluarga  Sakinah, Mawaddah dan Warohmah;
Setelah mengetahui makna keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Rahmah, pada intinya masing-masing dalam rumah tangga mampu mengetahui cara menjaga keharmonisan dalam rumah tangga menurut islam, sehingga tidak terjadi kekacuan. Berikut merupakan ciri-ciri atau karakterstik yang bisa menggambarkan seperti apakah keluarga tersebut.
1.   Terdapat cinta, kasih sayang, dan rasa saling memiliki yang terjaga satu sama lain
2.   Terdapat ketenangan dan ketentraman yang terjaga, bukan konflik atau mengarah pada perceraian
3.   Ke ikhlashan dan ketulusan peran yang di berikan masing-masing anggota keluarga, baik peran dari suami sebagai kepala rumah tangga, istri sebagai ibu juga megelola amanah suami, serta anak anak yang menjadi amanah dari Allooh untuk di berikan pendidikan yang baik .
4.   Kecinta’an yang mengarahkan kepada cinta Illahiah dan Nilai Agama, bukan hanya kecinta’an terhadap makhluk atau Hawa Nafsu semata
5.   Jauh dari ketidak percaya’an, kecuriga’an, dan perasa’an was-was antar pasangan
6.   Mampu menjaga satu sama lain dalam aspek ke Iimaanan dan ibadah, bukan saling menjerumuskan atau saling menghancurkan satu sama lain
7.   Mampu menjaga pergaulan dalam Islaam, tidak melakukan penyelewengan apalagi pengkhianatan sesama pasangan
8.   Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang harus di penuhi dalam keluarga mulai dari rezeki, kebutuhan dorongan sexual, dan rasa memiliki satu sama lain
9.   Mendukung karir, profesi satu sama lain yang diwujudkan untuk sama-sama membangun keluarga dan membangun Ummat sebagai amanah dari Allooh SWT.

Tujuan dan Manfa’at Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warohmah;
Keluarga adalah unit terkecil dalam sebuah masyarakat.
Keluarga bukan hanya sekedar hubungan formal antara suami, istri, dan anak-anak namun juga memiliki fungsi dan tugas tersendiri dalam masyarakat.
Allooh tidak pernah memberikan sebuah aturan dan menciptakan sesuatu tanpa ada alasan dan manfa’at yang akan di peroleh.
Semua aturan yang di berikan Allooh senantiasa di kembalikan kepada misi dan pencipta’an Manusia di muka bumi ini.
Keluarga yang Sakinah, Mawaddah, dan Rohmah adalah perintah Allooh yang juga di berikan kepada keluarga untuk di wujudkan bersama,dengan adanya keluarga yang Sakinah, Mawaddah, Warohmah hal ini akan mampu membantu misi dan tujuan dalam keluarga yang Islaami bisa terwujud.
1.   Menunjang Misi Ke Kholifahan Manusia di Muka Bumi;
”Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku” .
(QS Adzariyat : 54)
Manusia di ciptakan oleh Allooh di muka bumi semata-mata untuk beribadah kepada Allooh,dengan adanya keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Rahmah maka tujuan beribadah kepada Allooh sebagai satu-satunya Illah mampu di bentuk, di kondisikan, dan saling di dukung dari keluarga.
Keluarga Sakinah Mawaddah dan Rahmah anggotanya, baik suami, istri, dan anak-anak akan saling mengarahkan untuk menjalankan misi ibadah kepada Allooh.
Keluarga Sakinah Mawaddah Rahmah bukan hanya cinta Manusia belaka, namun lebih jauh cinta kepada ke illahiahan.
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang kholifah di muka bumi. . . . ”
 (QS Al-Baqoroh : 30)
Allooh pun menciptakan Manusia untuk menjadi kholifah fil ardi.
Kholifah fil ardi artinya adalah Manusia melaksanakan pembangunan dan memberikan manfa’at sebanyak-banyaknya untuk kemakmuran di muka bumi lewat jalan apapun.
Bisa menjadi ibu rumah tangga, profesi, memberdayakan Ummat, dsb.
Dengan adanya keluarga Sakinah yang penuh cinta dan Rahmah, maka misi ke kholifahan ini bisa di lakukan dengan penuh semangat, dukungan dan juga saling membantu untuk menutupi kekurangan.
Adanya profesi atau karir dari masing-masing suami, istri justru bukan malah menjauh dan saling tidak bertatap wajah.
Adanya hal tersebut justru membuat mereka saling mendukung agar masing-masing juga banyak berkarya untuk Agama dan bangsa, karena keluarga bagian dari pembangunan Ummat.
2.               Menjadi Ladang Ibadah dan Beramal Sholeh
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah Manusia dan batu.”
 (QS : At Tahrim: 6)
Allooh memerintahkan kepada Manusia untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka.
Artinya, untuk menjauhi api neraka, Manusia di perintahkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan yang sholeh.
Hal ini belum tentu mudah jika di jalankan sendirian,untuk itu, adanya keluarga yang baik dan sesuai harapan Allooh tentunya keluarga pun bisa menjadi ladang ibadah dan amal sholeh karena banyak yang bisa di lakukan dalam sebuah keluarga.
Seorang ayah yang bekerja mencari nafkah halal demi menghidupi keluarga dan anak anaknya tentu menjadi pahala dan amal ibadah sendiri dalam keluarga.
Begitupun seorang ibu yang mengurus rumah tangga atau membantu suami untuk menghidupi keluarga adalah ladang ibadah dan amal sholeh tersendiri. 
Kewajiban istri terhadap suami dalam Islaam bisa menjadi ladang ibadah tersendiri,begitu_pun Kewajiban suami terhadap istri adalah pahala tersendiri bagi suami dalam keluarga. 
Mendidik anak dalam Islaam juga merupakan bagian dari
Ladang ibadah dan amal sholeh hanya akan bisa di lakukan secara kondusif oleh keluarga yang terjaga rasa cinta, sayang, dan penuh dengan ketulusan dalam menjalankannya,untuk itu di perlukan keluarga dalam Sakinah, Mawaddah, Warohmah yang bisa menjalankan ibadah dan amal sholeh dengan semaksimalnya.
3.               Tempat menuai cinta, kasih, sayang dan memenuhi kebutuhan;
“Allooh menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik.
“Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allooh ?” 
(QS An-Nahl : 72)
Allooh memberikan rezeqi yang baik-baik salah satunya memberikan nikmat keluarga dan keturunan.
Hal tersebut tentunya hal yang mahal dalam sebuah ikatan keluarga,karena tidak semuanya dapat menikmati hal tersebut. Padahal, keluarga dan perasa’an kenyamanan cinta adalah fitrah yang menjadi kebutuhan setiap Manusia. 
Wanita shalehah idaman pria sholeh adalah salah satu bentuk kebahagia’an tersendiri dalam keluarga.
Dengan adanya keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah, tentunya kebutuhan-kebutuhan yang di perlukan Manusia bisa di penuhi dalam keluarga.
Kebutuhan tersebut mulai dari rasa aman, tentram, rezeqi berupa harta, cinta, sexual dari pasangan, kehormatan, dan tentunya bentuk-bentuk ibadah yang bisa di lakukan dalam amal sholeh berkeluarga.
Istri adalah amanah dari suami begitupun sebaliknya. 
Membangun rumah tangga dalam Islaam buka hanya amanah suami dan istri, namun lebih jauh dari itu adalah amanah dari Allooh karena pernikahan dalam Islaam di bentuk atas dasar nama Allooh.
Keluarga dan Rumah tangga bukanlah tanpa ada kegoncangan dan ujian, namun atas dasar dan nilai-nilai Agama semua itu mampu di selesaikan hingga redamnya kegoncangan.
Keluarga Sakinah, Mawaddah dan Warohmah bukan hanya tujuan, melainkan proses untuk menggapai kebahagia’an lebih dari dunia, yaitu kebahagia’an di akhirat.
Semoga saja Kita semua di jadikan oleh Allooh Ta’ala keluarga yang mendapatkan Keluarga Sakinah,Mawaddah,Warohmah.

Aamiin…….
Ya Robbal Alamiin…