Minggu, 15 September 2019

2.Kisah Nabi Idris As




2.Kisah Nabi Idris As.
Nabi Idris Alaihissalam adalah seorang Nabi yang di utus oleh Allooh kepada kaumnya,menurut Sami Abdullah Al-Maghlut s, Idris di utus kepada kaum dari Nabi Syit s AS. atau ket urunan Qobil, putra Nabi Adam AS, di wilayah Irak kuno.
Dalam buku Nabi-Nabi dalam Al-Qur’an karya Afif Abdul Fatah yang mengutip sejumlah keterangan Ulama’ menyebutkan, Idris di lahirkan di Munaf (Memphis), Mesir, kemudian berda’wah menyiarkan Agama Allooh hingga wilayah Irak kuno.
Sebagian berpendapat Idris di lahirkan dan di besarkan di Babilonia.
Al-Maghlut s menyebutkan, Idris hidup sekitar tahun 4533-4188 SM. 
Usianya di perkirakan sekitar 345 tahun, ada pula yang menyebutkan usianya 308 tahun.
Hal ini juga di sebutkan oleh Ibn Katsir dalam Qishosh al-Anbiya’ yang mengutip keterangan dari Ibn Ishaq.
Nabi Idris AS di akui oleh banyak Ulama’ dan ahli taf sir, adalah seorang Nabi yang memiliki banyak ke istimewa'an, di antaranya kemampuannya dalam menulis, menggambar, menjahit ,menguasai ilmu perbintangan (astronomi).
Dalam kitab Tarikh al-Hukama di sebutkan bahwa Idris bernama Hurmus Al-Haramisah.
Namanya berasald ari bahasa Yunani, Armia, kemudian di istilahkan menjadi bahasa arab Hurmus.
Di namakan Hurmus karena ia ahli dalam ilmu perbintangan, dan di namakan Idris karena ia pandai menulis dan suka belajar (daras).
Dalam bahasa Ibrani, namanya adalah Khunukh atau di istilahkan dalam bahasa arab menjadi Akhnukh.
Penjelasan ini terdapat dalam buku Ibn Katsir,Al-Maghluts, Afif Abdul Fatah, Ahmad Bahjat (Sejarah Nabi-Nabi dalam Al-Qur’an) dan lainnya.
Menurut Ibnu Katsir, Nabi Idris merupakan jalur nasab Rosulullooh SAW. 
Nasabnya adalah Idris (Akhnukh) bin Yared bin Mahalail (Mahalaleel) bin Qainan bin Anusy bin Syits bin Adam AS.
Dalam Al_Qur’an namanya di sebut Idris karena Allooh memuliakannya sebagai utusan-Nya yang memiliki kepandaian dalam bidang ilmu pengetahuan dan rajin belajar (daras).
Allooh memberikannya 30 mushaf (shuhuf) sebagai bekal untuk di ajarkan kepada kaumnya.
Pada masanya Manusia sudah berbicara dalam 72 bahasa.
Sa’at ia berda’wah kepada kaumnya, Idris sudah menggambar pembangunan kota_kota sehingga kota yang berhasil di bangunnya berjumlah 188 kota, dan Nabi Idris pula yang membagi wilayah bumi menjadi empat bagian dan menetapkan setiap bagiannya seorang raja.
Nama-nama raja itu adalah Elaus, Zous, Esqlebeos, dan Zous Amon.
Ibn Ishaq menerangkan, Idris adalah Manusia pertama yang menulis dengan pena. 
Rosul SAW bersabda;
“Dahulu, ada seorang Nabi yang menulis dengannya (maksudnya menulis di atas pasir).
“Barang siapa yang sejalan dengan tulisannya, demikian itulah (tulisannya).
Sebagian riwayat menyebutkan, Nabi Idris-lah yang di maksud dalam hadits yang di riwayatkan Imam Muslim dari Mu’awiyah bin Al-Hakam As-Sulami tersebut .
Kepandaian menulis yang di miliki Nabi Idris AS sejalan dengan hadits Nabi SAW yang di riwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad yang menyatakan;
“Makhluk yang pertama kali Allooh ciptakan adalah pena,lalu, Dia berkata kepada pena tersebut;
“Tulislah...
Maka pada sa’at itu, berlakulah segala apa yang di tetapkan hingga akhir qiamat”
 (lihat Musnad Ahmad RA.).

Lebih Maju;
Apa yang di torehkan Nabi Idris dengan julukannya sebagai Manusia pertama yang menulis dengan pena membuktikan bahwa peradaban bangsa lalu jauh lebih modern dan maju di bandingkan penemua pena (pulpen) yang ada sekarang ini.
Sekitar 3500-3000 SM, bangsa Sumeria (Irak) telah di kenal sebagai bangsa paling tua di dunia yang memiliki bukti kemampuan menulis.
Tidak lama kemudian bangsa Mesir juga menunjukkan bukti yang sama pada 3000-2000 SM.
Sekitar 2500-2000 SM bangsa mesir membuat piramida dan bangsa Sumeria (Babilonia) membuat taman gantung yang masih bisa di saksikan hingga sa’at ini.
Sekit ar 3000 SM, bangsa Mesir kuno sudah menggunakan daun papyrus sebagai alat dan tempat untuk menulis dengan cara menyusun
berdampingan lembar demi lembar.
Di zaman modern, ballpoint (pulpen) baru di temukan (di buat ) oleh seorang jurnalis asal Hongaria, Laszlo Biro, sekitar tahun 1938, ia memperhatikan tinta yang di gunakan dalam percetakan surat kabar.
Bersama saudaranya ,George – ahli kimia, dia mengembangkan ujung pena yang baru, berupa sebuah bola.
Sekitar abad ke-6 hingga ke-18 masehi, pena di buat dari batang bulu unggas,seperti angsa, kemudian di sebut dengan quil pen.
Bagian dalam batang ini berupa pipa sempit yang berfungsi sebagai tempat cadangan tinta.
Adapun pensil di gunakan pertama kali ketika penduduk daerah Cumbia Inggris menemukan kegunaan grafit sekitar tahun 1500-an masehi.
Mereka menggunakan grafit tersebut untuk menuliskan atau menandai hewan ternak mereka, karena grafit terlalu lunak untuk menulis, lalu di berikan bahan pelapis yang lebih kuat dan keras.
Penemu atau pencipta pensil modern adalah Mat thew Aaron Solnit .

Sumeria Kuno;
Para ahli sejarah menetapkan Nabi Idris hidup sekitar tahun 4500-4188 SM.
Berbagai peradaban yang telah di tinggalkannya itu kemudian di teruskan oleh generasi berikut nya,para pengikut Nabi Idris dan orang yang tidak percaya kepadanya meneruskan cara-cara yang di lakukan Nabi Idris, seperti menulis, menjahit , mengukur, dan lain sebagainya.
Beberapa tahun yang lalu, ilmuwan modern dan para ahli arkeologi berhasil menemukan sejumlah perabotan dan barang-barang yang di perkirakan berusia 4000 tahun.
Benda tersebut di antaranya sebuah lempengan dari tanah yang berasal dari zaman Sumeria, di atas lempengan itu terdapat tulisan tentang
matematika dalam bentuk tulisan huruf paku.
Selain itu berbagai benda purbakala yang di yaqini merupakan perbendahara’an bangsa Sumeria kuno yang di temukan adalah alat pemberat dari logam,bejana antic yang terbuat dari tanah liat berbentuk kendi, gelas, dan lainnya yang di perkirakan di buat pada tahun 4000 SM.
Demikian juga sebuah lempengan batu yang di atasnya terdapat ukiran atau lukisan yang menggambarkan orang bercocok tanam pada peradaban negara-negara (kecil) di kota Irak kuno bagian selatan dan tengah.
Lihat karya Sami bin Abdullah Al-Maghluts, dalam Atlas Sejarah Nabi dan Rosul.
Pakar Ilmu Perbintangan (Astronomi)
Bangsa Sumeria kuno (4500-1700 SM) di kenal sebagai bangsa yang memiliki peradaban tertinggi dan tertua di dunia.
Berbagai macam bangunan dan kebudayaan lahir dari wilayah ini,salah satunya Taman Gantung (Hanging Garden) di Babilonia.
Nabi Idris AS, selain di kenal sebagai manusia pertama yang menulis dengan pena, juga di kenal sebagai orang yang pertama kali menggunakan bintang sebagai petunjuk arah, waqtu bercocok tanam, memperkirakan kondisi cuaca,dan lain sebagainya,ia juga merupakan Manusia pertama yang mnejahit pakaian.
Menurut sebuah riwayat , bangsa Sumeria telah mempelajari ilmu perbintangan untuk mengetahui masa bercocok tanam yang baik.
Misalnya, rasi bintang Taurus yang di percaya sebagai masa awal musim semi dan cocok untuk menanam, sedangkan rasi bintang Virgo di pergunakan sebagai saat tepat untuk memanen.
Bangsa Sumeria kuno (Irak –sekarang) juga di kenal sebagai bangsa pertama yang membuat pembagian bulan dalam setahun menjadi 12 bulan (zodiak) sekaligus membaginya dalam tabel.
Selama ini banyak yang beranggapan bangsa Yunani sebagai penemu atau bangsa yang membagi jumlah bilangan bulan dalam setahun.
Dalam Al_Qur’an telah di jelaskan tentang pembagian bulan dalam setahun, yaitu sebanyak 12 bulan (surah At -Thaubah[9]: 36).
Dalam dunia modern, ilmu ast ronomi atau perbint angan baru di temukan oleh Nicolas Copernicus (1473-1543 M). ia mengemukakan, bumi berputar pada porosnya, bulan berputar mengelilingi matahari dan bumi, serta planet–planet lain semua beredar mengelilingi matahari.
Salah seorang tokoh muslim yang di kenal sebagai ahli astronomi adalah Abu Raihan Muhammad bin Ahmad al-Biruni (973-1041 M). ia lebih dahulu mengemukakan teori dan ilmu perbintangan sebelum Nicolas Copernicus, yang mengemukakannya 400 tahun kemudian.
Ia menulis sebuah buku tentang teori ilmu perbintangan yang di persembahkan pada Sultan Mas’ud dari Ghazna dengan judul Al-Jamahir fi Ma’rifati al-Jawahir.

Pelajaran Dari Nabi Idris;
Apa jadinya bila Manusia tak pernah menemukan kain untuk pakaian? 
Mungkin,sa’at ini Manusia masih menggunakan daun, kulit binatang, atau lainnya untuk di jadikan penutup badan.
Begitu juga bila tak di temukan mesin jahit ,mungkin hingga kini pakaian atau kain tidak akan pernah rapih dan kuat .
Tahun 1755, Charles Weisent hal, asal Jerman yang tinggal di Inggris,mematenkan jarum untuk sebuah mesin.
Tahun 1790, Thomas Saint mematenkan mesin jahit .
Tahun 1810, Blat hasar Krems menemukan mesin otomatis untuk menjahit topi.
Tahun 1818, John Adam Doge dan John Knowles dari Amerika membuat mesin jahit namun gagal berfungsi untuk menjahitkain.
Tahun 1830, Bartelemy Thimonier menciptakan mesin jahit yang bisa berfungsi dengan baik, yakni menggunakan satu benang dan sebuah jarum kait ,seperti border atau sulam.
Puncaknya mesin jahit di temukan dan berhasil di buat oleh Elias Howe dari Amerika Serikat sekitar tahun 1845.
Banyaknya penemuan ini membuat para penemu saling klaim sebagai penemu pertama.
Mereka pun sibuk mematenkan karyanya,padahal puluhan abad silam, tepatnya sekitar tahun 4500-4188 SM, Nabi Idris AS telah mempelopori
cara menjahit pakaian.
Artinya, Nabi Idris pula yang sebelumnya menggunakan pakaian berjahit hasil karyanya,sebelumnya banyak kaumnya yang menggunakan pakaian dari bulu atau kulit binatang.
Beberapa abad kemudian Nabi Daud AS mengajari Umat Manusia untuk membuat pakaian yang terbuat dari besi sebagai perisai diri.
Ini di lakukan sekitar tahun 1041-971 SM, jauh sebelum para ahli penemu mesin jahit dan jarum itu berdebat tentang hasil temuan mereka.

Tempat Tertinggi;
Dalam Al_Qur’an surah Maryam[19] ayat 57, Allooh berfirman bahwa Nabi Idris AS di tempatkan oleh Allooh ke tempat yang tertinggi.
“Dan Kami tempatkan ia ke tempat (martabat) yang tertinggi.
(QS Maryam[19]: 57).
Para Ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan ayat tersebut mengenai di angkat nya Nabi Idris AS.
Apakah ia di angkat ke surga, meninggal dunia di atas langit ,atau hal itu menunjukan kemulia’an Nabi Idris?
Ibnu Katsir dalam tafsirnya dan juga dalam Qishosh al-Anbiya’ menyatakan,riwayat yang paling kuat mengenai ayat tersebut adalah Nabi Idris AS di angkat ke langit untuk di ambil nyawanya.
Hal ini di perkuat dengan keterangan yang di riwayatkan dari Ka’ab atas Pertanya’an dari Ibn Abbas yang di riwayatkan dari Yunus, dari Abdul A’laa dari Ibn Wahab, dari Jarir bin Hazim, dari Al-A’masy, dari Syamr bin Athiyah, dan dari Hilal bin Yasar.
Namun demikian, ada pula yang berpendapat bahwa Nabi Idris hanya di angkat saja oleh Allooh ke langit .
Hal ini di perkuat dengan keterangan Imam Bukhori yang meriwayatkan pertemuan Rosulullooh SAW dengan Nabi Idris AS di langit ke empat sa’at melaksanakan Isro’ dan Mi’raj.

Walloohu Alam.

     _______/|\______
  ¨¨¨¨¨¨¨˜°°˜¨¨¨¨¨¨
    SALAAM SILIWANGI