Senin, 30 September 2019

Ngopi Bah







Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/fac/1/16/2665.png°˜¨¨¨Ucap
Tekad Lampah Ngopi Anu Baheula

Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/fac/1/16/2665.png°˜¨¨¨Alus
Goreng Peupeulakan Atra Pertela
Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/fac/1/16/2665.png°˜¨¨¨Saha
Nu Migawe Dosa Menang Bala’
Description: https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/fac/1/16/2665.png°˜¨¨¨Kopi
Amis Paitna Karasa Jadi Dala



                          _______/|\______
                       ¨¨¨¨¨¨¨˜°°˜¨¨¨¨¨¨
                        SALAAM SILIWANGI

Minggu, 22 September 2019

BBR Axion

Belajar kasidah anak anak kecil BBR

Perjalanan Puncak Golempang Darmaraja Sumedang Selatan 5

Perjalanan Puncak Golempang Darmaraja Sumedang Selatan 2

Perjalanan Puncak Golempang Darmaraja Sumedang Selatan 1

Perjalanan DP Puncak Golempang Darmaraja

Naik_Naik Ke Puncak Gunung Golempang Darmaraja Sumedang

Renungan Islaam BBR77 4

Arti Keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah Menurut Islaam




Arti Keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah Menurut Islaam
 “Dan di antara tanda-tanda kekuasa’an-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan di jadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
 (QS : Ar-Ruum:21)

Dalam ayat di atas, Allooh menyampaikan bahwa Manusia di ciptakan berpasangan antara istri dan suaminya untuk mendapatkan ketenangan, ketentraman, dan kasih sayang.
Hal tersebut merupakan tanda kuasa Allooh dan nikmat yang di berikan bagi mereka yang bisa mengambil pelajarannya.
Keluarga yang Sakinah, Mawaddah, Warohmah adalah istilah sekaligus Do’a yang sering kali di panjatkan dan di harapkan oleh para Muslim yang telah menikah dan membina keluarga. Keluarga Sakinah, Mawaddah, dan Rohmah tentunya bukan hanya sekedar semboyan belaka dalam ajaran Islaam.
Hal ini menjadi tujuan dari pernikahan sekaligus nikmat yang Allooh berikan bagi mereka yang mampu membina keluarganya.
Seperti apakah keluarga Sakinah, Mawaddah, dan Warohmah?
Dan apa karaktersitiknya keluarga tersebut menjadi keluarga yang pernuh cinta, berkah dan Rahmat-Nya?

Makna Keluarga yang Sakinah;
Sakinah berasal dari bahasa arab yang artinya adalah ke tenangan, ke tentraman, aman atau damai.
Lawan kata dari ke tentraman atau ke tenangan adalah ke guncangan, ke resahan, ke hancuran.
Sebagaimana arti kata tersebut, keluarga Sakinah berarti ke luarga yang di dalamnya mengandung ke tenangan, ke tentraman, ke amanan, dan ke damaian antar anggota keluarganya.
Keluarga yang sakinah berlawanan dengan keluarga yang penuh keresahan, kecurigaan, dan kehancuran.
Kita bisa melihat keluarga yang tidak sakinah contohnya adalah keluarga yang di dalamnya penuh perkelahian, kecuriga’an antar pasangan, bahkan berpotensi terhadap adanya konflik yang berujung perceraian.
Ketidak percaya’an adalah salah satu aspek yang membuat gagal keluarga Sakinah terwujud.
Misalnya saja pasangan saling mencurigai, adanya pihak atau orang yang mengguncang rumah tangga atau perlawanan istri terhadap suami. 
Hukum melawan suami menurut Islaam tentunya menjadi hal yang harus di ketahui pula oleh istri untuk menjaga Sakinah dalam keluarga.
Dengan adanya ke tenangan, ke tentraman, rasa aman, ke damaian maka keguncangan di dalam keluarga tidak akan terjadi.
Masing-masing anggota keluarga dapat memikirkan pemecahan masalah secara jernih dan menyentuh intinya,tanpa ketenangan maka sulit masing-masing bisa berpikir dengan jernih, dan mau bermusyawarah, yang ada justru perdebatan, dan perkelahian yang tidak mampu menyelesaikan masalah. 
Konflik dalam keluarga akan mudah terjadi tanpa adanya Sakinah dalam keluarga.

Makna Keluarga yang Mawaddah;
Mawaddah berasal pula dari bahasa Arab yang artinya adalah perasa’an kasih sayang, cinta yang membara, dan menggebu.
Mawaddah ini khususnya di gunakan untuk istilah perasa’an cinta yang menggebu pada pasangannya.
Dalam islaam, Mawaddah ini adalah fitrah yang pasti di miliki oleh Manusia.
Muncul perasa’an cinta yang menggebu ini karena hal-hal yang sebabnya bisa dari aspek kecantikan atau ketampanan pasangannya, moralitas, kedudukan dan hal-hal lain yang melekat pada pasangannya atau Manusia cipta’an Allooh. 
Kriteria calon istri menurut islam dan kriteria calon suami menurut Islaam bisa menjadi aspek yang perlu di pertimbangkan untuk memunculkan cinta pada pasangan nantinya.
Adanya perasa’an Mawaddah pastinya mampu membuat rumah tangga penuh cinta dan sayang.
Tanpa adanya cinta tentunya keluarga menjadi hambar.
Adanya cinta membuat pasangan suami istri serta anak-anak mau berkorban, mau memberikan sesuatu yang lebih untuk keluarganya.
Perasa’an cinta mampu memberikan perasa’an saling memiliki dan saling menjaga.
Keluarga yang ada perasa’an Mawaddah tentunya memunculkan nafsu yang positif (nafsu yang halal dalam aspek pernikahan).
Kita bisa melihat, keluarga yang tidak ada Mawaddah tentunya tidak akan saling memberikan dukungan, hambar, yang membuat rumah tangga pun seperti sepi. 
Perselingkuhan dalam rumah tangga bisa saja terjadi jika Mawaddah tidak ada dalam keluarga.
Masing-masing pasangan akan mencari cinta lain dari orang lain.
Keluarga yang penuh Mawaddah bukan terbentuk hanya karena jalan yang instan saja.
Perasa’an cinta dalam keluarga tumbuh dan berkembang karena proses di pupuknya lewat cinta suami istri serta anak-anak.
Ke indahan keluarga Mawaddah tentunya sangat di dambakan bagi setiap Manusia, karena hal tersebut fitrah dari setiap makhluk.
Makna Keluarga yang Rahmah;
Kata Rahmah berasal dari bahasa arab yang artinya adalah ampunan, Rahmat, rezeki, dan karunia.
Rahmah terbesar tentu berasal dari Allooh SWT yang di berikan pada keluarga yang terjaga rasa cinta, kasih sayang, dan juga kepercaya’an.
Keluarga yang Rahmah tidak mungkin muncul hanya sekejap melainkan muncul karena proses adanya saling membutuhkan, saling menutupi kekurangan, saling memahami, dan memberikan pengertian.
Rahmah atau karunia dan rezeki dalam keluarga adalah karena proses dan kesabaran suami istri dalam membina rumah tangganya, serta melewati pengorbanan juga kekuatan jiwa.
Dengan prosesnya yang penuh kesabaran, karunia itu pun juga akan di berikan oleh Allooh sebagai bentuk cinta tertinggi dalam keluarga.
Rahmah tidak terwujud jika suami dan istri saling mendurhakai. Untuk itu perlu memahami pula mengenai ciri-ciri suami durhaka terhadap istri dan ciri-ciri istri durhaka terhadap suami.

Karakteristik Keluarga  Sakinah, Mawaddah dan Warohmah;
Setelah mengetahui makna keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Rahmah, pada intinya masing-masing dalam rumah tangga mampu mengetahui cara menjaga keharmonisan dalam rumah tangga menurut islam, sehingga tidak terjadi kekacuan. Berikut merupakan ciri-ciri atau karakterstik yang bisa menggambarkan seperti apakah keluarga tersebut.
1.   Terdapat cinta, kasih sayang, dan rasa saling memiliki yang terjaga satu sama lain
2.   Terdapat ketenangan dan ketentraman yang terjaga, bukan konflik atau mengarah pada perceraian
3.   Ke ikhlashan dan ketulusan peran yang di berikan masing-masing anggota keluarga, baik peran dari suami sebagai kepala rumah tangga, istri sebagai ibu juga megelola amanah suami, serta anak anak yang menjadi amanah dari Allooh untuk di berikan pendidikan yang baik .
4.   Kecinta’an yang mengarahkan kepada cinta Illahiah dan Nilai Agama, bukan hanya kecinta’an terhadap makhluk atau Hawa Nafsu semata
5.   Jauh dari ketidak percaya’an, kecuriga’an, dan perasa’an was-was antar pasangan
6.   Mampu menjaga satu sama lain dalam aspek ke Iimaanan dan ibadah, bukan saling menjerumuskan atau saling menghancurkan satu sama lain
7.   Mampu menjaga pergaulan dalam Islaam, tidak melakukan penyelewengan apalagi pengkhianatan sesama pasangan
8.   Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang harus di penuhi dalam keluarga mulai dari rezeki, kebutuhan dorongan sexual, dan rasa memiliki satu sama lain
9.   Mendukung karir, profesi satu sama lain yang diwujudkan untuk sama-sama membangun keluarga dan membangun Ummat sebagai amanah dari Allooh SWT.

Tujuan dan Manfa’at Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warohmah;
Keluarga adalah unit terkecil dalam sebuah masyarakat.
Keluarga bukan hanya sekedar hubungan formal antara suami, istri, dan anak-anak namun juga memiliki fungsi dan tugas tersendiri dalam masyarakat.
Allooh tidak pernah memberikan sebuah aturan dan menciptakan sesuatu tanpa ada alasan dan manfa’at yang akan di peroleh.
Semua aturan yang di berikan Allooh senantiasa di kembalikan kepada misi dan pencipta’an Manusia di muka bumi ini.
Keluarga yang Sakinah, Mawaddah, dan Rohmah adalah perintah Allooh yang juga di berikan kepada keluarga untuk di wujudkan bersama,dengan adanya keluarga yang Sakinah, Mawaddah, Warohmah hal ini akan mampu membantu misi dan tujuan dalam keluarga yang Islaami bisa terwujud.
1.   Menunjang Misi Ke Kholifahan Manusia di Muka Bumi;
”Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku” .
(QS Adzariyat : 54)
Manusia di ciptakan oleh Allooh di muka bumi semata-mata untuk beribadah kepada Allooh,dengan adanya keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Rahmah maka tujuan beribadah kepada Allooh sebagai satu-satunya Illah mampu di bentuk, di kondisikan, dan saling di dukung dari keluarga.
Keluarga Sakinah Mawaddah dan Rahmah anggotanya, baik suami, istri, dan anak-anak akan saling mengarahkan untuk menjalankan misi ibadah kepada Allooh.
Keluarga Sakinah Mawaddah Rahmah bukan hanya cinta Manusia belaka, namun lebih jauh cinta kepada ke illahiahan.
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang kholifah di muka bumi. . . . ”
 (QS Al-Baqoroh : 30)
Allooh pun menciptakan Manusia untuk menjadi kholifah fil ardi.
Kholifah fil ardi artinya adalah Manusia melaksanakan pembangunan dan memberikan manfa’at sebanyak-banyaknya untuk kemakmuran di muka bumi lewat jalan apapun.
Bisa menjadi ibu rumah tangga, profesi, memberdayakan Ummat, dsb.
Dengan adanya keluarga Sakinah yang penuh cinta dan Rahmah, maka misi ke kholifahan ini bisa di lakukan dengan penuh semangat, dukungan dan juga saling membantu untuk menutupi kekurangan.
Adanya profesi atau karir dari masing-masing suami, istri justru bukan malah menjauh dan saling tidak bertatap wajah.
Adanya hal tersebut justru membuat mereka saling mendukung agar masing-masing juga banyak berkarya untuk Agama dan bangsa, karena keluarga bagian dari pembangunan Ummat.
2.               Menjadi Ladang Ibadah dan Beramal Sholeh
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah Manusia dan batu.”
 (QS : At Tahrim: 6)
Allooh memerintahkan kepada Manusia untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka.
Artinya, untuk menjauhi api neraka, Manusia di perintahkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan yang sholeh.
Hal ini belum tentu mudah jika di jalankan sendirian,untuk itu, adanya keluarga yang baik dan sesuai harapan Allooh tentunya keluarga pun bisa menjadi ladang ibadah dan amal sholeh karena banyak yang bisa di lakukan dalam sebuah keluarga.
Seorang ayah yang bekerja mencari nafkah halal demi menghidupi keluarga dan anak anaknya tentu menjadi pahala dan amal ibadah sendiri dalam keluarga.
Begitupun seorang ibu yang mengurus rumah tangga atau membantu suami untuk menghidupi keluarga adalah ladang ibadah dan amal sholeh tersendiri. 
Kewajiban istri terhadap suami dalam Islaam bisa menjadi ladang ibadah tersendiri,begitu_pun Kewajiban suami terhadap istri adalah pahala tersendiri bagi suami dalam keluarga. 
Mendidik anak dalam Islaam juga merupakan bagian dari
Ladang ibadah dan amal sholeh hanya akan bisa di lakukan secara kondusif oleh keluarga yang terjaga rasa cinta, sayang, dan penuh dengan ketulusan dalam menjalankannya,untuk itu di perlukan keluarga dalam Sakinah, Mawaddah, Warohmah yang bisa menjalankan ibadah dan amal sholeh dengan semaksimalnya.
3.               Tempat menuai cinta, kasih, sayang dan memenuhi kebutuhan;
“Allooh menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik.
“Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allooh ?” 
(QS An-Nahl : 72)
Allooh memberikan rezeqi yang baik-baik salah satunya memberikan nikmat keluarga dan keturunan.
Hal tersebut tentunya hal yang mahal dalam sebuah ikatan keluarga,karena tidak semuanya dapat menikmati hal tersebut. Padahal, keluarga dan perasa’an kenyamanan cinta adalah fitrah yang menjadi kebutuhan setiap Manusia. 
Wanita shalehah idaman pria sholeh adalah salah satu bentuk kebahagia’an tersendiri dalam keluarga.
Dengan adanya keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah, tentunya kebutuhan-kebutuhan yang di perlukan Manusia bisa di penuhi dalam keluarga.
Kebutuhan tersebut mulai dari rasa aman, tentram, rezeqi berupa harta, cinta, sexual dari pasangan, kehormatan, dan tentunya bentuk-bentuk ibadah yang bisa di lakukan dalam amal sholeh berkeluarga.
Istri adalah amanah dari suami begitupun sebaliknya. 
Membangun rumah tangga dalam Islaam buka hanya amanah suami dan istri, namun lebih jauh dari itu adalah amanah dari Allooh karena pernikahan dalam Islaam di bentuk atas dasar nama Allooh.
Keluarga dan Rumah tangga bukanlah tanpa ada kegoncangan dan ujian, namun atas dasar dan nilai-nilai Agama semua itu mampu di selesaikan hingga redamnya kegoncangan.
Keluarga Sakinah, Mawaddah dan Warohmah bukan hanya tujuan, melainkan proses untuk menggapai kebahagia’an lebih dari dunia, yaitu kebahagia’an di akhirat.
Semoga saja Kita semua di jadikan oleh Allooh Ta’ala keluarga yang mendapatkan Keluarga Sakinah,Mawaddah,Warohmah.

Aamiin…….
Ya Robbal Alamiin…


Sabtu, 21 September 2019

Lagu Darmajaya oleh si kacapi iblis

Penjelasan tatacara sholat istisqo

Ribuan jemaah menghadiri sholat istisqo

40 HADITS PERINGATAN AKHIR ZAMAN




40 HADITS PERINGATAN AKHIR ZAMAN
Marilah kita Umat Islaam merenung sejenak 40 hadits yang menerangkan tentang akhir zaman,mudah-mudahan kita mendapat kebaikan di dunia dan di akhirat.
Aamiin.,,,,,,

Hadits Pertama:
JANGAN MUDAH MENYALAHKAN ORANG LAIN
Dari AbuHurairoh Ra., bahwasanya Rosullullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Jika ada seseorang berkata;
“Orang banyak (sekarang ini) sudah rusak, maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rusak di antara mereka.
 (HR. Muslim)
Hadits Ke Dua:
MENGAPA DUNIA ISLAAM MENJADI SASARAN PEMUSNAHAN
Dari Ummul Mu’minin Zainab binti Jahsy (isteri Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam), beliau berkata:
”(Pada suatu hari) Rosululloh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam masuk ke dalam rumahnya dengan ke ada’an cemas sambil bersabda;
“Laa ilaha illallooh, celaka (binasa) bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka.
“Pada hari ini telah terbuka bagian dinding Ya’juj dan Ma’juj seperti ini”
Dan Baginda menemukan ujung ibu jari dengan ujung jari yang sebelahnya (jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan.
Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya;
“Ya Rosulullooh!
“Apakah kami akan binasa, sedangkan di kalangan kami masih ada orang-orang yang sholeh?”
Lalu Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak.”
 (HR. Bukhori dan Muslim)
Hadits Ke Tiga:
SELURUH DUNIA DATANG MENGERUMUNI DUNIA ISLAAM
Dari Tsauban Ra. berkata Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni talam hidangan mereka”.
Maka salah seorang sahabat bertanya;
“Apakah karena kami sedikit pada hari itu?”
Nabi Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam menjawab;
“Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waqtu banjir, dan Allooh akan mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allooh akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit ‘wahan’.
Seorang sahabat bertanya:
“Apakah ‘wahan’ itu, hai Rosulullooh?”.
Rosulullooh menjawab:
“Cinta dunia dan takut mati”.
(HR. Abu Daud)
Hadits Ke Empat:
ILMU AGAMA AKAN BERANGSUR-ANGSUR HILANG
Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash Ra. ia berkata:
“Aku mendengar Rosullullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Bahwasanya Allooh Shubhanahu wa Ta’ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia.
“Tetapi Allooh Shubhanahu wa Ta’ala menghilangkan ilmu Agama dengan mematikan para Ulama’.
“Apabila sudah di tiadakan para Ulama’, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya.
“Apabila pemimpin yang jahil itu di tanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan.
“Mereka sesat dan menyesatkan orang lain.”
(HR. Muslim)
Hadits Ke Lima:
UMAT ISLAAM IKUT JEJAK LANGKAH YAHUDI DAN NASHRANI
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Ra. ia berkata:
“Bahwasanya Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lobang biawakpun kamu akan mengikuti mereka”.
Sahabat bertanya;
“Ya Rosulullooh!
“Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan maksudkan?”
Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, ”
Siapa lagi? ” ( kalau bukan mereka) .
(HR. Muslim)
Hadits Ke Enam:
GOLONGAN ANTI HADITS
Dari Miqdam bin Ma’dikariba Ra. ia berkata:
“Bahwasanya Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Hampir tiba suatu zaman di mana seorang lelaki yang sedang duduk bersandar di atas kursi kemegahannya, lalu di sampaikan orang kepadanya sebuah hadits dari haditsku maka ia berkata:
“Pegangan kami dan kamu hanyalah kitabullooh (Al-Qur’an) saja.
“Apa yang di halalkan oleh Al-Qur’an kami halalkan.
“Dan apa yang ia haramkan kami haramkan”.
(Kemudian Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya):
“Padahal apa yang di haramkan Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam samalah hukumnya dengan apa yang di haramkan Allooh Shubhanhu wa Ta’ala”.
(HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)

Hadits Ke Tujuh:
GOLONGAN YANG SENANTIASA MENANG
Dari Mughiroh bin Syu’bah Ra. ia berkata:
“Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Senantiasa di kalangan Umatku ada golongan yang selalu menang (dalam perjuangan mereka), sehingga sampailah pada suatu waqtu yang di kehendaki Allooh Shubhanahu wa Ta’ala, mereka senantiasa menang.
(HR. Bukhori)
Hadits Ke Delapan:
PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU
Dari Abu Hurairoh Ra .. katanya:
“Aku mendengar Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Umatku akan di timpa penyakit-penyakit yang pemah menimpa Umat-Umat dahulu.”
Sahabat bertanya;
“Apakah penyakit-penyakit Umat-Umat terdahulu itu?”
Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam menjawab;
“Penyakit-penyakit itu ialah:
(1 ) Terlalu sombong
(2 ) Terlalu mewah
(3 ) Mengumpulkan harta sebanyak mungkin
( 4) Tipu menipu dalam merebut harta benda dunia
( 5) Saling memarahi
( 6) Dengki-mendengki, sehingga jadi zdolim menzdolimi.”
(HR. Hakim)
Hadits Ke Sembilan:
ISLAAM KEMBALI ASING
Dari Abu Hurairoh Ra. Ia berkata:
“Bersabda Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam;
“Islaam mulai berkembang dalam ke ada’an asing.
“Dan ia akan kembali asing pula.
“Maka beruntunglah orang-orang yang asing.”
(HR. Muslim)
Hadits Ke Sepuluh:
BAHAYA KEMEWAHAN
Dari Ali bin Abi Tholib Ra.;
“Bahwasanya kami sedang duduk bersama Rosulullooh Shollollohu ‘Alaihi wa Sallam di dalam masjid,tiba-tiba datang Mus’ab bin Umair Ra … dan tidak ada di badannya kecuali hanya selembar selendang yang bertambal dengan kulit.
Semasa Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam melihat kepadanya.
Baginda menangis dan menitiskan air mata karena mengenangkan kemewahan Mus’ab ketika berada di Mekkah dahulu (karena sangat di manjakan oleh ibunya), dan karena memandang nasib Mus’ab sekarang (ketika berada di Madinah sebagai seorang Muhajirin yang meninggalkan segala harta benda dan kekaya’an di Mekkah).
Kemudian Nabi Muhammad Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Bagaimanakah ke ada’an kamu pada suatu hari nanti, pergi di waqtu pagi dengan satu pakaian, dan pergi di waktu petang dengan pakaian yang lain pula.
“Dan bila di berikan satu hidangan, di letakkan pula satu hidangan yang lain.
“Dan kamu menutupi (menghias) rumah kamu sebagaimana kamu memasang kelambu Ka’bah?
Maka jawab sahabat;
“Wahai Rosulullooh, tentunya ke ada’an kami di waqtu itu lebih baik dari pada ke ada’an kami di hari ini.
“Kami akan memberikan perhatian sepenuhnya kepada masalah ibadah saja dan tidak bersusah payah lagi untuk mencari rizqi”.
Lalu Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Tidak!
“Ke adaan kamu hari ini adalah lebih baik daripada ke ada’an kamu pada hari tersebut “.
(HR. Tirmizi)

Hadits Ke Sebelas:
UMAT ISLAAM MEMUSNAHKAN ORANG-ORANG YAHUDI
Dari Abu Hurairoh Ra... bahwasanya Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Tidaklah akan terjadi qiamat, sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi
“Apabila kaum Yahudi itu bersembunyi di balik batu dan pohon kayu, lalu batu dan pohon kayu itu berkata;
““Hai orang Islaam, inilah orang Yahudi ada di belakang saya.
“Kemarilah!
“Dan bunuhlah ia!
“Kecuali pohon ghorqod (sejenis pohon yang berduri), karena sesungguhnya pohon ini adalah dari pohon Yahudi (oleh sebab itu ia melindunginya).
(HR. Bukhori Muslim)

Hadits Ke Dua Belas:
SIFAT AMANAH AKAN HILANG SEDIKIT DEMI SEDIKIT
Dari Huzaifah bin Al-Yaman Ra. katanya:
“Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam pernah memberitahu kami dua buah Hadits (mengenai dua kejadian yang akan berlaku).
“Yang pertama sudah saya lihat, sedangkan yang kedua saya menanti-nantikannya.
“Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam memberitahu bahwasanya sifat amanah itu turun ke dalam lubuk hati orang-orang tertentu.
“Kemudian turunlah Al-Qur’an,maka orang-orang itu lalu mengetahuinya melalui pedoman Al-Qur’an dan mengetahuinya melalui pedoman As-Sunnah.
“Selanjutnya Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam menceriterakan kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu beliau bersabda;
“Seseorang itu tidur sekali tidur, lalu di ambillah amanah itu dari dalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang ringan saja.
“Kemudian ia tertidur pula,lalu di ambillah amanah itu dari dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti lepuh di tangan (menggelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan kapak atau cangkul).
“Jadi seperti bara api yang kau gelindingkan dengan kakimu, kemudian menggelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi, padahal tidak ada apa-apa.”
Ketika Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam menceriterakan Hadits ini beliau mengambil sebuah batu kerikil lalu menggelindingkannya dengan kakinya.
“Kemudian pagi-pagi (jadilah) orang banyak berjual beli, maka hampir saja tidak ada seorang pun yang mau menunaikan amanah, sampai di katakan orang bahwasanya di kalangan Bani Fulan (di tempat tertentu) ada seorang yang sangat baik memegang amanah, sangat terpercaya dan orang banyak mengatakan;
“Alangkah tekunnya bekerja…
“Alangkah indahnya pekerja’annya…
“Alangkah cerdik otaknya…
“Padahal di dalam hatinya sudah tidak ada lagi ke Iimaanan sekalipun hanya seberat biji sawi.
“Maka sesungguhnya telah sampai waqtunya, saya pun tidak mempedulikan siapakah di antara kamu semua yang saya hendak bermubaya’ah (berjual beli).
“Jikalau ia seorang Islaam, maka agamanyalah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya agamanyalah yang dapat menahannya dari khianat).
“Dan jikalau ia seorang Nashrani atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya jika dia seorang Nashrani atau Yahudi maka orang yang memegang kekuasa’an/pemerintahlah yang dapat membantu aku untuk mendapatkan semua haq-milikku darinya.)
“Ada pun pada hari ini, saya tidak pernah berjual beli dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-orang tertentu saja).
(HR. Bukhori Muslim)
Hadits Ke Tiga Belas:
ORANG BAIK BERKURANG, ORANG JAHAT BERTAMBAH
Dari Aisyah Ra. ia berkata:
“Aku mendengar Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga seorang anak menjadi sebab kemarahan (bagi ibu bapaknya) hujan akan menjadi panas (hujan akan berkurang dan cuaca akan menjadi panas), akan bertambah banyak orang yang tercela dan akan berkurang orang yang baik, anak-anak menjadi berani melawan para orang tua serta orang yang jahat berani melawan orang-orang baik.
(HR. Thobroni)
Hadits Ke Empat Belas:
SEBAB-SEBAB KEBINASA’AN SESEORANG
Dari Abu Hurairoh Ra. ia berkata:
“Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Akan datang suatu zaman sa’at itu orang yang berIimaan tidak akan dapat menyelamatkan Iimaan_nya, kecuali bila dia lari membawanya dari puncak bukit ke puncak bukit yang lain dan dari suatu gua ke gua yang lain.
“Maka apabila zaman itu telah tiba, segala mata pencarian (pendapatan kehidupan) tidak dapat di peroleh kecuali dengan melaksanakan sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allooh Shubhanahu wa Ta’ala.
“Apabila ini telah terjadi, maka kebinasa’an seseorang adalah dari sebab mengikuti kehendak isteri dan anak-anaknya.
“Kalau ia tidak mempunyai isteri dan anak, maka kebinasa’annya dari sebab mengikuti kehendak kedua orang tuanya.
“Dan jikalau orang tuanya sudah tidak ada lagi, maka kebinasa’annya dari sebab mengikuti kehendak familinya atau dari sebab mengikuti kehendak tetangganya”.
Sahabat bertanya;
“Wahai Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam…
“Apakah maksud perkata’an engkau itu?”
(kebinasa’an seseorang karena mengikuti kemauan isterinya, atau anaknya, atau orang tuanya, atau keluarganya, atau tetangganya).
Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam menjawab;
“Mereka akan menghinanya dengan kesempitan kehidupannya.
“Maka ketika itu lalu dia menceburkan dirinya di jurang-jurang kebinasa’an yang akan menghancurkan dirinya.
(HR. Baihaqi)
Hadits Ke Lima Belas:
DUA GOLONGAN PENGHUNI NERAKA
Dari Abu Hurairoh Ra. ia berkata:
“Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
”Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka, keduanya belum pemah aku lihat mereka.
“Pertama, golongan (penguasa) yang mempunyai cambuk bagaikan ekor sapi yang di gunakan untuk memukul orang.
“Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, lenggang-lenggok waqtu berjalan, mengayun-ayunkan bahu.
“Kepala mereka (sanggul di atas kepala mereka) bagaikan bonggol (ponok unta yang condong).
“Kedua golongan ini tidak akan masuk sorga dan tidak akan dapat mencium bau harumnya.
“Sesungguhnya bau harum sorga itu sudah tercium dari jarak perjalanan yang sangat jauh.
(HR. Muslim)
Hadits Ke Enarn Belas:
ZAMAN ORANG TAK PEDULI DARI MANA MENDAPATKAN HARTA
Dari Abu Hurairoh Ra. ia berkata:
“Bersabda Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam;
“Akan datang suatu zaman di mana seseorang tidak mempedulikan dari mana ia mendapatkan harta.
“Apakah dari sumber yang halal ataupun haram.
(HR. Nasa’i)
Hadits Ke Tujuh Belas:
HARTA RIBA ADA DI MANA-MANA
Dari Abu Hurairoh Ra. ia berkata:
“Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Akan tiba suatu zaman, tidak ada seorang pun kecuali ia terlibat dalam memakan harta riba.
“Kalau ia tidak memakannya secara langsung, ia akan terkena debunya.
(HR. Ibnu Majah)
Hadits Ke Delapan Belas:
ORANG MINUM KHOMER DAN MENAMAKANNYA BUKAN KHOMER
Dari Abu Malik Al-Asy’ari Ra. katanya Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Sesungguhnya akan ada sebagian dari Umatku yang meminum khomer dan mereka menamakannya dengan nama yang lain.
(Mereka meminum) sambi! di iringi dengan alunan musik dan suara biduanita.
“Allooh Shubhanahu wa Ta’ala akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi (dengan gempa) dan Allooh Shubhanahu wa Ta’ala akan mengubah mereka menjadi kera atau babi.”
(HR. Ibnu Majah)
Hadits Ke Sembilan Belas:
SEDIKIT LAKI-LAKI DAN BANYAK PEREMPUAN
Dari Anas Ra. ia berkata;
“Aku akan menceritdkan kepada kamu sebuah Hadits yang tidak ada orang lain yang akan menceritakannya setelah aku.
“Aku mendengar Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Di antara tanda qiamat ialah sedikit ilmu, banyak kejahilan, banyak perzina’an, banyak kaum perempuan dan sedikit kaum lelaki, sehingga nantinya seorang lelaki akan mengurus lima puluh orang perempuan.”
(HR. Bukhori Muslim)
Hadits Ke Dua Puluh:
HAMBA JADI TUAN DAN BERDIRINYA BANGUNAN-BANGUNAN PENCAKAR LANGIT
Dari Umar bin al-Khoththob Ra. ia berkata (dalam sebuah Hadits yang panjang):
“Kemudian Jibril bertanya kepada Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam;
“Maka kabarkan kepadaku tentang hari qiamat?”
Lalu Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam menjawab;
“Orang yang di tanya tidak lebih mengetahui dari orang yang bertanya.”
Maka Jibril berkata;
“Kalau begitu coba kabarkan kepadaku tanda-tandanya?
Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam menjawab;
“Hamba sahaya akan melahirkan tuannya dan engkau melihat orang berjalan tanpa sandal (alas kaki), bertelanjang lagi miskin, hanya menggembala kambing, berlomba-lomba mendirikan bangunan tinggi-tinggi.”
(HR. Muslim)
Hadits Ke Dua Puluh Satu:
ORANG KUAT BERAGAMA SEPERTI MEMEGANG BARA API
Dari Anas Ra. berkata Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
”Akan datang pada Manusia suatu zaman sa’at itu orang yang berpegang teguh (sabar) di an tara mereka kepada Agamanya laksana orang yang memegang bara api.
(HR. Tirmidzi)
Hadits Ke Dua Puluh Dua:
GOLONGAN RUWAIBIDHAH
Dari Abu Hurairoh Ra. ia berkata:
“Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Akan datang kepada Manusia tahun-tahun yang penuh tipuan.
“Pada waqtu itu si pendusta di katakan benar dan orang yang benar di katakan dusta.
“Pengkhianat akan di suruh memegang amanah dan orang yang amanah di katakan pengkhianat.
“Dan yang berkesempatan berbicara hanyalah golongan ”Ruwaibidhah “.
Sahabat bertanya;
“Apakah Ruwaibidhah itu wahai Rosulullooh?”
Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam menjawab;
“Orang kerdil, hina dan tidak mengerti bagaimana mengurus orang banyak.”
(HR. Ibnu Majah)
Hadits Ke Dua Puluh Tiga:
PEPERANGAN DEMI PEPERANGAN
Dari Abu Hurairoh Ra., katanya Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Hari qiamat tidak akan terjadi sehingga harta benda melimpah ruah dan timbul banyak fitnah (ujian, kesesatan, kekufuran, kegila’an, penderita’an, mushibah) serta sering terjadi “al-Harj”.
Sahabat bertanya;
“Apakah al-Harj itu wahai Rosulullooh?”
Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam menjawab:
“Peperangan, peperangan, peperangan.
Beliau mengucapkannya tiga kali”.
(HR. Ibnu Majah)
Hadits Ke Dua Puluh Empat:
WAQTU TERASA PENDEK
Dari Anas bin Malik Ra. ia berkata:
“Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Tidak akan terjadi qiamat sehingga waqtu terasa pendek, maka setahun di rasakan seperti sebulan
“Sebulan di rasakan seperti seminggu
“Seminggu di rasakan seperti sehari
“Sehari di rasakan seperti satu jam
“Serta satu jam di rasakan seperti satu kilatan api.”
( sebentar saja, hanya seperti kilatan api sekejap). 
(HR. Tirmizi)
Hadits Ke Dua Puluh Lima:
MUNCULNYA TAMBANG-TAMBANG BUMI
Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata:
“Pada satu ketika di bawa ke hadapan Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam sepotong emas.
“Emas itu adalah emas zakat yang pertama sekali di bawa oleh Bani Sulaim dari pertambangan mereka.
Maka sahabat berkata:
“Wahai Rosulullooh!
“Emas ini adalah hasil dari tambang kita”.
Lalu Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam menjawab;
“Nanti kamu akan dapati banyak tambang-tambang, dan yang akan menguasainya adalah orang-orang jahat.
(HR. Baihaqi)
Hadits Ke Dua Puluh Enam:
TANAH ARAB YANG TANDUS MENJADI LEMBAH SUBUR
Dari Abu Hurairoh Ra. ia berkata: Bersabda Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam.;
“Tidak akan terjadi qiamat sehingga Tanah Arab (yang tandus itu) menjadi lembah yang subur dan di aliri sungai- sungai.”
 (HR. Muslim)
Hadits Ke Dua Puluh Tujuh
UJIAN DAHSYAT TERHADAP IIMAAN
Dari Abu Hurairoh Ra. bahwasanya Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap Iimaan) se’umpama malam yang sangat gelap.
“Seseorang yang masih beriman di waqtu pagi, kemudian di waqtu sore dia sudah menjadi kafir, atau (Syak Perawi Hadits) seseorang yang masih beriman di waqtu sore, kemudian pada ke esokan harinya dia sudah menjadi kafir.
“Dia telah menjual Agamanya dengan sedikit harta benda dunia “
(HR. Muslim)
Hadits Ke Dua Puluh Delapan
KELEBIHAN BERIBADAH DI WAQTU HURU-HARA
Dari Ma ‘qil bin Yasar Ra. ia berkata:
“Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Beribadah di waqtu huru-hara (di tengah kemelut dunia yang dahsyat) adalah seperti berhijrah kepadaku.”
(HR. Muslim)
Hadits Ke Dua Puluh Sembilan:
PERANG DI SEKITAR SUNGAI FURAT(IRAQ) KARENA BEREBUT KEKAYA’AN
DariAbu Hurairoh Ra., bahwasanya Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Tidak terjadi hari qiamat sehingga Sungai Furat (Sungai Euphrates, ya itu sebuah sungai yan g ada di Iraq) menjadi surut airnya sehingga kelihatan sebuah gunung dari emas.
“Banyak orang yang terbunuh karena memperebutkannya.
“Maka terbunuhlah sembilan puluh sembilan dari seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat berkata;
“Mudah-mudahan akulah orang yang selamat itu.
Di dalam riwayat lain di sebutkan:
“Sudah dekat suatu masa di mana Sungai Furat akan menjadi surut airnya lalu kelihatan perbendaharaan dari emas, maka siapa saja yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun dari harta itu.”
(HR. Bukhori Muslim )
Hadits Ke Tiga Puluh:
TAK ADA IMAM UNTUK SHOLAT BERJAMA’AH
Dari Salamah binti al-Hurr Ra. ia berkata:
“Aku mendengar Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Akan datang suatu zaman, pada waqtu itu orang banyak berdiri tegak beberapa lama, karena mereka tidak mendapatkan orang yang dapat mengimami mereka sholat.”
(HR. Ibnu Majah)
Hadits Ke Tiga Puluh Satu:
ULAMA’ TIDAK DI PEDULIKAN
Dari Sahl bin Saad as-Sa ‘idi Ra. ia berkata:
“Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Ya Allooh! JanganEngkau pertemukan aku dan mudah-mudahan kamu (sahabat) tidak bertemu dengan suatu zaman di kala para Ulama’ sudah tidak di ikuti lagi, dan orang yang penyantun sudah tidak di hiraukan lagi.
“Hati mereka seperti hati orang Ajam (pada fasiqnya), lidah mereka seperti lidah orang Arab (pada fasihnya).”
(HR. Ahmad)
Hadits Ke Tiga Puluh Dua:
NAMANYA SAJA ISLAAM
Dari Ali bin Abi Tholib Ra. ia berkata:
“Telah bersabda Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam.:
“Sudah hampir tiba suatu zaman, kala itu tidak ada lagi dari Islaam kecuali hanya namanya, dan tidak ada dari Al-Qur’an kecuali hanya tulisannya.
“Masjid-masjid mereka indah, tetapi kosong dari hidayah. Ulama’ mereka adalah sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah kolong langit.
“Dari merekalah keluar fitnah, dan kepada mereka fitnah itu akan kembali .”
(HR.al-Baihaqi)
Hadits Ke Tiga Puluh Tiga:
AL-QUR’AN AKAN HILANG DAN ILMU AKAN DI ANGKAT
Dari Huzaifah bin al-Yaman Ra. ia berkata:
“Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Islaam akan lenyap seperti hapusnya (warna pakaian yang telah usang), sehingga (sampai suatu masa nanti) orang tidak mengerti apa yang di maksudkan dengan puasa, apa yang di maksudkan dengan sholat, apa yang di maksudkan dengan nusuk (ibadah), dan apa yang di maksudkan dengan sedekah.
“Al-Qur’an akan hilang semuanya pada suatu malam saja, maka tidak ada yang tertinggal di permukaan bumi ini darinya walau pun hanya satu ayat.
“Dan yang ada hanya beberapa kelompok Manusia, di antaranya para orang tua, laki-laki dan perempuan.
Mereka hanya dapat berkata;
“Kami sempat menemui nenek moyang kami mengucapkan kalimat “Laa ilaha illallooh”, lalu kami pun mengucapkannyajuga.
Maka berkata Shilah (perawi Hadits dari Huzaifah)~ ;
“Apa yang dapat di buat oleh Laa ilaha illallooh (apa gunanya Laa ilaha illallooh) terhadap mereka, sedangkan mereka sudah tidak memahami apa yang di maksudkan dengan sholat, puasa, nusuk, dan sedekah?”
Maka Huzaifah memalingkan• muka darinya (Shilah yang bertanya).
Kemudian Shilah mengulangi pertanya’an itu tiga kali.
Maka Huzaifah memalingkan mukanya pada setiap kali pertanya’an Shilah itu.
Kemudian Shilah bertanya lagi sehingga akhimya Huzaifah menjawab;
“Kalimat itu dapat menyelamatkan mereka dari api neraka”
(Huzaifah mengatakan jawaban itu tiga kali).
(HR. Thnu Majah)
Hadits Ke Tiga Puluh Empat:
LIMA BELAS MAKSIAT YANG MENURUNKAN BALA’
Dari Ali bin Abi Tholib Ra. Di katakannya, Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Apabila Umatku telah melakukan lima belas perkara, maka bala’ pasti akan turun kepada mereka, yaitu:
1. Apabila harta negara hanya beredar pada orang orang tertentu
2. Apabila amanah di jadikan suatu sumber ke untungan
3. Zakat di jadikan hutang
4. Suami memperturutkan kemauan isteri
5. Anak durhaka terhadap ibunya
6. Sedangkan ia berbuat baik dengan temannya
7. Dia menjauhkan diri dari ayahnya
8. Suara-suara di tinggikan di dalam masjid
9. Yang menjadi ketua satu kaum adalah orang yang terhina di antara mereka
10.Seseorang di muliakan karena di takuti kejahatannya
11.Khomer (arak) sudah di minum di segenap tempat
12.Kain sutera banyak di pakai( oleh kaum lelaki )
13.Para biduanita di sanjung-sanjung
14.Musik banyak di mainkan
15.Generasi akhir Umat ini mela’nat (menyalahkan) generasi pertama (sahabat)
Maka ketika itu hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi ataupun mereka akan di ubah menjadi makhluk lain.”
(HR. Tirmizi)
Hadits Ke Tiga Puluh Lima:
LIMA MAKSIAT YANG DI SEGERAKAN BALASANNYA
Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata:
“Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam mendatangi kami (pada suatu hari) kemudian beliau bersabda;
“Wahai kaum Muhajirin, lima perkara kalau kamu telah di uji dengannya (kalau kamu telah mengerjakannya), maka tidak ada kebaikan lagi bagi kamu.
“Dan aku berlindung dengan Allooh Shubhanahu wa Ta’ala., semoga kamu tidak menemui zaman itu.
Perkara-perkara itu ialah:
1. Tidak tampak perzina’an pada suatu kaum sehingga mereka berani berterus terang melakukannya, melainkan akan berjangkit di kalangan mereka wabah penyakit menular (Tho ‘un) dengan cepat, dan mereka akan di timpa penyakit-penyakit yang belum pemah menimpa Umat-Umat yang telah lalu.
2. Dan tiada mereka mengurangkan sukatan/ukuran dan timbangan, kecuali mereka akan di uji dengan kemarau panjang dan kesulitan mencari rezeki dan ke zdoliman dari kalangan pemimpin mereka .
3. Dan tidak menahan mereka akan zakat harta benda kecuali di tahan untuk mereka air hujan dari langit,jikalau tidak ada binatang (yang juga hidup di atas permuka’an bumi ini) tentunya mereka tidak akan di beri hujan oleh Allooh Shubhanahu wa Ta’ala.
4. Dan tiada mereka menyalahi akan janji Allooh dan Rosul-Nya , kecuali Allooh akan menurunkan ke atas mereka musuh yang akan merampas sebagian dari apa yang ada di tangan mereka.
5. Dan apabila pemimpin-pemimpin mereka tidak melaksanakan hukum Allooh yang terkandung dalam Al-Qur’an dan tidak mau menjadikannya sebagai pilihan, maka (di waqtu itu) Allooh akan menjadikan bencana di kalangan mereka sendiri. ”
(HR. Ibnu Majah)
Hadits Ke Tiga Puluh Enam:
KAPANKAH AKAN TERJADI KEHANCURAN?
Dari Abu Hurairoh Ra. Ia berkata:
“Padasuatu hari ketika Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam sedang berada dalam suatu majelis dan berbicara dengan orang yang hadir, tiba-tiba datang seorang A’rabi (Arab Badwi) lalu dia bertanya kepada Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam;
“Kapankah akan terjadi hari qiamat?”
Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam terus saja berbicara.
Sebagian yang hadir berkata;
“Beliau (Nabi) mendengar apa yang di tanyakan, tetapi pertanya’an itu tidak di senanginya.”
Sementara yang lain berkata;
“Bahkan beliau tidak mendengar pertanya’an itu,sehingga apabila Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam selesai berbicara, beliau bersabda;
“Di mana orang yang bertanya tentang hari qiamat tadi?”
Lalu Arab Badwi itu menyahut;
”Ya! Saya wahai Rosulullooh…
Maka Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Apabila amanah telah di sia-siakan maka tunggulah hari qiamat.
Arab Badwi itu bertanya pula;
“Apa yang di maksudkan dengan menyia-nyiakan amanah itu?”
Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam menjawab;
“Apabila urusan di serahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kedatangan hari qiamat.
(HR. Bukhori)
Hadits Ke Tiga Puluh Tujuh:
BERBANGGA-BANGGA MASJID
Dari Anas bin Malik Ra. bahwasanya Rosululloh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Tidak terjadi hari qiamat sehingga Umatku bermegah-megahan dengan bangunan masjid.
(HR. Abu Daud)
Hadits Ke Tiga Puluh Delapan:
MENJUAL AGAMA KARENA DUNIA
Dari Abu Hurairoh Ra. ia berkata:
“Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Akan keluar di akhir zaman orang-orang yang mencari ke untungan dunia dengan menjual Agama.
“Mereka berpakaian di hadapan orang lain dengan pakaian yang di buat dari kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang banyak, dan perkata’an mereka lebih manis dari gula.
“Padahal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang buruk).
“Allooh Shubhanahu wa Ta’ala berfirman kepada mereka;
“Apakah kamu tertipu dengan kelembutan-Ku?
“Ataukah kamu terlalu berani berbohong kepada-Ku?
“Demi kebesaran-Ku, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendekiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab fitnah itu).
(HR. Tirmizi)
Hadits Ke Tiga Puluh Sembilan:
GOLONGAN YANG SELAMAT
Dari ‘Auf bin Malik Ra. ia berkata:
Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Umat Yahudi telah berpecah-belah menjadi tujuh puluh satu golongan, maka hanya satu golongan saja yang masuk sorga dan yang tujuh puluh akan masuk neraka.
“Umat Nashrani telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan, maka tujuh puluh satu golongan masuk neraka dan hanya satu golongan saja yang masuk sorga.
“Demi Tuhan yang diriku di dalam kekuasa’an-Nya, Umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, hanya satu golongan saja yang masuk sorga dan tujuh puluh dua akan masuk neraka.
Sahabat bertanya;
“Golongan mana yang selamat?”
Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam menjawab;
“Mereka adalah jama’ah.
(Golongan Ahlus Sunnah Wal Jamaah)
(HR. Ibnu Majah)
Hadits Ke Empat Puluh:
SEPULUH TANDA-TANDA QIAMAT YANG BESAR
Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari Ra. ia berkata:
“Datang kepada kami Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam dan kami waqtu itu sedang bertukar pikiran.
Lalu beliau bersabda:
“Apa yang kamu bicarakan?”
Kami menjawab:
“Kami sedang berbicara tentang hari qiamat.”
Lalu Nabi Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya.
Kemudian beliau menyebutkannya:
“Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam Alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab, yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau Manusia ke Padang Mahsyar mereka.
(HR. Muslim)
Keterangan:
Sepuluh tanda-tanda qiamat yang di sebutkan RosululloohShollolloohu ‘Alaihi wa Sallam dalam Hadits ini adalah tanda-tanda qiamat yang besar yang akan terjadi ketika hampir tibanya hari qiamat.
Sepuluh tanda itu ialah:
1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit seperti selesma’ di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan orang kafir.
2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan menguji ke Iimaanan, sehingga banyak orang yang akan tertipu dengan seruannya.
3. Binatang besar yang keluar dekat gunung Shofa di Mekkah yang akan berbicara, Manusia sudah tidak mau lagi beriman kepada Allooh Shubhanahu wa Ta’ala .
4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya,maka waqtu itu Allooh Shubhanahu wa Ta’ala tidak lagi menerima Iimaan orang kafir dan tidak menerima Thaubat dari orang yang berdosa.
5. Turunnya Nabi Isa Alaihissalam ke permuka’an bumi ini.
Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahdi yang sedang berkuasa pada waqtu itu dan beliau akan mematahkan segala salib yang di buat oleh orang-orang Nashrani dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal.
6. Keluarnya bangsa Ya’juj dan Ma’juj yang akan membuat kerusakan di permuka’an bumi ini, yaitu apabila mereka berhasil menghancurkan dinding yang di buat dari besi bercampur tembaga yang telah di dirikan oleh Zul Qarnain bersama pembantu-pembantunya pada zaman dahulu.
7. Gempa bumi di Timur
8. Gempa bumi di Barat.
9. Gempa bumi di Semenanjung Arab.
10. Api besar yang akan menghalau Manusia menuju ke Padang Mahsyar,api itu akan bermula dari arah negeri Yarnan.
Menurut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan:
“Apa yang dapat di rajihkan (pendapat yang terpilih) dari kumpulan Hadits-Hadits Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam keluamya Dajjal adalah yang mendahului segala tanda- tanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku di permuka’an bumi ini.
“Ke ada’an itu akan di akhiri dengan kematian Nabi Isa Alaihissalam (setelah beliau turun dati langit).
“Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permula’an tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merusakkan sistem alam cakrawala, kejadian ini akan di akhiri dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dahsyat itu.
Barangkali keluarnya binatang yang di sebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waqtu itu terbit dari tempat tenggelamnya.
INTISARI;
Setelah kita membaca hadits-hadits Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam yang menggambarkan kepada kita peristiwa peristiwa akhir zaman, dapatlah kita mengambil beberapa kesimpulan, yaitu:
Hendaklah kita senantiasa bermuhasabah (membuat perhitungan diri) dan membuat penelitian terhadap diri kita masing-masing untuk meningkatkan amalan yang sudah ada dan menjauhkan segala perkara-perkara yang tidak baik.
Kita hendaklah menjauhkan diri dari golongan sesat yang sifat-sifatnya telah di terangkan oleh Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam di dalam hadits-hadits yang telah kita sebutkan.
(2) Hendaklah kita berpegang teguh kepada aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, aqidah yang telah menjadi pegangan para sahabat, tabi’in dan para Ulama’, baik salaf maupun kholaf yang datang silih berganti dari zaman ke zaman karena golongan ini saja yang akan selamat dan akan memasuki sorga,golongan yang lain dari mereka akan menjadi penghuni Neraka.
(3) Hendaklah kita berusaha mencari ilmu pengetahuan Agama, terutama ilmu-ilmu yang di istilahkan oleh para Ulama’ sebagai “Ilmu Fardhu ‘Ain” kemudian di susul dengan “Ilmu Fardhu Kifayah”.
Setiap hari, kita sediakan waqtu khusus untuk belajar ilmu syariat, terutama dari Ulama’ sholeh yang mewarisi tugas para Anbiya Alaihimussalam.
Cari dan tuntutlah ilmu sebelum di angkat (di hilangkan) oleh Allooh Shubhanahu wa Ta’ala dari permuka’an bumi.
(4) Hendaklah kita berusaha membersihkan hati dari sifat-sifat kotor dan senantiasa bermujahadah untuk menghilangkan sifat-sifat tercela seperti “hubbud Dunia” (cinta kepada dunia) dan “takut mati” yang menjadi sebab segala kelemahan kaum Muslimin dan sebab kemenangan musuh terhadap kita,untuk tujuan ini kita hendaklah mempelajari dan mendalami Ilmu Akhlaq (Ilmu Tasauf) serta menghayatinya di dalam kehidupan kita.
(5) Hendaklah kita berhati-hati di dalam mencari nafkah kehidupan supaya kita terhindar dari sumber-sumber yang tidak di Ridhoi Allooh Shubhanahu wa Ta’ala.
Hendaklah kita menjauhkan diri dari harta-harta yang haram dan jangan melakukan ke zdoliman apapun terhadap haq milik orang lain karena tubuh yang tumbuh dari makanan yang haram pasti akan di bakar api neraka.
(6) Hendaklah kita memperhatikan masalah pendidikan keluarga, anak isteri dan famili kita dan hendaklah kita memberikan waqtu untuk mentarbiyah (mendidik) mereka dan berusaha supaya merekadapat mengikuti ajaran yang telah di berikan Rosulullooh Shollolloohu ‘Alaihi wa Sallam.
Jika kita tidak berbuat demikian, besar kemungkinan kita akan menjadi binasa dan terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan, yaitu apabila kita terpaksa memperturutkan kemauan mereka yang tidak jarang berlawanan dengan kehendak Agama.
(7) Hendaklah kita memberikan waqtu yang cukup setiap hari untuk membaca Al- Qur’anul Karim.
Bacalah Al-Qur’an sebelum di angkat dari permuka’an bumi,hendaklah kita membacanya dengan baik, serta berusaha memahami kandungannya,ia adalah teman kita di malam yang sunyi dan wirid yang di baca ketika Manusia sedang sibuk dengan berbagai urusan di waqtu sore dan di waqtu mereka nyenyak tidur di tengah malam.
(8) Hendaklah kita memberikan sebagian dari rezeqi yang di karuniakan Allooh Shubhanahu wa Ta’ala kepada kita untuk di berikan kepada keluarga kita yang mernerlukannya dan orang lain yang kurang berkemampuan, karena sedekah itu adalah sebagian dari bekal kita menjalani negeri akhirat yang sangat jauh dan sulit itu.
Semoga apa yang kita korbankan itu akan menjadi hitungan dalam suratan kebaikan di akhirat kelak.
(9) Hendaklah kita memahami Islaam ini dengan bentuknya yang”Syumul” yang melengkapi seluruh aspek kehidupan dengan itu kita hendaklah mengikuti dan melaksanakan ajaran Islaam di dalam semua lapangan kehidupan.
Islaam ketika berada di masjid
Islaam ketika berada di tengah masyaraltat
Islaam ketika bemegara
dan Islaam di dalam semua lapangan kehidupan.
(10) Yang terakhir, hendaklah kita•hidup untuk Agama yang kita cintai ini.
Kita menjadikan Islaam sebagai pilihan dan berjuang untuk menyiarkannya.
Kita hendaklah memberi pengorbanan sewajarnya untuk Islaam di samping berusaha• dengan gigih memperjuangkannya.
Kita hendaklah juga berhati-hati terhadap apa yang di rencanakan oleh musuh-musuh Islaam, apakah dari golongan Yahudi ataupun dari golongan Nashrani dan dari golongan yang lain-lain.
Dengan itu kita akan dapat memelihara diri dari perangkap yang mereka pasang untuk menghancurkan Umat Islaam.
Inilah sepuluh intisari yang dapat saya tuliskan di sini yang merupakan sebagian dari mutiara-mutiara yang terkandung di dalam hadits-hadits yang telah kita sebutkan.
Mudah- mudahan kita mendapat keberkatan dariNya dan semoga Allooh Shubhanahu wa Ta’ala senantiasa melimpahkan kepada kita, Rahmat-Nya dan ampunan-Nya dari segala dosa dan kesalahan.

Walloohu A’lam.

     _______/|\______
      ¨¨¨¨¨¨¨˜°°˜¨¨¨¨¨¨
    SALAAM SILIWANGI